Mobil Super GT Berencana Menantang Mobil LMP1 Di Ajang WEC

2

Super GT

Penyelenggara Super GT kembali membuat rencana untuk mempertemukan mobil dari kelas GT500 dengan mobil yang mengikuti ajang balap lain. Bos dari GT Association, Masaaki Bandoh, mengungkapkan rencananya untuk mengikutsertakan tiga mobil dari kelas GT500 (tiap pabrikan diwakili oleh satu tim) ke salah satu seri World Endurance Championship (WEC), yakni Fuji 6 Hours yang diadakan pada tanggal 11 Oktober 2015, sebagai peserta unclassified (tidak dimasukkan pada hasil akhir perlombaan). Mobil tersebut akan berlomba dengan mobil lainnya yang telah menjadi peserta tetap di ajang WEC.

Dengan memasang konfigurasi aerodinamika ber-downforce rendah, waktu putaran yang dibuat oleh mobil-mobil GT500 di sirkuit Fuji Speedway pada awal musim lalu sudah mampu menyamai waktu putaran yang dicetak oleh mobil-mobil kelas LMP1. Waktu tercepat yang dicetak pada sesi kualifikasi sedikit mengungguli waktu putaran yang dibuat oleh salah satu mobil LMP1, yakni Audi R18 e-tron Quattro (meskipun masih lebih lambat daripada peserta LMP1 lainnya, yakni Toyota TS040 dan Porsche 919 Hybrid), dan jauh lebih cepat dibanding dengan peserta LMP1 dari tim privateer, yakni Rebellion Racing dan ByKOLLES Racing.

LMP1

Mobil dari kelas LMP1 (dari kiri ke kanan): Porsche 919 Hybrid, Audi R18 e-tron quattro, dan Toyota TS040 Hybrid

Meskipun begitu, rencana tersebut akan sulit diwujudkan karena FIA melalui sporting regulation WEC menyatakan bahwa ajang balap ini hanya boleh diikuti oleh mobil dari kelas “Le Mans Prototype” (LMP1 dan LMP2) dan “Le Mans Grand Touring Endurance” (LMGTE-Pro dan LMGTE-Am) sebagaimana yang telah dijelaskan pada regulasi teknis serta telah di-homologasi-kan (ditetapkan) oleh FIA dan/atau ACO (Automobile Club de l’Ouest, penyelenggara WEC). Namun, ini bukan pertama kalinya FIA membuat pengecualian terhadap regulasi yang dibuatnya setelah lobi yang dilakukan oleh pihak pabrikan.

Sebelumnya, Bandoh juga berencana untuk mempertemukan mobil-mobil dari kelas GT500 dengan mobil-mobil dari ajang balap touring DTM (Deutsche Tourenwagen Masters) pada tahun 2017. Rencana tersebut dilakukan setelah dua ajang balap tersebut menggunakan regulasi Class One. Ajang eksebisi tersebut akan digelar setelah musim balap 2017 berakhir di sirkuit Fuji Speedway, kemudian ajang serupa akan digelar di Jerman sebelum musim balap 2018 dimulai.

DTM_hockenheim_2015

Suasana balapan seri perdana DTM musim 2015 di sirkuit Hockenheim (sumber: motormouthf1.blogspot.com)

Selain itu, pada tahun 2013 Masaaki Bandoh juga pernah berencana untuk mengikutsertakan satu mobil GT500 ke ajang balap ketahanan Le Mans 24 Hours melalui jalur Garage 56. Garage 56 merupakan jalur yang disediakan oleh ACO untuk mengikuti ajang balap ketahanan ini untuk tim yang memiliki ide yang inovatif dan unik dalam mengembangkan mobilnya. Tim yang pernah mengikuti Le Mans 24 Hours melalui jalur ini di antaranya adalah Nissan Deltawing (2012) sebagai mobil balap dengan desain unik dan Nissan ZEOD RC (2014) sebagai mobil balap yang sepenuhnya menggunakan tenaga listrik. Selain itu, peserta dari jalur Garage 56 untuk ajang Le Mans 24 Hours 2 tahun mendatang juga telah diumumkan, yakni Sausset Racing Team 41 (2016) yang akan menggunakan mobil balap yang didesain untuk mengakomodasi penyandang disabilitas dan Welter Racing (2017) yang akan menggunakan mobil bertenaga biogas.

KAORI Newsline

2 KOMENTAR

  1. Ide bagus tapi menurut saya akan sulit, karena FIA masih takut kalau nantinya GT500 justru malah mengangkangi LMP1 privateer.

    Di Fuji Speedway, saya lihat rekor laptime GT500 (Nissan GT-R Nismo GT500 2015) hanya beda sekitar 1.5 detik di belakang LMP1 tercepat (Audi R18, dari tim Audi manufaktur dan mobilnya hybrid).

    Untuk soal balapan bareng GT500 dan DTM, masih harus ada penyesuaian karena regulasinya cukup berbeda, terutama untuk spek ban-nya. Kalau di GT500 ada perang ban antar merek (otomatis ban-nya akan dirancang semaksimal mungkin), di DTM hanya 1 merek saja (Hankook, jadi tidak ada pressure bagi Hankook untuk mengembangkan ban se-intens di Super GT)

    Well, karena mobil GT500 sudah mengadaptasi technical regulation yang hampir seragam dengan DTM, seharusnya dicoba dulu dibuat balapannya hehehe

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses