Sebelumnya, saya pernah mengulas musim pertama dari anime Kemono Friends. Berawal dari sebuah proyek mix-media yang Musim pertamanya adalah sebuah neraka produksi. Keterbatasan budget, gambarnya jelek, grafis 3D-nya berkualitas rendah bahkan roda Japari Bus di adegan opening­-nya tidak berputar. Anime Kemono Friends pun dihantui oleh berbagai kontroversi terkait sisi produksinya yang begitu lemah dan terkesan “ala kadarnya”. Namun setelah penderitaan bertubi-tubi, musim pertama anime ini sukses besar dan sangat disukai oleh penontonnya. Bahkan kesuksesannya juga membuahkan berbagai kolaborasi antara IP proyek mix-media-nya dengan kebun binatang di Jepang.

Ulasan Kemono Friends: Budget Rendah, Gambar Jelek, Tapi Sukses dan Dicintai Penontonnya

Kontroversi pasca-produksi dari anime Kemono Friends juga menjadi satu hal yang menjadi faktor yang mempengaruhi produksi musim keduanya. Misalnya, didepaknya TATSUKI sebagai sutradara aslinya serta digantinya studio animasi yang mengerjakan musim keduanya oleh Kadokawa. Setelah perombakan habis habisan di struktur produksi animenya, serial anime ini pun ternyata belum keluar dari terowongan gelap kontroversi. Karakter utamanya diganti, naskah audisi seiyuu-nya ternyata hasil plagiasi.

Setidaknya, dibalik kejelekan yang muncul pada masa produksinya, anime Kemono Friends menjadi salah satu proyek animasi yang memiliki impact yang luar biasa di penikmatnya. Kemono Friends pernah membuat iklan yang  berkolaborasi dengan Japan Racing Association (atau Asosiasi Pacuan Kuda Jepang) dan Nissin, membuat ledakan pengunjung di kebun binatang Jepang hingga membuat kolaborasi khusus dengan empat kebun binatang di sana. Unit Doubutsu Biscuits & PPP sebagai pengisi lagu di Kemono Friends juga pernah manggung di Animelo Summer Live. Yang nyeleneh pun juga ada, yaitu seekor pinguin bernama Grape-kun yang “jatuh cinta” Hululu si pinguin Humbold dari Kemono Friends.

Kendati kejadian baik dan buruk yang terjadi, musim keduanya telah tayang pada musim dingin 2019 kemarin. Bagaimanakah hasil akhir Kemono Friends 2?

Country Road, Take Me Home~

Tabenai yo~ © Kemono Friends Project

Cerita dimulai saat seekor ‘hewan’ misterius yang membawa sebuah buku gambar muncul di dalam reruntuhan gedung. Hewan tersebut ditemukan oleh kucing Serval dan kucing Caracal, dua Friends (gadis hewan) yang berada di area savana. Mereka berdua tidak mengetahui kalau ‘hewan’ pembawa buku gambar itu adalah Manusia. Sang ‘hewan’ menjawab bahwa dirinya bukan hewan melainkan manusia. Saat ditanya siapa namanya, perut manusia ini berbunyi ‘Kyururu~’ karena lapar. Serval dan Caracal memutuskan untuk menamainya Kyururu-chan (‘kyururu’ adalah efek suara perut lapar dalam bahasa Jepang) karena Anak Manusia ini tidak mengingat namanya maupun kenapa dia bisa berada di tengah Japari Park. Saat ditanya di mana sarangnya, Kyururu tidak bisa mengingat sarangnya di mana. Dimulailah perjalanan safari yang sughooi~ dan tanoshii~ untuk mencari tahu di mana sarang Kyururu si Anak Manusia.

Scary~ © Kemono Friends Project

Perjalanan Kyururu, Serval dan Caracal mencari tahu di mana sarang si Anak Manusia dimulai dengan petunjuk yang ada dalam buku gambar Kyururu. Mereka mencari tempat yang ada di dalam buku gambar tersebut dengan asumsi salah satu tempat tersebut pasti adalah sarang Kyururu. Mulai dari padang savana, hutan tropis, gunung dan pantai mereka kunjungi untuk mencari tahu di mana sarang Kyururu si Anak Manusia.

