Ono Rego Ono Rupo (Tapi Bukannya Tanpa Masalah)
Jika dilihat mungkin harga yang mahal sebanding dengan pengalaman yang pengunjung dapatkan di acara ini. Tata acara dapat berjalan dengan sangat baik. Hari kedua juga terlihat ramai, mungkin lebih ramai dibanding hari pertama meski di hari pertama diramaikan oleh para Vtuber. Pengunjung yang datang juga cukup tertib. Bahkan jika dilihat dari kondisi sampah, Creators Super Fest 2019 mungkin termasuk salah satu event paling bersih yang pernah diselenggarakan.
Namun bukan berarti tidak ada masalah yang muncul dibalik rapinya acara ini. Dan masalah yang ada dapat dikatakan sebagai timbal balik dari tiket yang mahal. Yang paling jelas adalah banyaknya pengunjung yang datang ke acara namun hanya nongkrong di depan venue, menyebabkan lobi di depan venue terlihat ramai di hari kedua.
Hal ini bukan masalah baru sebenarnya. Namun agaknya ada andil tiket yang mahal di sini. Menurut survei pengunjung yang diterbitkan di The Indonesian Anime Times, lebih dari separuh pengunjung menyatakan alasan datang ke event adalah untuk bertemu dengan sahabat atau teman komunitas. Beberapa pengunjung sepertinya tidak menganggap membeli tiket dan masuk ke venue sebagai hal yang penting dan lebih tertarik untuk bersosialisasi bersama teman satu hobi.
Eventing is a social activity, as many people attend events with friends or community, as a chance to spend time together IRL and also a means to reduce costs of attending an event. pic.twitter.com/f0ta6egSxK
— ID Anime Times (@idanimetimes) May 4, 2019
Masalah kedua adalah tetap ada beberapa pengunjung yang kurang puas terhadap booth kreator yang ada. Hanya beberapa pengisi acara yang memiliki booth sendiri. Salah satu pengunjung, Aldi, mengatakan agak kecewa karena dia secara khusus ingin mencari booth Vtuber dan mereka ternyata tidak memiliki booth di sana. Hal ini sebenarnya dapat dimaklumi mengingat mungkin para kreator Vtuber tidak memiliki merch atau materi lain untuk mengisi booth. Namun harga yang mahal suka tidak suka memberikan ekspektasi besar terhadap konten tidak hanya yang ada di panggung,tapi juga di booth.

Untungnya kekurangan-kekurangan tersebut sebenarnya bukanlah hasil dari kegagalan manajemen acara, namun lebih ke kegagalan memperkirakan faktor luar yang secara tidak langsung akan mempengaruhi acara. Hal ini tidak ada sangkut pautnya dengan masalah biaya. Creators Super Fest 2019 Surabaya mungkin diselenggarakan dengan budget yang lebih besar dari event umum, tapi perencanaan yang matang dan profesionalisme panitia seharusnya merupakan elemen yang wajib ada di setiap acara Pop Culture Jepang.
Di balik banyaknya drama yang belakangan seperti hobi menerpa event Pop Culture Jepang di Jawa Timur, kehadiran Creators Super Fest 2019 Surabaya dapat menjadi contoh bagaimana menyelenggarakan sebuah acara dengan perencanaan yang baik. Sudah terlalu banyak acara yang tidak memiliki manajemen yang baik namun diselamatkan oleh antusiasme pengunjung, atau bahkan gagal sama sekali. Selain itu, acara ini agaknya dapat menjadi pijakan agar prestige acara Pop Culture Jepang di Jawa Timur bisa naik kelas. Apabila pihak penyelenggara menganggap acara ini sukses, bukan tidak mungkin di tahun mendatang akan ada event dengan embel-embel “C3AFA SBY”. Mungkin sih.

KAORI Newsline | Laporan acara oleh Dany Muhammad | Foto oleh Dany Muhammad dan Aulia Nabih Rizqullah | Video oleh Hafizah R.