Apa yang ada di benak anda ketika mendengar atau melihat tulisan “Buatan Tiongkok / Made in China“? Hal yang pertama terlintas mungkin adalah barang kualitas rendah dengan harga yang murah. Namun, Tiongkok sekarang bukanlah yang dulu. Baru-baru ini salah satu armada kereta rel listrik (KRL) buatan pabrik manufaktur kereta api (KA) asal Tiongkok, China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) Zhuzhou Locomotive telah berjaya mendapatkan sertifikasi dari Uni Eropa untuk memasuki pasar transportasi di Eropa.

Sebagai pasar kelas atas atau High-end, sertifikasi dari Uni Eropa ini bukanlah sertifikasi biasa, melainkan sertifikasi penting karena Uni Eropa telah menerapkan standard tinggi yang menekankan pada kualitas serta kehandalan dari suatu produk. Capaian produk KRL buatan Tiongkok ini merupakan titik penting yang menunjukkan bahwa Tiongkok tidak main-main untuk proses produksi sarana perkeretaapiannya.

KRL buatan CRRC Zhuzhou yang telah disertifikasi oleh Uni Eropa tersebut merupakan milik negara yang terletak di Semenanjung Balkan, Eropa Selatan yaitu Macedonia yang telah dipesan sejak 2014 lalu. Rangkaian KRL tersebut telah mencapai standard teknis untuk produk perkeretaapian yang dikeluarkan oleh Uni Eropa dan juga telah mendapat sertifikasi Technical Specification for Interoperability (TSI) yang merupakan sertifikasi tertinggi untuk perkeretaapian Uni Eropa. Dengan kata lain, KRL tersebut telah mendapat paspor untuk memasuki pasar Eropa.

Selain memesan KRL, Macedonia juga memesan kereta rel diesel (KRD) kepada CRRC Zhuzhou pada kesempatan yang sama.

Perdana Menetri Macedonia saat merasakan KRL terbarunya buatan TIongkok, 15 November 2015 | Sumber: Chinanews.com

Rangkaian KRL pertama pesanan Macedonia tersebut telah tiba pada 15 November 2015 lalu. Sejak saat itu, KRL tersebut telah membuktikan kualitas dan kehandalannya di negeri yang dulunya merupakan bagian dari Yugoslavia tersebut dan pada akhirnya mendapat sertifikasi kualitas serta kehandalan teknis dari Uni Eropa.

Tentunya, hal seperti ini yang diharapkan dapat menjadi cambuk motivasi bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia khususnya BUMN yang bergerak di bidang manufaktur perkeretaapian untuk meningkatkan daya saing global dengan cara meningkatkan kualitas serta kehandalan dari armada buatannya serta terus belajar mengenai teknologi yang digunakan oleh perkeretaapian dunia agar tidak tertinggal dari negara-negara lainnya.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.