Dua Unit Koleksi Lokomotif Uap di TMII Akan Direaktivasi

0
Lokomotif D1410
DD5203 di Malangbong | Photo by: Geoff Plumb
DD5203 di Malangbong | Photo by: Geoff Plumb

Perkeretaapian Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Cerita-cerita menarik dari sejarah tersebut membuat rasa kecintaan terhadap kereta api semakin kuat. Salah satunya cerita yang cukup menarik adalah penggunaan lokomotif uap untuk menarik rangkaian barang maupun penumpang. Lokomotif tenaga klasik ini mempunyai andil yang sangat besar dalam sejarah bangsa Indonesia, entah itu sejarah perkeretaapian Indonesia ataupun sejarah kemerdekaan Indonesia. Di Indonesia, lokomotif uap telah digunakan sejak tahun 1867 hingga tahun 1980, dari zaman penjajahan hingga masa setelah kemerdekaan.

Banyak lokomotif uap yang memang tidak terselamatkan. Beberapa unit yang terselamatkan sebagian dipindahkan ke Museum Transportasi di Taman Mini Indonesia Indah sebagai salah satu bukti sejarah perkeretaapian Indonesia. Selain itu, lokomotif yang masih bisa beroperasi, kini digunakan sebagai penarik kereta wisata di Ambarawa dan juga di Sawahlunto, Sumatera Barat. Namun sayangnya, lokomotif uap yang berada di Sawahlunto, yang bernama “Mak Itam” kini tidak lagi menarik rangkaian kereta wisata disana.

Rencananya, akan ada dua unit lokomotif yang siap direaktivasi. Kedua lokomotif tersebut adalah lokomotif seri D1410 dan D52099. Proses reaktivasi kedua lokomotif ini kabarnya sudah mendapat persetujuan dari Direktur Utama PT KAI. Berikut adalah informasi data teknis lokomotif D1410 dan D52099:

LOKOMOTIF D1410

Lokomotif D1410
Lokomotif D1410

Data-Teknis-D1410

 ———————————————————————————————–

LOKOMOTIF D52099

Lokomotif D52099
Lokomotif D52099

data-teknis-lokomotif-uap-D52099

Semoga proses reaktivasi kedua lokomotif ini berjalan lancar tanpa hambatan, agar kita dapat melihat kembali gagahnya lokomotif uap tersebut saat beroperasi di atas rel.

KAORI Newsline | Sumber Data Teknis

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses