Pada musim gugur 2020 silam, saya melihat salah satu teman di Facebook membagikan hasil survei mingguan pairing favorit yang diposting oleh Anime Trending. Karena dalam ranking waktu itu terdapat pairing yuri tetapi tidak ada pairing yaoi atau BL, ia bertanya-tanya mengapa pairing yuri lebih bisa diterima dibandingkan pairing yaoi atau BL.

Namun saya merasa itu belum tentu merupakan kesimpulan yang tepat untuk diambil dari ranking tersebut, apalagi mengingat kalau setidaknya di Jepang, ada indikasi bahwa terdapat overlap antara penggemar dan kreator BL dan penggemar dan kreator yuri. Kalau kita melihat ranking Anime Trending yang lebih baru dari musim dingin 2022 ini pun, pairing tokoh utama dari anime BL Sasaki and Miyano bisa ‘bersaing’ dengan pairing yuri maupun pairing straight. Jadi mungkin ada alasan lain mengapa tidak ada pairing antar karakter lelaki yang masuk dalam ranking dari musim gugur 2020 silam itu.

Ranking pairing minggu kelima musim dingin 2022 versi Anime Trending.

Pengalaman tersebut bagi saya menunjukkan perlunya memiliki konteks yang sesuai untuk membaca data dari survei popularitas. Misalnya kita dapat mempertanyakan kelompok apa saja yang berpartisipasi dalam surveinya? Bagaimana kecenderungan pilihan masing-masing kelompok?

Dalam melaporkan hasil survei anime favorit pembaca yang dilakukan tiap tahun oleh KAORI, selalu disampaikan data mengenai setidaknya proporsi gender dan usia dari peserta survei. Untuk laporan hasil survei anime favorit pembaca tahun 2020 bahkan diusahakan untuk menyertakan detil pilihan paling populer pada tiap-tiap kelompok gender dan usia. Hasilnya, karena mayoritas peserta survei KAORI adalah laki-laki dan proporsi pemilih perempuannya kecil, harus diakui bahwa daftar 20 anime paling favorit yang dihasilkan dari suara keseluruhan sebenarnya bias kepada selera peserta survei yang laki-laki.

Tabel perbandingan 20 judul anime teratas dari survei anime 2020 favorit pembaca KAORI Nusantara, berdasarkan suara keseluruhan dan dibagi berdasarkan kelompok gender. Angka dalam kurung menunjukkan jumlah partisipan yang memilih judul tersebut. Tiap partisipan dapat memilih lebih dari satu judul.

Sebagaimana dapat dilihat pada tabel perbandingan di atas, ada beberapa judul yang sebenarnya banyak dipilih oleh peserta survei perempuan, seperti Hanako-kun, Fruits Basket, atau Moriarty the Patriot, yang tidak masuk dalam daftar 20 teratas dari suara keseluruhan. Sebaliknya, ada beberapa judul yang sangat populer di kalangan peserta survei laki-laki, seperti Kanokari (Rent-A-Girlfriend) atau Oregairu, yang tidak banyak dipilih oleh peserta survei perempuan.

Dengan menampilkan detil pilihan dari tiap-tiap kelompok pemilih seperti ini, kita dapat lebih mendapat gambaran seri-seri apa yang lebih diminati satu kelompok saja atau seri mana yang diminati secara berimbang. Meski mungkin tidak sempurna, setidaknya kita bisa melihat data yang ada dengan kesadaran bahwa ada selera-selera yang tertutupi oleh bias kepada kelompok pemilih tertentu karena proporsi pemilih yang tidak berimbang.

Selanjutnya, aspek lain yang juga dapat diperhatikan secara kritis adalah pilihan apa saja yang tersedia untuk dapat dipilih oleh peserta survei? Siapa yang menentukan dan membatasi apa saja yang dapat dipilih? Bagaimana hal tersebut ditentukan?

Misalnya jika kita pertimbangkan kembali kasus mengenai ranking pairing favorit di awal, kita dapat mempertanyakan apakah pada saat periode pemilihan itu memang ada pairing antar karakter laki-laki yang tersedia untuk dipilih, dan kalaupun ada apakah pilihan yang tersedia memang merepresentasikan pairing yang digemari oleh penggemar shipping. Bagaimana kita bisa membandingkan popularitas pairing antar karakter laki-laki dengan pairing jenis lainnya jika dari hasil survei pairing jika memang tidak ada pasangan seperti itu yang tersedia untuk dipilih?

Atau berkenaan dengan survei anime favorit pembaca KAORI, bisa dilihat bahwa Jujutsu Kaisen tidak muncul sama sekali di ranking tahun 2020. Hal ini dikarenakan kriteria yang digunakan oleh survei KAORI membatasi hanya pada seri-seri anime yang setidaknya telah selesai tayang satu musim dalam tahun tersebut, sehingga Jujutsu Kaisen yang tayang dari bulan Oktober 2020 langsung hingga Maret tahun berikutnya tidak memenuhi kriteria untuk disertakan dalam survei tahun 2020.

Tentu saja itu berarti penggemar Jujutsu Kaisen tidak dapat memilih anime tersebut pada survei untuk tahun 2020 dan baru bisa memilihnya di survei tahun berikutnya. Kalau Anda tidak setuju dengan ketentuan seperti itu, tentu boleh saja. Secara pribadi, saya sendiri merasa kriteria seperti itu tidak cocok dengan seri seperti Pretty Cure, yang tiap seri barunya selalu mulai tayang di bulan Februari dan terus tayang selama setahun penuh hingga seri berikutnya mulai tayang lagi di Februari tahun berikutnya. Karena itu Healin’ Good Precure baru tersedia untuk dipilih di survei anime favorit tahun 2021, meski sebenarnya hanya tujuh episode terakhir dari seri tersebut yang tayang dalam tahun 2021, sementara 84% episode sebelumnya tayang selama tahun 2020.

Itulah sebagian poin-poin kritis yang dapat dipikirkan ketika membaca data hasil survei popularitas. Mungkin memang, sebagaimana dikatakan oleh artikel opini lain, kegunaan survei-survei seperti itu sebagai representasi selera pasar terlalu terbatas dan tidak perlu diperlakukan terlalu serius sebagai ukuran kualitas. Namun, mempertimbangkan bahwa minat khalayak terhadap survei-survei seperti itu nampaknya tidak akan hilang begitu saja dan masih akan terus bertahan, setidaknya kita bisa memikirkan batasan-batasan tersebut agar bisa membaca datanya dengan lebih kritis dan menghidnari mengambil kesimpulan yang menjebak dari data yang ada.

Baca juga: Siapapun Bisa Mengklaim Nomor Satu

Oleh Halimun Muhammad | Versi bahasa Inggris dapat dibaca di The Indonesian Anime Times: https://www.kaorinusantara.or.id/english/15062/opinion-beyond-rankings-context-matters-in-reading-anime-popularity-polls

Artikel ini adalah pendapat dari sang penulis dan tidak berarti merefleksikan kebijakan maupun pandangan KAORI Nusantara

KAORI Nusantara membuka kesempatan bagi pembaca untuk menulis opini tentang dunia anime dan industri kreatif Indonesia. Opini ditulis minimal 500-1000 kata dalam bahasa Indonesia/Inggris dan kirim ke [email protected]

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses