Penumpang kereta api (KA) komuter di Kuala Lumpur akan merasakan kenaikan tarif pada layanan komuter di jalur tertentu, layanan KA ringan atau Light Rail Transit (LRT), dan monorel. Keretapi Tanah Melayu Berhad (KTMB), perusahaan operator KA nasional Malaysia yang mengoperasikan layanan Keretapi Tanah Melayu Komuter (KTMKomuter) dan Prasarana Malaysia Berhad (Prasarana) selaku pemilik dan operator layanan LRT rapidKL dan KL Monorail telah rampung meninjau struktur pembiayaan untuk melakukan penyesuaian alias kenaikan tarif untuk pertama kalinya dalam rentang waktu 12 tahun bagi KTMB dan 14 tahun bagi Prasarana, dengan berbagai pertimbangan ekonomi dan usaha untuk memberikan struktur tarif yang lebih konsisten.
Jalur KTMKomuter yang mengalami kenaikan tarif adalah jalur dari Tanjung Malim ke Sungai Gadut, dan Batu Caves menuju Port Klang. Layanan KTMKomuter di kedua jalur tersebut akan mengalami kenaikan dari minimum RM7.10 per perjalanan. “Struktur tarif baru akan efektif per 2 Desember dan ini penting, mengingat biaya pemeliharaan (aset) yang terus meningkat setiap tahunnya. Pembelian suku cadang yang sangat mahal dengan jatuhnya nilai Ringgit, serta KTMB juga masuk ke dalam golongan komersial dalam biaya listrik selama ini”. Kata Presiden KTMB, Letnan Kolonel (Purnawirawan) Angkatan Tentera Malaysia (ATM), Sarbini Tijan di stasiun Kuala Lumpur (KL) Sentral. Sarbini menambahkan, dalam struktur tarif baru ini, akan diperkenalkan promosi khusus berupa tarif diskon 50% bagi pelajar yang menggunakannya.

Sementara itu, seluruh jalur LRT rapidKL dan KL Monorail yang dioperasikan Prasarana mengalami penyesuaian tarif. “Tarif belum pernah mengalami penyesuaian sejak tahun 2002 meskipun biaya pelayanan dan barang-barang yang naik terus menerus” menurut Presiden Prasarana sekaligus CEO Prasarana Group, Datuk Azmi Abdul Aziz. Menurutnya tarif baru ini akan dihitung berdasarkan pada jarak yang ditempuh pada ketiga jalur yang berbeda dari tarif antar stasiun saat ini. Struktur tarif saat ini berdasarkan perbedaan harga antar stasiun di kawasan bisnis maupun non kawasan bisnis di Kelana Jaya Line.
Untuk Ampang Line, tarif akan berdasarkan jumlah stasiun yang dilewati. sementara untuk KL monorail, tarifnya akan berdasarkan jarak yang ditempuh. “Untuk struktur tarif yang lebih adil dan konsisten, tarif saat ini akan disesuaikan dengan struktur tarif berdasarkan jarak, mirip dengan praktek operator KA lainnya secara global.” Tutur Azmi. Dia juga menambahkan bahwa tarif ini akan berlaku efektif mulai 3 Desember 2016. Prasarana akan tetap memberikan tarif dengan diskon 50% dari tarif umum bagi pelajar, lansia, dan penyandang disabilitas sebagaimana sebelumnya.
Cemplus Newsline by KAORI