Ulasan Komik: Shonen Fight Vol.2

2

Lost in Halmahera – Karya: Maulana Faris

IMG_1680

Jika bermaksud mencari komik yang beda di Shonen Fight, maka Lost in Halmahera ini dapat menjadi alternatif dengan format komik komedi 4koma. Di Shonen Fight edisi 2 ini pembaca akan disuguhkan lagi dengan berbagai kejadian unik dalam menjalani kehidupan di Halmahera.

Dalam edisi 2 ini, secara konten, muatan komedi di komik 4koma ini mulai hadir dengan irama yang pas dan dengan punchline yang tidak terlalu memaksa. Satu hal yang menjadi kekuatan dari komik ini adalah, pembaca seakan-akan diajak berjalan-jalan ke Halmahera dan mengenali beberapa keunikan yang ada disana, mulai dari warung yang tidak menerima uang receh, hingga suasana alam di Halmahera. Namun sayangnya, porsi halaman Lost in Halmahera di edisi ke-2 Shonen Fight ini masihlah sedikit dan tidak sebanyak komik lainnya.

Winternesia – Karya: Dewanto & Izfah

IMG_1681

Astari, Haposan, dan Virgi harus pergi berkelana meninggalkan desa menuju Tugu Monas yang sudah tertutup salju tebal. Kepergian mereka bertujuan untuk mencari Diana, anak dari Susana, sang dokter yang harus menangani Mbah Sakrie yang tengah menderita sakit. Namun akibat hilangnya Diana, Susana justru jadi tidak sempat merawat Mbah Sakrie yang sedang berbaring lemah. Tidak tega melihat Mbah Sakrie, Astari pun menyuruh Susana untuk segera merawat Mbah Sakrie dan ia yang akan pergi mencari Diana agar Susana bisa tenang kembali. Demi mencari Diana, Astari pun harus menempuh salju tebal menjelajahi Tugu Monas yang kini sudah dikenal sebagai sebuah makam.

Tema survival dan post-apocalyptic yang dibawakan oleh komik Winternesia ini semakin terasa di chapter ke-2. Tidak butuh serangan nuklir maupun perang dunia, Winternesia berhasil menampilkan suasana menegangkan ketika Jakarta diliputi salju tebal. Kesan survival semakin terasa saat Astari harus menyelamatkan diri dari ancaman bahaya yang ada di dalam Tugu Monas selain harus bertahan dari udara dingin. Suasana semakin tegang saat muncul karakter yang hendak menghabisi nyawa kawanan Astari. Meski secara tema sudah cukup menarik, namun fokus cerita di chapter 2 ini sulit diikuti dan terkesan kurang terlalu fokus.

Ankala – Karya: Hiro Nurhadi

IMG_1682

Di masa depan, bumi yang hijau dan indah sudah menjadi sebuah cerita yang melegenda. Keberadaan pepohonan hijau sudah menjadi pemandangan yang jarang di masa depan dimana manusia sudah dapat mengendarai robot. Dikisahkan salah seorang wanita sedang dikejar-kejar oleh pasukan bernama Black Scarf. Untuk menghindari kejaran pasukan tersebut, ia pun menemukan sebuah hutan dan bersembunyi didalamnya. Di dalam hutan tersebut ia bertemu dengan bocah penjaga hutan bernama Kala. Kala merupakan bocah yang ditugasi oleh mendiang kakeknya untuk terus menjaga hijaunya hutan di bumi. Mengetahui wanita yang dikejar masuk ke hutan, pasukan Black Scarf pun mengejar sampai kedalam hutan. Tidak hanya itu saja, pasukan tersebut pun dengan liar membabati pepohonan di hutan yang dijaga Kala. Perjuangan Kala sebagai bocah penjaga hijaunya bumi pun dimulai.

Ankala merupakan salah satu komik baru yang hadir mewarnai majalah komik Shonen Fight di volume ke-2. Sebagai pendatang baru, Ankala membawakan cerita berlatarkan dystopian future dimana bumi telah kehilangan hijaunya. Tema mengenai kelestarian alam menjadi tema utama yang diangkat di komik ini. Sebagai chapter awal, Ankala berhasil membawakan pembukaan kisah yang menarik untuk diikuti, dari pengenalan karakter serta penjelasan mengenai dunia di komik ini dijelaskan dengan baik. Hanya saja secara visual masih ada beberapa gambar yang belum tampil maksimal.

Jakanova – Karya: Mage

IMG_1683

Perseteruan antara tanah Praja melawan pihak The Palace memasuki babak baru. Setelah gelombang demonstrasi yang disampaikan oleh para warga yang menolak penggusuran dari pihak The Palace, kali ini nasib sengketa tanah ini memasuki tahap persidangan. Sebagai wartawan yang ditugaskan untuk meliput kasus sengketa lahan ini, Satria harus mengikuti proses persidangan antara The Palace dan Praja. Meski demikian tugas Satria untuk meliput kasus ini tidak berjalan mulus karena sang pengacara dari pihak Praja, Cut Dara Haneke tidak terlalu suka dengan pihak media. Menyambut persidangan tersebut, pihak The Palace pun mulai menyiapkan strategi untuk dapat memenangkan gugatan.

