Kembali lagi bersama saya yang sebelumnya mengulas gim seri kelima atau Fatal Frame 5: Maiden of Black Water, kini saya membahas seri kedua dari Fatal Frame yang dikenal dengan nama Fatal Frame II: Crimson Butterfly.

Fatal Frame 2 (atau Zero ~Akai Chou~ (零~紅い蝶~)) ini adalah seri kedua dari gim horror Fatal Frame karya KOEI TECMO GAMES, yang dirilis pada 27 November 2003 dengan port PS2 yang mana merupakan ‘prekuel’ dari seri pertama, dan terdapat satu karakter yang hadir dalam seri pertama dan kedua (yang jelas bukan Miku). Versi global yang hadir dalam bahasa Inggris dirilis pada 10 Desember di tahun yang sama dengan rilis di Jepang. Terdapat juga untuk versi konsol Xbox original yang dirilis pada 1 November 2004 untuk global dan disusul pada 11 November 2004 yang dikenal sebagai edisi Director’s Cut pada waktu itu. Dan ada edisi remake untuk konsol Wii yang dirilis dengan tambahan untuk ending, kostum, perubahan umur karakter, dan fungsi rumah hantu yang dirilis pada 28 Juni 2012 dengan nama Fatal Frame 2: Deep Crimson Butterfly atau 零~眞紅の蝶~ (Zero ~Shinku no Chou~).

Itsuki Tachibana (Ⓒ Tecmo, LTD 2003)
Mayu Amakura (kiri) & Mio Amakura (kanan) (Ⓒ Tecmo, LTD 2003)

Fatal Frame II menceritakan kisah sepasang kembar yang bernama Mio Amakura (CV: Akemi Kanda) dan Mayu Amakura (CV: Ayako Kawasumi). Mio dan Mayu adalah sepasang kembar yang tidak terpisahkan dan dibesarkan di daerah Minakami. Pada waktu mereka masih kecil terdapat suatu kejadian yang menyebabkan kaki kanan Mayu menjadi lumpuh. Sejak itu pun Mio dan Mayu saling berjanji untuk bersama. Setelah kejadian itu keluarga Mio dan Mayu harus pindah ke tempat lain, hingga saat libur musim panas di saat Mio dan Mayu berumur 15 tahun (17 tahun edisi Wii) mengunjungi tempat masa kecil mereka di Minakami. Namun di Minakami terdapat suatu legenda bahwa siapa yang melewati suatu batu kecil itu akan terjebak di suatu desa yang menghilang dari peta karena suatu kejadian di masa lalu. Dan pada akhirnya Mio dan Mayu menjadi terjebak di dalam desa terkutuk itu dan harus mencari jalan keluar sambil melawan musuh yang tak terlihat dengan kamera khusus.

Nah, sekarang kalau kita melihat cerita baik perkembangan sampai latar tempat, banyak orang berkata bahwa seri kedua ini cukup bagus dan digemari banyak orang. Yang sebenarnya bagi saya itu benar. Terlebih lagi dengan cerita karakter Itsuki Tachibana serta Sae Kurosawa (last boss yang sebenarnya), di dalamnya ada rasa menyesakan hati. Tapi secara cerita dalam Fatal Frame II ini bersama dengan atmosfirnya membuat seri kedua ini dapat dianggap sebagai salah satu seri yang terseram (selain seri ketiga dan keempat). Berbeda dengan seri pertamanya yang bagi saya menjadi percobaan, meskipun dengan mekanisme yang sama latar cerita yang semakin meluas dibanding sebelumnya menjadi tradisi yang digunakan pada seri berikutnya.

Perlu dicatat bahwa seri kedua ini memiliki kesulitan dari yang mudah sampai yang paling sulit. Nightmare, dengan tingkat kesulitan paling tinggi atau tingkat Hard, di mana pemain bisa mendapatkan bab bonus sebagai cara untuk mendapatkan ending lain dari ending yang canon ini. Namun harus upgrade kamera dan lensanya sampai kuat ya, supaya mudah melawan last bossnya. (´;ω;`)

Dalam hal karakter utama, kedua pemeran utama dalam gim kali ini adalah Mayu dan Mio, kembar yang saling menjaga satu sama lain. Tentu sangat jelas bahwa kasih sayang mendorong kita untuk menyelamatkan orang yang kita kasihi, sama halnya dengan Mio. Bayangkan dalam umur 15 tahun yang harus terjebak dalam desa terkutuk itu bersama kakak kembar. Latar belakang sepasang kembar ini kurang berfokus dalam gim yang kemudian dijelaskan dalam guidebook resminya. Yang sebenarnya saya berpikir mengapa tidak ditambahkan sekaligus meskipun gimnya menjadi lebih panjang dalam hal bermain.

 

Kalau saya ingin berkata tentang mekanisme gimnya sama saja dengan sistem gim seri ini pada utamanya dengan kamera yang bisa basmi hantu. Namun, power up atau upgrade dari mekanisme seri ini susah-susah gampang karena pada waktu itu saya baru saja menyelesaikan gim seri kelima. Kamera Obscura dapat di-upgrade dengan spirit obs, yang bisa ditemukan di beberapa bagian di desa Minakami ini. Dan karena saya mainnya boros film, sehingga saya agak kesulitan dan hanya bisa melarikan diri daripada melawan beberapa hantu. Dalam halnya dengan hantu, ada beberapa hantu yang memiliki cerita menarik sehingga pemain bahkan saya tidak menjadi bosan, seperti gadis berkimono merah atau bahkan perempuan yang tenggelam.

Secara musik dan grafik, seri kedua ini merupakan seri yang improviasinya cukup baik dari segi musik yang semakin mencekam, dan grafik yang lebih jernih dan cocok daripada seri pertama yang perkembangan ini semakin terlihat pada seri keempat dan seri kelima.

Karena saat ini saya sedang main remake untuk konsol Wii, Tecmo pun berhasil membuat remakenya menjadi lebih seram dan menantang dibandingkan versi PS2. Pada akhirnya seri kedua ini adalah seri favorit saya.

Jadi, hal yang bisa dipetik dari seri ini adalah jangan melarikan diri dari masalah sendiri kalau melarikan diri bisa berakhir fatal.

KAORI Nusantara | Oleh Widya Indrawan

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.