Ketika mendengar kata Yakuza, pastinya sering terpikirkan kegiatan – kegiatan kriminal yang ilegal seperti pemerasan, judi, dan penyelundupan barang. Namun apakah hati kecil seorang yakuza memang sebengis pekerjaan kotornya? Lantas bagaimana kesehariannya apabila sedang tidak melakukan pekerjaan?
Anime Hinamatsuri yang diadaptasi dari seri komik karya Masao Otake ini menceritakan keseharian kehidupan seorang yakuza bernama Yoshifumi Nitta (Yoshiki Nakajima) yang tengah menikmati kesuksesannya. Hidup di apartemen mewah dan memiliki banyak uang membuat keseharian Nitta nikmat dan penuh kesenangan. Suatu hari, sebuah benda asing tiba – tiba muncul di apartemen Nitta, yang ternyata di dalamnya ada seorang manusia, yaitu Hina (Takako Tanaka). Beberapa saat kemudian, diketahui bahwa Hina bukanlah manusia biasa. Ia memiliki kekuatan super yang ditunjukkan pertama kali ketika memecahkan koleksi barang antik Nitta dengan telekinesis. Sejak saat itu, Nitta mengadopsi Hina dan tinggal bersama, dengan harapan Hina tidak menggunakan kekuatannya untuk mengusik kehidupan Nitta.
Jalan cerita dari Hinamatsuri berfokus pada keseharian Hina, yang mencoba hidup menjadi manusia biasa pada umumnya tanpa menggunakan kekuatan super yang dimiliki. Dalam setiap scene selalu diperlihatkan sifat Hina yang manja dan selalu bergantung pada Nitta saat akan melakukan sesuatu. Nitta yang walaupun kerap kali dibuat pusing oleh tingkah Hina, tetap membimbing dan menolong Hina bak anak sendiri.
Anime ini mengusung genre slice of life dengan balutan komedi dan supranatural. Susah untuk tidak tertawa ketika melihat tingkah aneh Hina yang selalu menyulitkan Nitta. Keresahan Nitta juga sangat dekat dengan kehidupan nyata, contohnya seperti momen ketika orang tua baru saja memiliki anak yang repot untuk diurus. Siraman komedi juga datang dari karakter – karakter sampingan, dengan jokes yang ringan dan tidak berlebihan namun sangat lucu karena timing-nya yang tepat.
Selain unsur komedi yang kental, ternyata momen – momen haru juga dimasukkan ke dalam anime ini. Scene yang mengharukan beberapa kali ditampilkan, dan dengan back sound yang mendukung, bukan tidak mungkin penonton akan dibuat menangis. Hal semacam ini tentunya memperkuat kesan slice of life dari anime Hinamatsuri sendiri, yang sebenarnya jarang ditemui di dalam sebuah anime bernuansa komedi.
Walaupun latar belakang karakter Nitta adalah seorang yakuza, scene yang memperlihatkan kesehariannya melakukan pekerjaan Yakuza justru jarang diperlihatkan. Beberapa karakter pendukung diperkenalkan untuk menambah nuansa Yakuza dari seorang Nitta. Namun melihat alur cerita yang lebih fokus mengenai keseharian Hina dan hubungannya dengan Nitta, memang cerita Yakuza tidak terlalu dibutuhkan di sini. Kekuatan super dari seorang Hina hanya diperlihatkan di awal – awal saja, sehingga nuansa supranatural sedikit terlupakan.
Hal yang sedikit mengganjal terletak di akhir episode. Alih – alih mengakhiri serial ini dengan ending yang mengharukan, dalam episode terakhir justru diperkenalkan karakter baru yang sempat muncul sebagai prolog di episode pertama. Bahkan tidak diperlihatkan scene Nitta dan Hina bersama dalam episode terakhirnya. Hal ini tentunya membuat penonton sedikit bingung dan kecewa karena ending yang anti klimaks. Namun, di sisi lain, dengan ending tersebut dapat dimungkinkan tim produksi dari studio Feel sedang mempersiapkan sekuelnya, walaupun sampai ulasan ini dimuat belum ada berita yang jelas mengenai anime Hinamatsuri season 2.
Seperti pada anime komedi pada umumnya, Hinamatsuri tidak terlalu menonjolkan kualitas grafis dan penggambaran latar tempat atau dunianya. Dengan banyaknya scene yang mengandung banyak karakter sekaligus, kualitas animasi Hinamatsuri lebih terlihat pada karakter dan pergerakannya. Opening dari Hinamatsuri dinyanyikan oleh Rie Murakawa dengan judul “Distance“, yang menyatu dengan tema dari anime ini. Sedangkan lagu penutup dibawakan oleh seiyuu dari karakter Nitta yaitu Yoshiki Nakajima dengan judul “Sake to Ikura to 893 to Musume” yang mewakili karakter Nitta itu sendiri. BGM dan lagu sisipan (insert song) yang dimasukkan membuat nuansa komedi menjadi lebih lucu, sekaligus memperkuat kesan slice of life terutama ketika terdapat momen haru di dalamnya.
Anime Hinamatsuri dieksekusi dengan sangat baik, dengan pembawaan karakter yang jelas, banyaknya momen lucu dan mengharukan, membuatnya menjadi anime yang mudah dinikmati. Walaupun adegan aksi dari supranatural dan dunia Yakuza jarang diperlihatkan, Hinamatsuri mampu menarik perhatian dengan fokus slice of life yang kuat.
Kelebihan
- Cerita unik bernuansa komedi yang mudah dinikmati
- Unsur slice of life yang dekat dengan kehidupan nyata dengan adegan yang
mengharukan - Pembawaan karakter yang jelas dan kuat
- Karakter sampingan yang menarik dengan latar belakangnya masing – masing
Kekurangan
- Kurangnya adegan aksi supranatural
- Ending yang terkesan menggantung dan anti klimaks
KAORI Newsline