Setelah disambut oleh berbagai Vtuber di hari pertama, perhelatan Creators Super Fest 2019 Surabaya kembali berlanjut di hari kedua. Hari kedua sendiri dimeriahkan oleh CSF Cosplay Competition, babak Final Art Duel, hingga performa ketiga DJ yang menjadi Guest Star di acara ini: Vibetronic, Soba, dan D-Yama. Ketiga Guest Star Cosplayer, Nekonoi Katsu, Mon, dan Heyleydia juga turut hadir memeriahkan acara dan menjadi juri di Cosplay Competition yang dilakukan di akhir acara.
Berbekal pengisi acara kelas internasional dan embel-embel “AFA” yang dulu menjadi salah satu acara jejepangan terbesar di Indonesia, tiket masuk acara Creator Super Fest 2019 Surabaya dibanderol dengan harga yang tidak sedikit. Tidak tanggung-tanggung, tiket pre-sale dihargai 55.000 Rupiah sementara tiket on the spot dihargai 68.000 Rupiah. Jumlah yang jelas mahal untuk standar event Jawa Timur.
Apakah harga tersebut sepadan dengan konten acaranya? Bagaimana dengan tanggapan pengunjung yang hadir? Adakah hal yang berbeda jika dibandingkan dengan acara Pop Culture lain? Simak laporan acaranya pada artikel berikut.
Manajemen Panggung yang Baik
Salah satu yang membedakan Creators Super Fest 2019 Surabaya dengan acara lain yang pernah diselenggarakan di Jawa Timur adalah bagaimana konten yang ada di panggung utama diperlakukan. Alih-alih mengisi panggung dengan konten-konten seperti musik atau games yang berdurasi relatif pendek (15-30 menit). Durasi antar konten di acara ini dapat mencapai antara 45 menit hingga satu jam lebih.

Durasi agak lama mungkin dapat menimbulkan persepsi bahwa tiap konten akan berjalan lama dan melelahkan. Tapi sebenarnya dari sekian banyak waktu yang diberikan, konten acara Creators Super Fest 2019 Surabaya hanya akan berjalan selama sekitar 50-80% dari waktu yang diberitahukan. Hal ini memberikan penonton cukup banyak breathing time antar kontennya, yang bisa dilakukan untuk istirahat, beribadah, ataupun sekedar mengelilingi venue acara.

Jeda waktu cukup lama juga dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh para panitia untuk mempersiapkan panggung. Dengan harga tiket yang mahal, ada keharusan untuk membuat event terlihat lebih “wah” dari event biasanya. Disini persiapan yang matang sangat diperlukan. Saat babak Final Art Duel contohnya, terdapat layar informasi yang disusun sedemikian rupa sehingga penonton dapat melihat proses kreatif dari tiap peserta. Apalagi Loiza, ilustrator gim video Onmyoji yang bertindak sebagai juri, juga perlu mengawasi progress dari peserta dan memberikan penilaiannya. Waktu jeda antar konten yang cukup banyak dapat membantu persiapan yang sangat matang.
Hal diatas mungkin terdengar biasa saja. Toh tiap acara Pop Culture pasti akan menggunakan perangkat elektronik di atas panggung. Namun perlu diingat juga di event sekelas ini, banyak hal yang tricky dan harus diatur di panggung acara ini. Contoh mudah, perangkat yang digunakan peserta saat Final Art Duel berbeda satu sama lain. Seandainya panitia tidak mengakomodir, mungkin duel mereka tidak dapat dinikmati di layar panggung secara maksimal oleh pengunjung.
Hal lebih fatal dapat terjadi di hari pertama saat streaming Vtuber. Bayangkan apa yang terjadi ketika koneksi mendadak ngadat dan Vtuber malah gagal tampil. Menurut salah satu volunteer CSF, terdapat tim IT support khusus yang didatangkan untuk memastikan acara dapat berjalan lancar. Hal ini menunjukkan seberapa serius tim CSF dalam menyelenggarakan acara ini.
Tiket Mahal? Yang Datang Kebanyakan Sudah Maklum
Harus diakui, tiket Creators Super Fest 2019 Surabaya yang mahal menjadi keluhan yang cukup banyak disuarakan oleh para penggemar event Pop Culture Jepang di media sosial. Sebagai perbandingan, harga tiket Starnifest yang diselenggarakan tahun ini berkisar 30.000 Rupiah untuk pre-sale dan 40.000 Rupiah on the spot. Setahun lalu di tempat yang sama juga diadakan acara Chibi Daisuki, yang tiket regulernya dihargai 20.000 Rupiah untuk pre-sale dan 30.000 Rupiah on the spot.
Namun ketika tim KAORI berbincang dengan beberapa pengunjung, kebanyakan dari mereka sudah memaklumi harga yang mahal tersebut. “Ada harga rupa. Karena acaranya gede saya tidak masalah” kata Ginanjar, pengunjung yang datang sejak hari pertama dari Malang. Sementara Fariz, salah satu pengunjung dari Sidoarjo, mengatakan bahwa tiketnya masih dalam taraf normal. Pengunjung yang juga ilustrator ini mengaku ingin bertemu dengan Loiza dan merasa senang ada event yang dapat mendatangkan kreator luar negeri yang terlibat langsung di industri.

Sementara itu cosplayer asal Surabaya, Alvin, mengatakan bahwa harga tiket sebenarnya relatif pada daya beli pengunjung yang datang. “Jika buat teman-teman yang belum memiliki pendapatan mungkin mahal, tapi buat yang sudah bekerja biasa saja sebenarnya. Apalagi ini kan bawahannya AFA. Malah kalau dibandingkan dengan AFA-nya langsung, ini jelas lebih murah”. Dia juga mengomentari tentang tempat yang dianggap banyak orang sempit. “Tempatnya sendiri tidak terasa sempit-sempit banget, atau mungkin belum terlalu ramai saja” begitu ungkapnya.

Dari sisi kreator, salah satu ilustrator yang membuka booth di acara ini, Leoren, mengatakan bersyukur bahwa acara ini dapat diadakan di Surabaya karena sudah lama tidak ada acara sejenis di kota ini. Ilustrator yang sudah pernah berkunjung ke berbagai event luar negeri seperti event FanimeCon 2019 San Jose, USA, ini berpendapat bahwa Creators Super Fest 2019 Surabaya memang mahal untuk standar Surabaya. Tapi untuk standar Jakarta, ini harga normal atau bahkan murah.

Intip juga wawancara tim peliput lapangan KAORI dengan pengunjung di video ini.
Laporan Hari kedua Creators Super Fest 2019 Surabaya berlanjut ke halaman berikutnya.