Perjalanan Kyururu dkk. di Japari Park bukanlah sesuatu yang secara konstan selalu Sughooi~ dan Tanoshii~. Perjalanan mereka selalu dihadang oleh berbagai macam masalah. Mulai dari Friends yang berada dalam masalah, gangguan oleh makhluk misterius Cerulean, hingga seekor ‘Beast’ yang menyerang siapapun secara membabi buta, baik Friends ataupun Cerulean. Tempat yang tergambar di buku gambar Kyururu ternyata bukanlah sarang Kyururu, namun satu hal yang pasti, Kyururu pernah singgah di tempat tersebut di masa lampau.

Benar Sebuah Sekuel, Tapi…

Anime Kemono Friends 2
© Kemono Friends Project

Saat saya pertama kali menonton musim keduanya, benak saya selalu bertanya benarkah ini musim kedua atau sebuah “iterasi baru” dari anime Kemono Friends. Beberapa episode berlalu dan pertanyaan tersebut terjawab dengan sendirinya. Ada beberapa tanda yang muncul di perjalanan Kyururu sebagai petunjuk kalau memang anime satu ini benar-benar sekuel dari musim sebelumnya. Contoh yang paling gamblang adalah judul Kemono Friends 2 di pembukanya yang ternyata masih membuat penonton seperti saya skeptis. Ada beberapa contoh yang bisa saya tangkap. Misalnya guyonan “Tabenai yo~” (“Jangan makan aku~”) yang merupakan sebuah running joke dari Kaban si karakter utama musim sebelumnya. Lalu, ada beberapa penampakan ulang Friends selain Serval dan Caracal yang pernah muncul di musim sebelumnya, yang seringkali memberi kesan keberlanjutan di musim keduanya. Petunjuk terkuat kalau Kemono Friend 2 adalah sekuel dari anime sebelumnya adalah munculnya sebuah foreshadowing dan nantinya, penampakan dari salah satu ‘Friends’ penting yang hadir di musim pertamanya.

Namun sebagai sebuah sekuel, anime Kemono Friends 2 memiliki pendekatan yang sama persis dengan pendahulunya. Hal itu sangat tersirat di setiap episodenya. Meskipun pendekatan fun dan edukasionalnya dipertahankan, sayangnya cerita yang muncul dapat saya katakan sama persis dengan musim pertamanya. Jika Anda menonton musim pertamanya, musim keduanya tidak memberi kesan nostalgia, tetapi memberi kesan seakan Anda menonton ulang musim pertamanya namun dengan Friends yang berbeda. Kesan fabrikasi ulang ini sangat tersirat di setiap episodenya.

© Kemono Friends Project

Sebagian besar gambar di dalam anime Kemono Friends menggunakan 3D dan begitu pula dengan sekuelnya. Berbicara soal kualitas penganimasiannya, kita tidak perlu berbicara soal peningkatan animasinya. Kelemahan terbesar di musim pertamanya telah dirombak besar besaran dan menjadi sangat menarik dan proporsional. Semua porsi 3Dnya digarap secara profesional dan pastinya tidak ada keluhan kekurangan manpower atau “ban tidak berputar” seperti di musim pertamanya. Di Episode 5, pada adegan Silverback Gorilla yang sedang curhat pada Kyururu dkk, kamera di dalam animenya melakukan continuous panning shot 360 derajat. Studio Tomason memanfaatkan secara maksimal penggunaan 3D secara ekstensif di dalam anime Kemono Friends 2. Panning shot tersebut mudah dilakukan karena penggunaan 3D yang ekstensif tersebut. Suatu hal yang mungkin sangat sulit apabila menggunakan media animasi 2D pada umumnya.

Storytelling yang “Tidak Semua Umur”

Para Friends Lama kembali tampil © Kemono Friends Project

Kembali ke bagian storytelling-nya, sebagai sebuah sekuel anime Kemono Friends 2 cukup berhasil membuat sebuah keberlanjutan dalam ceritanya. Mulai Kemunculan Friends yang pernah muncul di musim sebelumnya hingga keyword-keyword penting yang muncul di beberapa episodenya.

