Berbicara mengenai Jepang, tidak lengkap tanpa membicarakan bunga sakura. Bunga berwarna putih hingga merah yang bertumbuhan dari pohon Prunus serrulata setiap musim semi itu sudah menjadi salah satu ciri khas dari negara Jepang, yang juga kerap kali dikenal sebagai “negeri sakura.” Namun siapa sangka bahwa pada tahun 2018 ini, bunga-bunga tersebut tiba-tiba saja bertumbuhan tatkala Jepang tengah memasuki musim gugur?
Dilaporkan dari The Japan Times, baru-baru ini terdapat sejumlah laporan akan bertumbuhannya bunga sakura di sejumlah wilayah di Jepang. Padahal di bulan Oktober Jepang tengah mengalami musim gugur. Oleh lembaga Weathernews Inc. dan sejumlah ahli, fenomena ini diduga akibat sejumlah terjangan angin topan yang melanda Jepang.
Setidaknya, Weathernews Inc. menerima sejumlah laporan akan bertumbuhannya bunga sakura dari 354 orang di 39 prefektur pada awal bulan Oktober 2018. Salah satunya adalah laporan dari kota Nobeoka, Prefektur Miyazaki tertanggal 9 Oktober 2018, termasuk sejumlah laporan Kanto selatan, Tokai, Kinki, hingga Saitama dan Sendai.
Hiroyuki Wada, dokter pohon dari Asosiasi Bunga Jepang menuturkan serangkaian topan yang menerjang ditengarai menjadi penyebab sakura mekar tidak pada musimnya. Dirinya menyebutkan bawha fenomena ini sesungguhnya bukanlah hal yang baru, namun tidak pernah berskala sebesar sekarang. Dia menjelaskan, bunga dari pohon genus prunus itu biasanya mengeluarkan semacam hormon untuk mencegah tunasnya mekar. Namun, serangkaian topan yang menghantam membuat sakura kehilangan daunnya. Selain itu, cuaca yang hangat pasca-topan jadi membingungkan pohon tersebut. Sepanjang 2018 ini, Jepang diserang topan, antara lain Topan Jebi yang disebut terkuat dalam 25 tahun terakhir pada September lalu. Wada menjelaskan, sakura yang sudah mekar Oktober ini kemungkinan tidak akan mekar lagi pada musim semi tahun depan. Meski begitu, dia menyatakan fenomena tersebut hanya memberikan dampak minimal. Tahun depan, turis masih bisa menggelar piknik “hanami” di bawah bayangan bunga.
Meskipun begitu, Wada juga menjelaskan bahwa terkadang terdapat kasus di mana banyak batang-batang pohon sakura yang rusak akibat angin topan, hingga menyebabkan pohon membusuk, dan ini adalah hal yang berbahaya. Karenanya dirinya mengingiatkan bahwa pohon-pohon tersebut harus harus dijaga.
KAORI Newsline | Sumber: The Japan Times, BBC, The Strait Times, & Kompas