Alkisah, pernah ada suatu masa dalam pertelevisian Indonesia, ketika sejumlah film-film asing, termasuk anime atau tokusatsu atau dorama asal Jepang, serial silat Mandarin, sampai serial telenovela Latin tayang tidak hanya dengan dialog yang disulih suarakan ke dalam bahasa Indonesia, namun juga dengan lagu tema yang dinyanyikan ulang dengan bahasa Indonesia. Seiring berjalannya waktu, praktek menyanyikan ulang lagu tema dengan bahasa Indonesia inipun lambat laun berkurang atau malah menghilang dari pertelevisian Indonesia, kecuali untuk beberapa film saja seperti film-film produksi Disney yang memang harus “disesuasikan” dengan budaya lokal ketika ditayangkan di televisi. Untuk anime Jepang sendiri, semenjak anime Pretty Cure yang tayang di RCTI tahun 2005, praktis hampir tak ada lagi anime-anime baru yang tayang di Indonesia dengan lagu tema berbahasa Indonesia, dengan pengecualian film Pokémon the Movie: Genesect and the Legend Awakened yang diputar di bioskop Indonesia pada tahun 2013 lalu, maupun Aikatsu yang tayang di RCTI pada tahun 2014 lalu, maupun Doraemon yang hingga kini praktis menjadi anime terakhir yang tayang di televisi Indonesia dengan lagu tema berbahasa Indonesia selama beberapa tahun terakhir, dan itupun hanya lagu pembukanya saja, sementara itu lagu penutupnya sudah berbahasa Jepang. Pun juga dengan serial tokusatsu yang saat ini sedang marak ditayangkan oleh RTV. Semua lagu tema dari serial tokusatsu yang ditayangkan oleh RTV tersebut tetap dibiarkan sesuai aslinya, kecuali untuk Legend Hero, sebuah serial tokusatsu asal Korea Selatan, di mana lagu pembukanya dinyanyikan ulang dalam bahasa Indonesia.
Praktek menyanyikan ulang lagu tema anime dalam bahasa Indonesia yang hampir punah tersebut rupanya sempat berlanjut sejenak pada tahun 2018. Adalah stasiun televisi Rajawali Televisi atau RTV yang menayangkan anime Chibi Maruko-chan sejak tahun 2018 lalu. Yang menarik, lagu pembukanya yang berjudul Odoru Ponpokorin rupanya dibawakan dengan bahasa Indonesia. Bahkan pihak RTV sendiri selaku penyiar juga sempat menggelar kompetisi nyanyi ter- CHIBI MARUKO CHAN, dengan menyanyikan lagu Odoru Ponpokorin dalam versi bahasa Indonesia.
https://www.youtube.com/watch?v=VVkurZC8AU0&feature=youtu.be
Lagu penutup versi RTV
Anime Chibi Maruko-chan sebelumnya pernah ditayangkan di Indonesia melalui RCTI pada medio tahun 2000an lalu. Kalau itu, lagu tema animenya dibawakan dalam bahasa Indonesia, sesuai dengan tren yang masih banyak dilakukan pada masa itu. RCTI sendiri waktu itu menayangkan anime versi produksi tahun 1990, dan menggunakan lagu pembuka berjudul Yume Ippai, dan lagu penutup berjudul Odoru Ponpokorin, yang keduanya dibawakan dalam bahasa Indonesia. Namun tidak seperti penayangan di RCTI dahulu, pada penayangan di RTV ini hanya lagu pembukanya saja yang dibawakan dalam bahasa Indonesia, sementara lagu penutupnya tetap dibawakan dalam bahasa Jepang. Hal ini mirip dengan penayangan anime Doraemon di RCTI di masa kini, di mana lagu pembukanya dibawakan dengan bahasa Indonesia, namun lagu penutupnya tetap dibawakan dalam bahasa Jepang. RTV sendiri menayangkan anime Chibi Maruko-chan versi tahun 1995, di mana lagu Odoru Ponpokorin yang menjadi lagu penutup di anime versi sebelumnya, kini digunakan sebagai lagu pembuka. Lagu inilah yang dibawakan dalam bahasa Indonesia, dalam penayangan versi RTV.
Lagu pembuka dan penutup versi RCTI
Odoru Ponpokorin atau Dance the Pompokolin sendiri merupakan lagu single yang dinyanyikan oleh grup musik B.B.Quenns, dan dirilis di Jepang pada 4 April 1990 lalu, sebagai lagu debut mereka. Lagu ini cukup populer hingga beberapa kali bertengger dalam sejumlah ranking jajaran lagu populer pada masanya, termasuk mencatat prestasi penjualan yang memuaskan, hingga didapuk untuk menempati peringkat ke-8 dalam jajaran 100 lagu tema anime yang tidak terlupakan versi TV Asahi, dan telah dicover oleh sejumlah penyanyi ternama di Jepang. Mendiang Momoko Sakura sang kreator Chibi Maruko-chan sendiri terlibat langsung dalam penulisan lirik lagu yang musiknya digubah oleh Tetsuro Oda ini.
Anime Chibi Maruko chan diangkat dari komik berjudul sama karya Momoko Sakura. Dalam komik ini, dikisahkanlah mengenai kehidupan sehari-hari seorang gadis kecil bernama Momoko “Maruko” Sakura bersama dengan keluarga dan teman-temannya. Komik ini sebelumnya pernah diadaptasi menjadi sebuah serial anime di Jepang pada tahun 1990, yang juga pernah ditayangkan di Indonesia melalui RCTI pada medio tahun 2000an lalu. Selain itu, komik ini juga diadaptasi menjadi serial anime terbarunya yang dirilis di Jepang sejak 1995, dan masih berjalan hingga kini. Chibi Maruko chan juga telah diadaptasi menjadi sebuah film live action, sejumlah game.
Dalam penayangannya di RTV, pihak RTV sendiri memercayakan Studio Erfass untuk menyulihsuarakan anime ini ke dalam bahasa Indonesia. Sosok Maruko yang dahulu diperankan oleh Fransiska Anita Dewi Wijaningsih, kini diperankan oleh Dewi Moe. Lalu Wan Leony Mutiarza memerankan Ibu Maruko, dan Harry Suseno memerankan Ayah Maruko. Seiyuu lain yang turut bermain di anime ini adalah Ojay S. Surianata sebagai kakek Maruko, Nining Yuningsih sebagai kakak Maruko, Jane Leisilla Zahara, Kuswayanti Woro Dewi, Deden, dan sejumlah nama lainnya. Anime ini saat ini masih rutin ditayangkan oleh RTV setiap hari Jumat, pukul 13.30 WIB.
KAORI Newsline