Di dunia perkomikan Indonesia, seperti ada sebuah rumor yang mengatakan bahwa komik lokal “tidak akan memiliki volume ke-2”. Namun sepertinya perkembangan komik lokal kini sudah tidak seperti dulu saat rumor tersebut masih santer terdengar, kini mulai banyak komik lokal yang terbit secara reguler hingga volume-volume berikutnya. Salah satunya adalah majalah komik Kosmik Mook yang telah mencapai prestasi telah terbit hingga volume ke-2 bahkan kini volume ke-3 nya sudah tersedia.
Memperkenalkan beberapa komik baru dari beberapa komikus Indonesia, Kosmik Mook volume 2 hadir dengan halaman yang sedikit lebih tebal dibanding volume pertamanya. Volume ke-2 majalah komik ini memiliki sampul illustrasi dari salah satu komik terbaru yang debut di majalah ini, yakni Suryaraka Birth of Majapahit. Seperti apakah seluk beluk volume ke-2 majalah komik Kosmik Mook ini? Berikut ini adalah ulasannya.
Suryaraka: Birth of Majapahit, Lontar 1 – Karya: Ockto Baringbing & Catur Ary Cs
Agni dan Aksa adalah sepasang kakak beradik kembar yang hidup di zaman kerajaan Majapahit. Kedua kakak beradik kembar yang memiliki karakter berbeda ini adalah anak dari pemilik kebun Maja. Suatu ketika Agni dan Aksa diajak pergi kelaut oleh Ki Harsa. Terlena dengan kecantikan anak perempuan dari Ki Harsa, Agni dan Aksa pun ikut melaut bersama Ki Harsa dengan harapan dapat mencuri hati putri dari Ki Harsa. Namun ditengah laut, kapal mereka terjebak oleh sebuah ancaman besar.
Menjadi pembuka dari majalah Kosmik Mook volume ke-2 ini, Suryaraka mengusung tema yang berbeda dibanding komik lainnya di majalah ini. Suryaraka: Birth of Majapahit mengambil tema komik sejarah kerajaan Majapahit yang dibalut dengan nuansa kolosal, terlihat dari illustrasi bagian prolog komik saat menerangkan mengenai pasukan Mongolia yang hendak hadir ke Majapahit. Selain memiliki tema yang menarik, komik ini juga hadir dengan visual yang memukau dengan keindahan detail objek serta hidupnya ekspresi para karakter. Hanya saja bab pertama dari komik ini mengandung beberapa adegan kekerasan yang sedikit mengerikan, mulai dari ditusuknya dada seseorang dengan tombak hingga putusnya anggota badan yang dapat mengganggu pembaca yang tidak terlalu menyukai adegan kekerasan seperti itu.
Pavlichenko The Cute Hearted Rohsan Sniper – Karya: Esa Muhammad Putra & Risza Ardiansyah Perdana
Sebelumnya di volume pertama Kosmik Mook dikisahkan Eva tengah kencan bersama pacarnya ke sebuah acara we-wibuan. Namun tiba-tiba kencan di tengah acara penuh wibu tersebut menjadi kacau dengan datangnya penjahat misterius. Eva pun sempat ditawan oleh sekawanan penjahat tersebut. Namun di hadapan Eva dan penjahat tersebut muncullah sesosok makhluk yang konon disebut Pavlichenko yang berusaha mengalahkan para penjahat yang mengganggu festival wibu tersebut.
Jika di awal membuka majalah Kosmik Mook volume ke-2 ini pembaca akan langsung disuguhkan kisah heroik nan kolosal dari komik Suryaraka, maka persiapkanlah hati, jiwa, raga, dan sabuk pengaman anda untuk sajian yang tak kalah heroik dan juga kolosal dari komik paling bahenol dan manly seisi majalah ini, Pavlichenko! Jika di volume sebelumnya sang karakter moenly ini hanya muncul di bagian akhir-akhir komik dengan sosoknya yang penuh aura menggemas- eh maksudnya menegangkan, maka kini di volume ke-2, sosok makhluk bernama Pavlichenko ini menunjukkan kebolehannya beraksi menumpas durjana di tanah pertiwi. Ke-bahenolan Jendral Pavli yang penuh dengan aura bizzare ini sudah nampak dari halaman pertama saat ia harus loncat dari atas gedung seraya lompat indah dengan aduhai nya dan mendapat nilai hampir sempurna.
