Setelah sukses terpilih membangun kereta cepat di beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand dan Indonesia, Tiongkok masih terus melakukan ekspansi untuk mengekspor teknologinya. Kali ini Tiongkok akan membangun kereta cepat di Filipina, tepatnya menghubungkan kota Subic di Zambales dan Clark di Pampanga.

Pembangunan kereta cepat ini akan menggunakan skema kerjasama pemerintah dan swasta atau Public-private Partnershitp (PPP). Namun masih belum diperoleh informasi perusahaan Tiongkok dan Filipina yang akan membangun dan mengoperasikan jalur tersebut. Rencana pembangunan jalur kereta cepat ini akan menjadi salah satu agenda pembicaraan dalam lawatan kenegaraan Presiden Duterte ke Tiongkok 18 hingga 21 Oktober mendatang.

Kereta cepat ini direncanakan akan beroperasi dengan kecepatan rata-rata 200 km/jam. Dengan kecepatan tersebut jarak antara Subic dan Clark sepanjang 90 km dapat ditempuh kurang dari setengah jam. Sebagai perbandingan, kereta api di Filipina baik itu yang dioperasikan PNR maupun LRT dan MRT mempunyai kecepatan operasional hanya 40 km/jam. Salah satu tantangan untuk operasional kereta cepat ini ialah bencana badai yang kerap melanda negara kepulauan tersebut. Selain itu tentunya wacana pembangunan kereta cepat ini akan menjadi kontroversi, mengingat Filipina tengah memiliki sengketa wilayah laut dengan Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses