Selasa (19/1), kereta rel listrik (KRL) seri 8000 eks-Tokyu jalur Toyoko rangkaian 8007F (K1 1 05 01-08) melakukan uji coba dinamis pasca pemeliharaan akhir lengkap (PAL) di Dipo KRL Depok, Jawa Barat sejak Desember 2015 lalu. Uji coba dilakukan setelah rangkaian ini merampungkan seluruh proses PAL dan disiapkan untuk segera berdinas kembali.
Uji coba dilakukan dengan perjalanan kereta api luar biasa (KLB) relasi Depok – Manggarai – Bogor – Depok. KLB KRL berangkat dari stasiun Depok pukul 09:55 WIB dan tiba di Manggarai pukul 11:00 WIB. Setelah berhenti sejenak untuk pengecekan dan berpindah kabin, KLB berangkat kembali dari Manggarai pukul 11:15 WIB, dan tiba di Bogor pukul 12:15 WIB. Selesai pengecekan dan istirahat kru KA, KLB berangkat kembali dari Bogor untuk pulang ke dipo KRL Depok.

Uji coba dinamis KRL setelah selesai melaksanakan PAL wajib dilakukan untuk mengetahui kondisi rangkaian KRL, apakah siap berdinas atau ada kekurangan yang harus diperbaiki. Dalam perjalanannya, KLB KRL uji coba harus melakukan serangkaian uji fungsi secara lengkap dan cermat seperti uji coba kecepatan tinggi, uji pengereman dan pengukuran jarak pengereman, hingga uji coba fungsi deadman pedal dan emergency brake sebagai perangkat keamanan dalam perjalanan.

PAL atau pemeliharaan akhir lengkap pada KRL adalah aktivitas pemeliharaan terakhir secara menyeluruh dalam periode 2 tahun, dimulai sejak KRL tersebut mulai dinas atau selesai menjalani PA pada periode sebelumnya. PAL meliputi pemeriksaan dan perbaikan secara lengkap dan menyeluruh seluruh komponen dan bagian pada KRL agar kondisi KRL tetap prima.
Selain pemeliharaan menyeluruh pada seluruh bagian dan komponen, ada yang unik dari rangkaian ini setelah mengalami PAL. Warna tampilan eksterior yang sebelumnya dihias garis berwarna kombinasi Biru dan Kuning kini berganti wujud dengan warna khas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), yaitu Merah dan Kuning yang menutupi seluruh bagian muka KRL. Ini mengingatkan kita kepada KRL seri 8500 rangkaian 8613F (JALITA), KRL pertama milik KCJ yang sekaligus menjadi KRL eks-Tokyu pertama berwarna kombinasi Merah dan Kuning. KCJ berencana untuk menyeragamkan tampilan eksterior seluruh rangkaian KRL yang dibeli pada masa pengelolaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) – Divisi Jabodetabek, sebelum bertransformasi menjadi KCJ, dengan warna yang sama, sebagai identitas yang akan melekat pada layanan KRL Jabodetabek mulai tahun ini.

8007F termasuk rangkaian KRL yang paling banyak mengalami perubahan warna, mulai dari penggunaan warna asli bawaan Tokyu, “Izu-natsu” dengan kombinasi Biru Langit dan Biru Muda, warna kombinasi Kuning dan Hijau, Biru dan Kuning hingga akhirnya menjadi rangkaian KRL peninggalan Divisi Jabotabek kedua yang menggunakan warna ala KCJ, dengan warna kombinasi Merah – Kuning, setelah sebelumnya digunakan KRL seri 103 rangkaian KeYo E21+E22 (103-105F + 103-359F).



KRL seri 8000 rangkaian 8007F adalah rangkaian KRL pertama dari Tokyu Corporation yang didatangkan ke Jakarta pada tahun 2005 silam. KRL ini didatangkan KAI – Divisi Jabodetabek kala itu untuk menambah armada KRL AC yang saat itu masih sedikit jumlahnya, hanya 72 unit KRL seri 6000 (hibah) eks Toei jalur Mita dan 16 unit KRL seri 103 eks-JR East jalur Musashino. KRL ini memulai dinasnya pada 20 September 2005, tepat 8 hari sebelum peringatan 60 tahun Kereta Api Indonesia. Kedatangan rangkaian ini juga menjadi pembuka kedatangan rangkaian-rangkaian KRL lain yang dibeli dari Tokyu Corporation sepanjang tahun 2005 hingga 2009 lalu.
Cemplus Newsline by KAORI