Kamis (21/1), proyek pembangunan kereta cepat atau High Speed Train (HST) yang menghubungkan dua kota besar di Pulau Jawa yaitu Jakarta dan Bandung dimulai. Prosesi peletakan batu pertama atau groundbreaking ini dilaksanakan di daerah Cikalong Wetan, dan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, beberapa menteri, dan juga beberapa Kepala Daerah. Namun, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan, tidak hadir dalam acara groundbreaking ini.

Proyek yang bekerja sama dengan konsorsium dari China ini, menghabiskan dana sekitar 5,6 miliar Dollar AS, tanpa ada campur tangan dana APBN.

Proses Groundbreaking | Sumber: finance.detik.com
Proses Groundbreaking | Sumber: finance.detik.com

Diperkirakan kereta ini akan mengonsumsi daya sebesar 75-100 Mega Watt untuk operasionalnya. Direktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Hanggoro Budi Wiyawan, yang turut hadir dalam acara ini mengatakan bahwa KCIC akan bekerja sama dengan PLN dan rencananya akan membangun Pembangkit Tenaga Listrik sendiri agar tidak mengganggu pasokan listrik yang telah ada.

Rencananya, Jalur kereta cepat yang terbentang sepanjang 140,9 km ini akan menghubungkan 4 stasiun, yaitu Halim, Karawang, Walini, dan Tegalluar. Nantinya, di setiap stasiun akan dibangun Transit Oriented Development (TOD) yang mana diperuntukkan agar mendorong lahirnya sentra ekonomi baru di koridor Jakarta – Bandung.

Cemplus Newsline by KAORI

2 KOMENTAR

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses