Studio Xebec kembali menghadirkan serial anime baru pada musim semi 2017. Berjudul Clockwork Planet, anime ini memadukan tema post-apocalypse dan gearpunk, di mana dunia telah hancur dan dibangun ulang dengan gerigi yang saling bertautan.
Dunia yang hancur telah dibangun kembali oleh ahli jam berinisial “Y”. Namun, perlahan dunia itu mulai hancur dengan sendirinya. Di samping itu ada Naoto Miura, anak sekolah yang bertemu RyuZu. RyuZu yang merupakan sebuah robot automaton mutakhir yang rusak selama 200 tahun diperbaiki olehnya dengan bakat yang ia miliki. Sementara itu, Marie Bell Breguet adalah teknisi jam yang jenius yang berusaha menentang rencana militer untuk memusnahkan distrik Kyoto.
Dunia post-apocalypse memang tidak sesempurna dunia sebelumnya yang dibangun secara natural. Bagaimana tidak?, sebuah distrik atau kota dapat dengan rentan untuk hancur karena ada kerusakan beberapa gerigi tertentu. Inilah yang dapat menjadi akar dari konflik suatu negara. Premis utama yang dibuat adalah bertemunya Naoto Miura dengan Marie Bell Breguet yang sama-sama berbakat mengenai gerigi untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran.
Pada episode pertama dibagi menjadi 2 premis yang mewakili latar dari dua karakter utama. Pertama, Naoto adalah orang yang sangat tertarik pada jam bertemu dengan RyuZu, automata mutakhir. Definisi automata sendiri secara umum adalah mesin abstrak yang dapat mengenali (recognize), menerima (accept), atau membangkitkan (generate) sebuah kalimat dalam bahasa tertentu atau dengan kata lain mesin yang mempunyai kemampuan kecerdasan buatan/artificial intelligence. Entah disengaja atau tidak, sebuah helikopter menjatuhkan peti di rumah Naoto dan ketika dibuka peti itu berisi RyuZu. Dengan bakatnya Naoto menyadari ada yang salah dengan komponen gerigi dalam tubuh RyuZu lalu langsung memperbaikinya. RyuZu yang bermulut sarkas dan tajam membalasnya dengan bersedia menjadi pelayan Naoto. Premis kedua, Marie Breguet seorang jenius yang ahli “mengoprek” gerigi tergabung dengan afiliasi Meister Guild bersama pengawalnya, seorang cyborg pria yang bernama Halter. Mereka bertugas menangani permasalahan teknis di distrik Kyoto sembari mencari automaton milik keluarganya yang terduga RyuZu.
Time Crisis
Penulis teringat pada sebuah game bergenre arcade-shooter di mana pemain bertarung dengan tim berjumlah dua orang melawan kelompok militan dan teroris dalam skala yang besar dengan waktu yang terbatas. Ketika tim Naoto dan Marie dipertemukan pada episode kedua. Marie meminta RyuZu kembali padanya karena itu merupakan automaton keluarganya yang dibuat oleh “Y”, jenius yang membangun kembali dunia Clockwork Planet. Marie mengancam akan menggunakan kekerasan jika Naoto bersikukuh menolak mengembalikan RyuZu. Marie baru saja menyadari ketika RyuZu sudah mengarahkan beberapa sentimeter dengan senjata sabit miliknya terhadap leher Marie. Namun akhirnya kedua belah pihak berdamai dan memulai operasi penyelamatan distrik Kyoto.
Penyelamatan ini dilakukan untuk menghentikan tindakan militer untuk memusnahkan distrik Kyoto dengan jumlah penduduk 20 juta jiwa dalam waktu 7 Jam tanpa peringatan evakuasi terlebih dahulu. Begitu juga dengan arc Akiba yang melawan mantan militer distrik Shiga yang selamat dari pemusnahan yang bekerja sama dengan ilmuwan. Naoto dan kawan-kawan harus berkutat dengan waktu menyelamatkan penduduk Akibahara dari pertempuran dan memperbaiki keadaan kota sebelum senjata pemusnah Yasukahagi kembali melancarkan serangannya.
Selama adegan pertarungan adegan berdarah tidak ditampilkan, yang paling sadis mungkin terpotongnya tangan sang villain, Gennai. Pertarungan yang cukup berimbang terjadi antara RyuZu dan Anchor yang sama-sama merupakan Automata mutakhir yang dibuat oleh “Y”. Aksi bukanlah yang ditonjolkan dari anime ini melainkan menitikberatkan drama yang menitikberatkan pemecahan masalah serta beberapa bumbu adegan fanservice seperti “keluarga-keluargaan” semenjak Anchor bergabung dengan tim Naoto dan adegan ecchi ringan. Masing-masing karakter utama mempunyai kepribadian yang menonjol. Naoto yang optimis, Marie yang tsundere, RyuZu yang bermulut tajam dan sarkas dan Hannes yang kalem dan bijak.
Bagi Anda yang penggemar genre sci-fi sekalipun, anime ini akan membuat Anda mengerenyitkan dahi karena kurangnya build-up dari ekosistem di dunia tersebut seperti penjelasan tentang si jenius “Y”, runtuhnya distrik Shinga, dan bagaimana pengaruhnya terhadap provinsi Mie. Mungkin hal tersebut bisa dijelaskan dengan mengganti adegan fanservice dan klise yang mendapat porsi waktu cukup banyak.
Lalu, hal lainnya yang dipaksakan di antaranya munculnya plot konspirasi antara pemerintah dan militer yang dangkal serta kurang disorot dan Marie yang tiba-tiba menjadi nyonya “Jill of All Trade” yang dapat mempelajari bakat Naoto dengan mudahnya dan singkat. Ditambah lagi tujuan dari tokoh antagonis dan latar belakang dari beberapa karakter seperti Vermont dan Gennai yang masih gamang. Adegan pertarungan pun tidak apik karena, selain dari kemampuan dari tim Naoto yang berat sebelah terhadap militer, koreografinya juga kurang dinamis dan lebih mengandalkan efek flashy. Animasi anime ini cukup baik ditambah banyaknya CG gerigi yang melengkapi anime ini.
Saling Melengkapi
Salah satu aspek yang “OK” adalah desain karakternya yang seharmoni dengan latar dunia Clockwork Planet. Karakter utamanya juga diperankan dengan baik yang diantaranya disulihsuarakan oleh seiyuu kondang seperti Ai Kakuma dan Yoshino Nanjo. Menjadi vokalis dari fripside, Nanjo membawakan lagu anime ini yang juga berjudul sama dengan judul anime ini, yaitu Clockwork Planet.
Nilai tambah lainnya pada anime ini penggambaran hubungan antar karakter yang baik. dan quote “Kau bukanlah orang yang tersenyum setelah mengorbankan orang lain bukan?” yang diungkapkan oleh RyuZu. Dibalik kekuatan yang besar, terdapat tanggung jawab yang besar. Tim Naoto yang terdiri dari orang-orang berbakat dan mempunyai kemampuan bertarung yang tinggi terpanggil untuk bertualang memperbaiki dunia yang mulai hancur.
Kesimpulan
Terlepas dari banyaknya aspek yang medioker dalam anime Clockwork Planet, bagi penulis anime ini terasa datar namun terasa menyegarkan dengan unsur jenaka serta cukup baik dalam menggabungkan fragmen-fragmen ceritanya. Mungkin novel ringannya dapat menjawab fokus plot cerita yang tidak terlalu ditampilkan di dalam animenya.
Fakta dan Data
Judul | クロックワーク・プラネット |
Karya Asli | Novel ringan karya Tsubaki Himana dan Yuu Kamiya |
Pengisi Suara | Kakuma Ai sebagai RyuZu
Yoshino Nanjo sebagai Naoto Miura Saori Oonishi sebagai Marie Bell Breguet Keinichirou Matsuda sebagai Vainney Halter |
Sutradara | Tsuyoshi Nagasawa (Haiyore! Nyaruko-san; To LOVE-Ru) |
Penulis skenario | Kenji Sugihara |
Desain Karakter | Shino (Rail Wars!; Sunday Without God) |
Lagu Tema Pembuka | “Clockwork Planet” oleh fripSide |
Lagu Tema Penutup |
“Anti Clockwise” oleh After the Rain (そらる x まふまふ)
|
Studio | Xebec |
Situs Resmi | http://www.tbs.co.jp/anime/cp/ |
https://twitter.com/ClockworkAnime | |
Tanggal Tayang | 6 April 2017 (2358 WIB/ 1658 GMT) 7 April 2017 (0158 JST) |
KAORI Newsline | Diulas oleh Karim Ibrahim