Terpusatnya perekonomian nasional di daerah Ibukota negara Republik Indonesia, DKI Jakarta mengakibatkan tingginya permintaan akan kawasan hunian dan properti. Tingginya harga tanah di daerah Ibukota membuat tren area pemukiman bergeser ke daerah penyangga. Pergeseran ini tentunya harus dibarengi dengan ketersedian fasilitas transportasi publik yang memadai agar tak semakin membebani ibukota dengan kemacetan yang sudah merajalela.
Salah satu upaya mengintegrasikan hunian di daerah penyangga Ibukota dengan transportasi massal ialah seperti yang dilakukan perusahaan properti terkemuka, PT Metropolitan Land (Metland). Perusahaan yang tengah mengembangkan kawasan pemukiman di wilayah Cibitung ini membangun stasiun perhentian kereta rel listrik (KRL) komuter yang dinamai stasiun Telaga Murni di wilayah Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Peresmian (Groundbreaking) pembangunan stasiun Telaga Murni ini dilaksanakan pada Senin (8/8). Dalam seremoni pembangunan stasiun yang terintegrasi dengan komplek perumahan Metland Cibitung tersebut, turut hadir pejabat terkait, seperti Bupati Kabupatebn Bekasi dan Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).
Dalam sambutannya, Bupati Kabupaten Bekasi mengatakan bahwa stasiun ini merupakan salah satu solusi kemacetan. Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga memaparkan rencana pembangunan perlintasan KA tidak sebidang berupa underpass dan flyover di daerah Cikarang, Tambun dan Lemah Abang. Selain itu, Kepala BPTJ juga mengharapkan stasiun ini akan dilengkapi fasilitas parkir yang memadai agar mampu menarik minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi.
Stasiun Telaga Murni ini nantinya akan beroperasi melayani KRL Commuter Line saat prasarana listrik aliran atas (LAA) yang selama ini hanya sampai Stasiun Bekasi, sudah tersambung hingga Stasiun Cikarang pada 2018 mendatang, sehingga KRL dapat beroperasi sampai wilayah tersebut.
Cemplus Newsline by KAORI