“Segala sesuatu pasti berubah, jika tidak bisa mengikutinya, perubahan yang akan menggilas kita”. Mungkin kalimat itu yang menggambarkan secara tepat tentang Divisi manufaktur lokomotif milik Vossloh AG (Vossloh). Vossloh yang kalah bersaing pada pasar sarana perkeretaapian efek terlambat berinovasi dalam teknologi harus rela melepas divisi manufaktur lokomotifnya kepada CRRC Zhuzou Locomotive Co., (CRRC Zelc).
Dilansir dari International Rail Journal, kesepakatan awal dengan CRRC Zelc perihal akuisisi divisi manufaktur lokomotif Vossloh ini telah dilakukan pada 27 Agustus 2019 dan menunggu persetujuan dari otoritas Eropa dan Tiongkok. Awalnya, tersiar kabar bahwa pihak otoritas Jerman akan mencoba memveto kesepakatan tersebut menggunakan hukum lokal mengenai perdagangan dan investasi luar negeri. Namun, pada akhirnya otorisasi kesepakatan tersebut lahir pada 27 April 2020, setelah melihat kondisi perusahaan tersebut yang dirasa telah kehilangan daya saingnya pada beberapa tahun belakangan ini di pasar sarana perkeretaapian.
Presiden The Bundeskartellamt, Andreas Mundt mengatakan bahwa pada kasus ini, pihak otoritas Jerman melalui The Bundeskartellamt telah mempelajari segala aspek mulai dari keuntungan strategis hingga resiko dari akuisisi ini. Andreas juga menganggap hilangnya daya saing ini dipengaruhi kemunculan beberapa kompetitor baru yang menawarkan inovasi teknologi lebih baik.
Sejak 2014, kompetitor manufaktur lokomotif seperti Alstom, Stadler, dan juga Toshiba mulai mengembangkan inovasi teknologi pada lokomotif langsir, ketika pasar lokomotif langsir mulai bergerak kepada penggunaan lokomotif hybrid dan mode ganda. Sementara itu, Vossloh belum sama sekali mengembangkan kedua jenis teknologi tersebut pada produksinya. Inilah salah satu faktor yang membuat Vossloh tertinggal jauh dari para kompetitornya.
Akhirnya, melalui rilis pers pada website-nya, perusahaan yang bermarkas di Werdohl, Jerman ini secara resmi menuntaskan penjualan divisi manufaktur lokomotifnya yang terletak di Kiel kepada salah satu anggota CRRC Group pada Jumat (29/5). CEO Vossloh AG, Oliver Schuster pada rilis pers tersebut menyatakan bahwa dengan melepas divisi manufaktur lokomotifnya, Vossloh fokus pada produk dan layanan prasarana perkeretaapian. Schuster meyakini prospek masa depan manufaktur lokomotif akan meningkat secara signifikan setelah dipegang CRRC Zelc sebagai pemilik baru secara efektif per 31 Mei 2020.
Dengan begitu, Vossloh telah melepas ketiga bisnis original mereka di bisnis transportasi, yakni unit bisnis manufaktur kereta yang dilepas pada 2015, unit bisnis sistem kelistrikan pada 2017, dan unit manufaktur lokomotif pada 2020.
Baca Juga: Bukti Keseriusan Tiongkok, KRL Buatan CRRC Zhuzhou Raih Sertifikasi dari Uni Eropa
Cemplus Newsline by KAORI