Aksi dari pemegang titel moenly ini cukup mendebarkan sanubari ketika adegan perkenalan ia menunjukkan sosok khodam yang dimilikinya bagaikan komik Jepang karangan Hirohiko Araki. Ketegangan semakin membuat hati cenat cenut saat muncul sosok musuh yang tidak hanya satu, tapi sepasang anak kembar yang dari tampangnya merupakan imigran dari negeri tertangga yang sosoknya akrab menyapa adik-adik kita di layar kaca namun kali ini tampil dengan hawa membunuh yang menyeramkan.
Menariknya dari komik di volume ke-2 nya ini, jika seri Evangelion cukup dikenal karena penggunaan soundtrack dissonance dimana lagu latar yang diputar sebenarnya tidak cocok dengan adegan yang ada namun terkesan klop, maka komik ini tidak kalah ciamik dengan seri dari negeri sakura tersebut. Di komik ini Pavli mengalahkan musuhnya dengan penuh kekerasan yang menyakitkan sambil ditemani lagu Ay Don Wana Mis A Ting yang membuat sanubari makin menggelora. Setidaknya penulis hanya bisa berharap bahwa semoga ratifikasi TPP tidak menjegal langkah sang pahlawan moenly sejagad ini menumpas angkara murka.
Space Time – Karya: Maulana Faris
Salah satu komik pendatang baru yang mengisi halaman majalah komik Kosmik Mook di volume ke-2 ini adalah komik komedi Space Time karangan Maulana Faris. Komik ini mengisahkan perjuangan Kakek Abdul, Sonya, serta sang anjing cerdik bernama Budi Holmes. Ketiganya ini bersama-sama mengarungi luasnya angkasa raya.
Membaca 2 komik sebelumnya yang penuh dengan aksi dan ketegangan, pembaca akan disajikan dengan komik strip komedi yang pembawaanya cukup santai. Di Kosmik Mook kali ini, Maulana Faris membawakan kisah komedi seputar trio pengelana angkasa luar yang menemukan banyak hal-hal menggelitik diluasnya jagad semesta. Namun sepertinya komedi di komiknya kali ini masih belum dapat memberikan punchline yang benar-benar membawa gelak tawa, dan jumlah halamannya juga hadir hanya sedikit sehingga lebih terasa seperti sebuah filler.
Preview: Wanara, Chapter 1: Hitam – Karya: Sweta Kartika

Komik ini mengisahkan sebuah kota yang terlihat aman damai dan tentram kehidupannya. Namun dibalik tentramnya kehidupan kota tersebut, terdapat beberapa orang yang membuat kekacauan disana sini. Dalam menumpas segala kekacauan tersebut, terdapat sekelompok pahlawan bernama Lima Mandala. Namun kini, salah seorang dari pahlawan tersebut direncanakan akan diculik oleh sekawanan mafia yang akan mengacaukan kota.
Preview komik yang dihadirkan kali ini adalah satu lagi komik karangan Sweta Kartika yang cukup terkenal dengan karyanya Nusantaranger serta Grey & Jingga. Komik ini tampil cukup menarik dengan goresan gambar yang memiliki kesan dinamis. Dari segi cerita komik ini juga mampu mengangkat kisah perseteruan pahlawan super melawan sekelompok penjahat dengan pembawaan cerita yang mampu mengalir dengan baik. Kesan “kekacauan dalam kedamaian” yang disebutkan di prolog komik ini cukup terasa dari awal hingga akhir preview komik ini. Dan jika anda cukup jeli, akan ada penampakan sosok karakter yang sebelumnya anda lihat di majalah ini muncul juga dalam komik ini.
JAMU S.A.K.T.I, Chapter 2: Togar – Karya: Ockto Baringbing & Mogri
Uji coba program Jamu Sakti masih berlanjut, kali ini uji coba ramuan herbal ajaib tersebut masih dilakukan terhadap anak-anak. Kali ini, seorang anak bernama Togar diberikan sebuah jamu yang dapat membuat dirinya mengeluarkan api dari tubuhnya. Namun sayang saat hendak menunjukkan kekuatan barunya tersebut, Togar justru membuat sebuah bencana.
Sudah mencapai bab ke-2 namun masih belum terlihat jelas kemana arah cerita dari komik ini akan dibawa. Meski cerita di komik ini masih belum terlihat jelas akan dibawa kemana, namun sebagai sebuah komik bernuansa komedi komik ini sudah tampil cukup bagus dengan penggambaran karakternya yang cocok dengan tema komedi. Semoga di volume berikutnya dapat mulai terjawab kisah di balik ujicoba program jamu sakti ini.
Si Juki Space Adventure, Chapter 2 – Karya: Faza Meonk
Setelah sebelumnya saat sepulang kampus Si Juki sang mahasiswa freelancer ini bertemu dengan robot aneh bernama Crotbot, kini Si Juki harus berhadapan dengan robot besar aneh. Melawan robot tersebut, Juki tiba-tiba mengenakan armor bagaikan seorang space ranger yang sebenarnya adalah kekuatan dari Crotbot. Dengan kekuatan tersebut, Juki pun mengalahkan robot aneh yang menghadang di depannya. Kini petualangan baru Juki pun akan segera dimulai.
Dengan chapter ke-2 ini, akhirnya Si Juki akan segera memulai cerita baru yang penuh aksi dan masih dengan nuansa komedi nya yang khas. Jika biasanya Juki tampil dengan berbagai kecerobohan dan celotehannya yang membawa gelak tawa, di komik ini kini Juki harus tampil penuh aksi melawan robot lengkap dengan armor keren yang digunakannya. Chapter ke-2 Si Juki Space Adventure mampu menyajikan kisah aksi dan komedi yang ringan dibaca.
Rixa – Karya: Haryadhi
Setelah perjalanan yang panjang, akhirnya Riksa kini menjalani pelatihan sebagai seorang astronot asal Indonesia. Dalam menjalani pelatihan menjadi antariksawan tersebut, Riksa pun kembali teringat akan kenangan masa lalunya, disaat ia masih bersama dengan teman-temannya dan harus berpisah untuk pindah rumah setelah kepergian sang ayah. Ia juga kembali teringat dengan impian bangsa Indonesia untuk memiliki pesawat ulang-alik yang ternyata impian itu harus menjadi ironi.
Dalam bab terbaru komik Rixa ini, pembaca akan diajak berkeliling melihat suasana pelatihan astronot yang dijalani oleh Riksa. Banyak hal-hal seputar pusat penelitian antariksa yang ditampilkan di komik ini mulai dari kostum yang harus dikenakan astronot, serta alat pelatihan High-Gravity Training yang digambarkan dengan cukup detail. Namun unsur drama yang ada pada bab pertamanya masih tetap dibawakan ke komiknya di Kosmik Mook volume ke-2 ini. Penggunaan alur maju-mundur dalam penceritaan mampu mengemas muatan kisah drama di komik ini dengan cukup apik.
Manungsa, Chapter 2: Pesta Kecil-Kecilan – Karya: Erfan Fajar
Setelah di akhir chapter pertama seri komik ini terjadi sebuah kejadian misterius di kota Gresic. Kini di Giacarta tengah berlangsung interogasi terhadap warga pendatang bernama Ni Kalisah Wiratnati. Interogasi terhadap Ni Kala tersebut dilakukan karena pihak G.A.R.D (Giacarta Armored Reinforcement Division) mencurigai pendatang tersebut atas riwayat kesehatan yang aneh. Bahkan saat sang komandan G.A.R.D hadir dan melepaskan gelombang suara berfrekuensi rendah, Ni Kala yang seharusnya manusia biasa justru tidak terpengaruh. Tidak lama, terjadi sebuah kejadian tak diduga di Giacarta.
Chapter ke-2 komik Manungsa hadir masih stabil dengan kualitas grafis yang tampil dengan goresan yang cukup khas. Jika di bab pertamanya lebih mengutamakan kisah dari karakter manusia biasa, di bab kedua ini ditampilkan cerita dari sudut pandang pasukan khusus yang menangani kekacauan di kota. Mengusung tema futuristik, kesan futuristik di komik ini makin terasa dengan munculnya pasukan robot serta kendaraan canggih. Sama seperti bab pertamanya yang ditutup dengan sesuatu yang membuat pembaca penasaran, bab ke-dua komik ini juga diakhiri degan sesuatu yang makin menambah rasa penasaran akan kelanjutan dari seri komik ini.
KAORI Newsline | Diulas oleh Rafly Nugroho