Apakah kata kunci keberlanjutan dari Kemono Friends? Jawabannya ada dua: Cerulean, makhluk misterius yang meneror Japari Park, dan Sandstar, materi misterius yang dapat mengubah hewan menjadi Friends dan melahirkan Cerulean.

Dalam jalan cerita anime Kemono Friends 2, kedua kata kunci tersebut menjadi sorotan utama misteri di balik Japari Park dan monster Cerulean. Namun, apabila kita bandingkan, ketegangan yang ada terasa lebih lemah dibandingkan dengan musim pertamanya. Misteri Cerulean dan Sandstar semakin jelas, namun di saat yang sama, intensitas ceritanya kurang mengguggah bagi penonton yang lebih dewasa. Berbeda dengan musim sebelumnya di mana ceritanya dapat membuat penonton dewasa ikut menonton dengan penuh perhatian.

Demikian pula dengan bagian “serius” di anime Kemono Friends 2, hal tersebut masih kalah dengan musim pertamanya. Ketegangan antara penduduk Japari Park melawan monster Cerulean yang merajalela menjadi bagan keseriusan di musim pertamanya malah menjadi kelemahan di musim keduanya. Cerulean di musim keduanya makin sering muncul di episodenya. Sayangnya, konflik antara Friends vs Cerulean malah menjadi “santapan ringan”. Kemunculannya makin sering namun intensitas yang dihasilkan hanya menjadi santapan ringan yang sering kita lupakan. Posisi Cerulean sebagai peneror taman Japari Park hanya menjadi monster mingguan yang muncul dan dikalahkan dalam hitungan sekian detik.

© Kemono Friends Project

Begitu pula dengan “Beast” yang tidak kalah misterius dibandingkan dengan Cerulean. Friends yang entah kenapa menjadi ganas di Japari Park menjadi bagian yang cukup penting di musim keduanya. Tetapi, sebagai material berbobot yang dapat menjadi fokus cerita, sosok Beast tidak mendapatkan porsi penceritaan yang cukup. Sehingga, Beast yang dapat menjadi intrik cerita bagi penonton usia dewasa tidak dikupas dengan baik dan terlupakan di latar belakang cerita anime Kemono Friends 2. Banyak hal menarik terkait Friends, Beast dan Cerulean yang tidak dijelaskan dengan baik, sehingga membuat sisi intriknya semakin dangkal.

Di sisi baiknya, konflik yang muncul di antara Friends yang bertemu dengan Kyururu dkk. tidak serta merta hanya menjadi konflik sederhana yang muncul di tiap episode. Di episode lanjut ada sebuah konflik yang cukup kompleks hingga membuat keretakan di persahabatan antara Kyururu dengan Serval dan Caracal.

The Sequel We Need, but Not the One We Deserves

Bukan Spoiler Avengers: Endgame © Kemono Friends Project

Sebagai penutup, saya cukup senang dan terhibur dengan hadirnya musim kedua dari anime Kemono Friends. Animasinya jelas-jelas menjadi lebih apik dan tetap mempertahankan sisi edukatif dan dapat dinikmati oleh semua umur. Sayangnya, dibandingkan musim pertamanya, penulisan ceritanya mengalami penurunan kualitas sehingga animenya gagal mengundang daya tarik dari penonton usia dewasa. Ada beberapa percobaan untuk mengundang daya tarik tersebut. Namun upaya tersebut gagal mengundang penonton dewasa untuk ikut menontonnya bersama penonton yang lebih muda. Malahan, upaya yang separuh-separuh tersebut malah menghadirkan plothole yang membuat ceritanya tidak memuaskan.

Sebagai sebuah sekuel anime Kemono Friends 2 saya rekomendasikan untuk menjadi alternatif tontonan semua umur seperti prekuelnya. Namun, bagi yang telah menonton musim pertamanya, intrik ceritanya menjadi sebuah letdown yang sebenarnya dapat diolah menjadi lebih baik. Kemono Friends 2 is the sequel we need, but not the one we deserve.

KAORI Nusantara | Ditulis oleh Naufalbepe

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.