Jika pada chapter pertama pembaca akan dibawa mengikuti kisah Satria sebagai awak media massa, di chapter kedua ini cerita lebih berfokus pada proses persidangan antara Praja dan The Palace. Sebagai salah satu komik yang mengisi majalah komik Shonen Fight, Jakanova menghadirkan tema yang cukup berbeda karena membawakan kisah mengenai kehidupan awak media massa dan juga proses penegakan hukum di persidangan. Jakanova di chapter ke-2 ini tidak menampilkan adegan Fight secara fisik antar para karakter, melainkan menampilkan sebuah “Fight” yang ada dalam proses persidangan. Berbagai intrik dan ketegangan di proses persidangan berhasil dikemas dengan baik. 2 Chapter berjalan dan komik Jakanova mampu membawakan tema yang jarang diangkat dalam media komik.

Perennium – Karya: Kharisma Jati

IMG_1684

Melintasi waktu, kini Chindil berada di masa depan dengan sesosok Martin yang mengejar-ngejar dirinya untuk segera membunuhnya. Kedatangan Chindil di masa depan ini sebagai akibat dari kedatangannya ke rumah kediaman Pangloss di masa lalu. Disana ia bertemu Martin yang secara tiba-tiba menghunuskan pisau kearah dirinya. Sesaat setelah pisau dihunuskan Chindil justru kini berada di masa depan dan masih berada dalam kejaran Martin. Di kondisi yang terdesak tersebut muncullah Cacambo robot penjaga pribadi Chindil. Untuk menyelamatkan diri dari kejaran Martin sang manusia langit, Chindil sang manusia bumi ini menuju ke rumah salah seorang rekannya yang dapat dipercaya.

Sudah 2 chapter dirilis dan bisa dikatakan bahwa inti cerita dari Perennium masihlah tidak terlalu jelas. Masih belum disebutkan dengan jelas apa alasan kedatangan sebenarnya dari para manusia langit, lalu kisah penjajahan bumi di masa lalu, dan kedatangan Chindil di masa depan. Alih-alih sedikit menjawab kenapa Chindil bisa tiba di masa depan, chapter ke-2 ini justru berjalan asik sendiri tanpa mengetahui alasan perjalanan waktu yang ada. Bahkan sebelum jelas sudah kenapa Chindil harus ke masa depan, di akhir chapter 2 Chindil justru balik kembali ke masa lalu. Secara konsep cerita sepertinya 2 chapter Perennium ini memiliki kisah yang potensial, namun sayangnya selama 2 chapter ini juga potensi tersebut kurang diolah dengan baik.

He Is God Of Love – Karya: Masabodo

IMG_1685

Masa-masa SMA merupakan masa yang sulit dilupakan dan paling berkesan katanya, namun tidak bagi siswa yang satu ini. Aldi, salah satu siswa di SMA Negeri 15 Bandung, usia 18 tahun, sudah 23 kali jatuh cinta, 19 kali nembak, dan 25 kali ditolak. Seluruh kejadian tragis akan kisah cinta yang ia alami menyebabkan dirinya merasa muak dengan yang namanya cinta. Tidak jarang untuk memuaskan rasa muaknya tersebut ia sering mengganggu teman-teman sekolahnya yang sudah pacaran, dan yang tengah jatuh cinta. Suatu hari ia bermaksud untuk mengganggu salah seorang teman sekelasnya yang ingin menembak. Mengetahui rencana iseng yang akan dilancarkan Aldi, Lia sang ketua kelas bermaksud untuk mencegah usaha Aldi menganggu temannya yang ingin menyatakan cinta.

Sebagai pendatang baru di volume ke-2 Shonen Fight ini, He is God of Love hadir cukup mencolok dengan kualitas gambar yang bisa dibilang sangat rapih dengan desain karakter yang cukup halus dengan gaya ala-ala manga. Secara kualitas visual komik ini terbilang cukup mumpuni dan memang berkualitas. Hanya saja dari cerita sepertinya chapter pertama komik ini belum terlalu memiliki impactnya tersendiri.

Secara umum Shonen Fight volume 2 tampil menarik dengan berbagai macam komik yang punya kekhasan yang sangat beragam secara visual maupun cerita. Penambahan dua komik baru di volume ke-2 dan bertambah tebalnya halaman juga menjadikan makin banyak kisah menarik yang ada di majalah komik ini. Apakah anda sudah membaca volume ke-2 Shonen Fight? Apa komik favorit anda di volume ke-2 ini?

KAORI Newsline | Diulas oleh Rafly Nugroho

2 KOMENTAR

  1. Pembahasannya keren, singkat padat dan jelas. Moga-moga untuk volume yang lain dari majalah shonen fight dapat diulas lagi disini !!! 🙂

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses