Serial Lycoris Recoil baru saja selesai bulan lalu. Anime tersebut menjadi salah satu anime terfavorit selama musim panas 2022. Lycoris Recoil secara berkelanjutan menempati peringkat atas di beberapa laman polling anime seperti Anime Corner dan Anitrendz. Selain animasi dan action-nya yang cakep, hubungan antara dua pemeran utama, Chisato dan Takina, juga menjadi poin utama dalam topik diskusi anime tersebut.
Akan tetapi, “karakter cewek bersenjata api” dalam media Jejepangan bukan hanya Chisato dan Takina. Dalam artikel ini, kami menghimpun masukan dari kontributor KAORI Nusantara tentang “karakter bersenjata api” favorit dari anime, manga, dan media Jejepangan lainnya.
SPAS-12/Sabrina Franchi (Girls Frontline)

Sebuah kasus unik di dalam dunia per game gacha-an, di mana desain SPAS-12 tidak diciptakan oleh kriteria yang diminta oleh perusahaan yang membuat mobage-nya (di mana dalam kasus ini merupakan MICA), namun diciptakan/adalah sebuah OC dari artist aslinya. SPAS-12 merupakan T-Doll pertama yang memiliki nama panggilan riil di mana T-Doll (sebutan unit in-game) lain tidak memiliki nama panggilan selain senjata yang dipakai pada zamannya. Mengesampingkan preferensi pribadi terhadap konteks ideal waifu, desain SPAS-12 di dalam Girls’ Frontline mengambil banyak referensi desain baik dari segi peralatan taktis maupun dari senjata itu sendiri. Seperti contohnya SPAS-12 digambarkan memiliki tubuh yang cukup terbilang “berisi” dikarenakan senpinya tergolong salah satu yang lebih condong ke sisi lebih berat jika dibandingkan senpi dalam kelasnya. Seragam yang dikenakan SPAS-12 memiliki referensi dalam dunia asli, seperti contohnya penempatan logo GIS (Gruppo di Intervento Speciale), tim taktis khusus di bawah kuasa paramiliter nasional Italia), kemudian terdapat tulisan “AWB” yang tercoret pada perisainya yang mereferensikan ilegalitas penggunaan SPAS-12 menurut Federal Assault Weapons Ban (AWB). SPAS-12 digambarkan membawa peralatan taktis bernama Speedloader, yang fungsinya adalah melakukan pengisian amunisi dengan cepat. pada peralatan taktis ini juga tertulis sebuah referensi kepada “Jerry Miculek”, seorang speed shooter kelas dunia. Walaupun SPAS-12 tidak mendapatkan screentime pada anime Girls’ Frontline yang bisa dibilang mengecewakan, namun SPAS-12 merupakan salah satu unit starter yang dengan cukup mudah didapatkan secara in-game melalui starter quest. Ia merupakan unit starter yang bisa dikatakan cukup untuk menjalani story mission in-game sampai tingkat menengah. (Aulia Nabih Rizqullah – KAORI Newsline).
M4A1

M4A1 merupakan karakter utama dari mobage Girls’ Frontline, sebuah mobage dengan konsep taktikal RPG. Dalam cerita, M4A1 diceritakan sebagai pemimpin squad berisi 4 T-Doll (sebutan unit in-game), M4 SOPMOD II, M16A1, dan ST AR-15. M4A1 memiliki sifat pemalu, cukup kesulitan dalam membuat keputusan kritis, namun sangat penyayang terhadap semua yang ia anggap dekat. M4A1 memiliki character development yang sangat fenomenal, karena bisa dibilang di hampir seluruh chapter di cerita selalu ada keterkaitannya dengan dia, dan kejadian demi kejadian, ia berubah sedikit demi sedikit menjadi seseorang yang bisa dibilang bukan M4A1 yang kita kenal di awal. Perubahan ini ditandai dengan munculnya opsi untuk melakukan Neural Upgrade (sebutan in-game untuk upgrade/limit break) menjadi M4A1 MOD3. Di balik perubahan ini, M4A1 tetap merupakan seorang pribadi yang sangat berpegang teguh terhadap pendiriannya. Dan walaupun memiliki banyak kekurangan, ia mengakui kekurangan yang ia miliki dan mencari solusi terhadap kekurangannya tersebut. Hal ini menyebabkan karakter M4A1 sangat digemari karena faktor “sangat relatable”-nya. Tentu saja, karena M4A1 adalah sebuah karakter utama, screentime-nya baik dalam anime maupun game membuat kita sangat merasa dekat terhadap M4A1.
Girls’ Frontline sendiri mempunyai beberapa percabangan karya, contohnya anime. Terdapat dua anime Girls’ Frontline yang telah tayang saat ini, yakni Girls’ Frontline (2022) dan Girls’ Frontline: Healing Chapter (2019). Perbedaan dari kedua anime tersebut ialah Girls’ Frontline (2022) mengambil perspektif yang lebih serius dan sejalan dengan cerita pada in-game, namun karena beberapa alasan bisa dikatakan sebuah anime yang cukup mengecewakan. Sementara Girls’ Frontline: Healing Chapter (2019) merupakan anime yang cukup sukses menghibur para Commander (sebutan player in-game) karena penceritaan yang mengambil parodi dari cerita in-game dan penggunaan ekstensif mengenai apa yang terjadi pada in-game. nama Healing Chapter digunakan dikarenakan cerita yang diangkat oleh Girls’ Frontline bisa tergolong ke dalam cerita yang lebih condong ke sisi realistis, di mana ia mengangkat tema-tema serius seperti Perang Dunia 3, dunia pasca-Perang Dunia 3, beratnya pengorbanan dalam perang baik dari segi jasmani maupun rohani, serta sebuah sisi dunia yang tidak akan pernah diketahui oleh masyarakat sipil. (Aulia Nabih Rizqullah – KAORI Newsline).
Momoka Sonokawa (Survival Game Club!)

Sebenarnya, satu-satunya alasan saya memilih karakter ini adalah karena pengisi suara karakter ini adalah Ayaka Ohashi (maap :3). Selain citranya yang imut dan baik, dia juga memiliki sisi “bad girl” yang sadis. Kamu akan menemukan hal-hal yang tidak terduga darinya pada setiap episode. Tapi bagian tersebut akan membuatmu semakin sering tertawa. Untuk saya hal tersebutlah yang membuatnya menjadi karakter yang unik di anime Sabage-bu!
Akemi Homura (Puella Magi Madoka Magica)

Ketika saya terpikir tentang cewek anime bersenjata api, hal pertama yang menyambangi pikiran adalah pertarungan antara Homura dan Mami di Puella Magi Madoka Magica the Movie 3: Rebellion. Pertikaian cantik antara dua magical girls bersenjata api. Tonton movienya, serius. Adegan tersebut merupakan adegan luar biasa yang menunjukkan bahwa Shaft bukan hanya tentang pose aneh dan editan yang ganjil. Bahwa mereka juga mampu membuat animasi yang luar biasa, dan serial Madoka adalah satu diantaranya.
Tapi mengapa saya memilih Homura, bukan Mami? Penampilan Homura yang keren dan ramping menjadikannya lebih cocok dengan gambaran “cewek bersenjata api” di mata penulis. Pun, Homura di dalam serial Madoka yang original memiliki cerita dan motivasi yang bagus. Homura hanyalah cewek introvert yang ingin menyelamatkan temannya (atau pacarnya, tergantung persepsimu). Dibandingkan dengannya, Mami tidak banyak tampil. Maksudku, kalian tahu apa yang terjadi padanya di serial originalnya, ‘kan? (Dany Muhammad – The Indonesian Anime Times).
Kiana Kaslana (Honkai Impact 3)

Alasannya sederhana: Kiana adalah karakter yang bisa didapatkan di awal game. Karakter “cewek bersenjata api” selalu terlihat keren bagi saya. Untuk alasan yang agak formal, Kiana adalah salah satu karakter “standar” yang bisa langsung dimainkan player di game Honkai Impact 3. Karakter cewek yang memegang pistol buat saya selalu terlihat keren, tidak terkecuali dengan Kiana. Bedanya cool factor Kiana dibanding karakter cewek berpistol lain adalah style “gun fu” yang digunakannya ketika bertarung. Selain itu, desain karakternya juga cute dengan rambut twin-tailnya dan juga sifat “tsun-tsun”-nya. Bagi yang yang sudah memainkan game-nya, kisah Kiana di dalam game ini yang juga terasa tragis juga mampu memancing rasa simpati para pemainnya. (Tanto Dhaneswara – KAORI Newsline).
Altair (Re:CREATORS)

Altair adalah salah satu karakter Re:CREATORS yang dibuat dengan mempertimbangkan “cool factor”. Dan tahu tidak? Itu berhasil. Desain gaun “seragam militer” yang rumit? Check. Persona berdarah dinginnya? Check. Kemampuan OP-nya untuk memanggil senjata dan keterampilan apa pun semaunya? Check. Senapan mesin ringannya yang terpercaya? Check? Cara aneh dia menggunakan pistol seperti biola? Juga Check! (Tanto Dhaneswara – KAORI Newsline).
Revy (Black Lagoon)

Ketika saya memikirkan wanita dengan senjata, saya langsung teringat Revy dari Black Lagoon! Dia adalah tokoh yang sangat tangguh dengan temperamen yang sangat buruk dan kasar, kebalikan dari karakter pria utama yang lebih diplomatis dan penuh perhitungan dari serial ini, Rock. Meskipun begitu, dia adalah salah satu penembak jitu terbaik dalam seri ini. Sepanjang waktu, dia membawa sepasang Beretta 92F dengan ” 9mm Sword Cutlass” terukir di permukaannya.
Untuk animenya sendiri, jika kamu mencari anime high-tension action dengan aksi tembak-menebak tingkat tinggi yang membuat darahmu mendidih, anime ini adalah rekomendasi yang tepat untukmu! (Keinda D. Adilia – The Indonesian Anime Times)
Kino (Kino’s Journey)

Dalam perjalanannya, Kino selalu membawa persenjataan yang selalu siap untuk hal apa saja yang mungkin terjadi. Biasanya dia membawa sebuah revolver Colt Navy 1981 yang dipanggilnya “Canon” dan Colt Woodsman “Woodsman” sebagai senjata andalannya. Tidak hanya pistol, dia juga membawa senapan dan senapa mesin.
Kino’s Journey adalah anime yang cocok ditonton bagi mereka yang memiliki rasa ingin tahu dan mencari anime bertema petualangan. Anime ini sangat memikat dan menarik dengan episode yang dapat kamu tonton satu per satu. (Keinda D. Adilia – The Indonesian Anime Times).
K.K. (Blood Blockade Battlefront)

K. K. dari Blood Blockade Battlefront merupakan salah satu anggota Libra, sebuah organisasi yang menjaga keseimbangan dunia di Hellsalem’s Lot. Dia bertarung dengan jurus bernama 954 Blood Bullet Arts, di mana dia menggunakan senjata api untuk mengubah darahnya menjadi listrik (dia memiliki daya tembak yang tinggi). K. K. juga merupakan seorang ibu dengan dua anak, dengan kesehariannya yang digambarkan pada dalah episode kesembilan berjudul Bratatat Mom pada anime Blood Blockade Battlefront & BEYOND. Untukku, apa yang menawan dari karakter tersebut adalah kepribadiannya. Dia menunjukkan kepribadian yang berbeda ketika di rumah dan ketika dalam misi. Di rumah, dia menunjukkan sisi lucunya, khawatir tentang anak-anaknya, dan senang bergosip. Sedangkan dalam misi, dia hanyalah bratatat mom yang keren. (Vina Nurziani – The Indonesian Anime Times)
KAORI Newsline | Diterjemahkan oleh Vina Nurziani dari artikel The Indonesian Anime Times