Dalam rangka ulang tahun yang ke 25, Musium Rekor Indonesia (MURI) mengadakan pameran komik-komik lokal Indonesia. Hal ini didasari atas keprihatinan melihat pudarnya popularitas komik dan karakter Legenda Indonesia di generasi muda yang mendasari pihak MURI untuk mengajak para Komikus Indonesia untuk memamerkan hasil karya komik Indonesia dan tokoh-tokohnya dengan konsep exhibition dan kostum karakter dari komik yang dipamerkan.
Bertempat di Musium Rekor Indonesia Jakarta di Mall of Indonesia LG Floor Lobi 6, Kelapa Gading – Jakarta Utara.
Beberapa eksibitor yang berpartisipasi di antaranya adalah:
1. PT. Bumi Langit (Gundala, Godam, Mahabarata)
Bumi Langit adalah pengelola dari banyak karakter komik Indonesiaklasik seperti Gundala Putera Petir, Si Buta dari Gua Hantu, Godam, Mandala, Sri Asih, & lainnya. Tercatat Bumi Langit telah menerbitkan ulang beberapa komik klasik seperti Gundala maupun mengelola karakter-karakter komik Indonesia klasik untuk dikembangkan dalam beberapa royek seperti pada komik strip koran KOMPAS. Beberapa proyek terbarunya adalah kembali memfilmkan Gundala pada tahun 2016 mendatang dan juga menerbitkan ulang karya monumental RA Kosasih, komik Mahabharata.
2. Hans Jaladara (Panji Tengkorak, Walet Merah)
Hans Rianto Sukandi (lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 4 April 1947; umur 67 tahun) atau yang lebih dikenal dengan nama pena Hans Jaladara atau hanya Hans adalah seorang komikus yang terkenal di Indonesia. Dia dikenal sebagai pencipta serial Panji Tengkorak, komik cerita silat Indonesia yang populer.
Hans yang pada awalnya membuat komik jenis drama, kemudian diminta sebuah penerbit untuk membuat komik serupa Si Buta dari Goa Hantu karya Ganes TH. yang waktu itu tengah menjadi idola di kalangan penggemar komik. Hans kemudian menciptakan tokoh Pandji Tengkorak pada tahun 1968 dan komik ini sangat sukses di pasaran. Komik Pandji Tengkorak pada tahun 1971 diadaptasi menjadi sebuah film aksi laga layar lebar berjudul sama yang dibintangi oleh Deddy Sutomo, Shan Kuan Ling Fung, Rita Zahara, Lenny Marlina dan Maruli Sitompul.
Kebiasaan membaca (termasuk komik) merangsang Hans untuk berimajinasi dan merangkai cerita. Gerakan silat dalam komik merupakan aktualisasi dari ilmu yang diperolehnya saat belajar kungfu di perguruan Cheng Bu di kawasan Mangga Besar dan judo pada Tjoa Kek Tiong.
Sekitar tahun 1975 sampai 1980-an, komik Indonesia mengalami kemerosotan seiring dengan membanjirnya komik-komik impor. Hans masih bertahan dan sempat menerbitkan Pandu Wilantara dan Durjana Pemetik Bunga. Semangatnya mulai bangkit kembali ketika ada tawaran untuk memproduksi kembali Panji Tengkorak versi 2 pada tahun 1984 dan kemudian versi 3 tahun 1996.
Pada tahun 1990 Hans menggeluti dunia seni lukis dan beberapa kali mengikuti pameran. Ia mengaku terlambat membuat lukisan, setidaknya jika diukur dari masa kejayaan lukisan. Melukis dan mengajar hingga kini masih ia tekuni agar hobi menggambarnya tetap tersalurkan. Dunia komik memang telah menjadi bagian dari hidupnya bahkan kedua putrinya berhasil Ia sekolahkan hingga perguruan tinggi dari penghasilan membuat komik. Ia masih menaruh harapan besar, suatu hari kelak komik lokal kembali berjaya di negerinya sendiri.
3. Skylar Comic (VOLT, Valentine, Jawara Indonesia)
Berawal dari pembicaraan antara Marcelino Lefrandt dengan Aswin Mc Siregar yang ingin membuat komik superhero Indonesia. Mereka mempunyai cita-cita untuk menciptakan komik superhero legendaris, seperti Godam, Gundala, atau Aquanus. Dari sana muncul sebuah ide untuk menciptakan karakter-karakter superhero komik Indonesia yang dinamis, sesuai dengan perkembangan jaman, juga sarat akan pendidikan dan sentuhan kebudayaan Indonesia. Ternyata ide-ide tersebut menjadi kenyataan saat Marcel berkenalan dengan seorang Produser Film bernama Sarjono Sutrisno yang tanpa diduga ternyata juga menyukai komik. Pada tahun 2012 mereka pun mendirikan Skylar Comics di bawah payung Stroworld Entertainment Holding. Harapan Skylar Comics adalah agar bisa mempelopori bangkitnya industri komik tanah air.
Skylar Comics telah merilis komik superhero Volt secara berkala sejak didirikan pada tahun 2012. Selain Volt, karya lainnya di antaranya adalah Jawara (Jagoan Warga Negara Indonesia) Indonesia dirilis dalam format Manga satu edisi dan juga salah satu anak perusahaan Skylar Comic yaitu Alleta Comic yang jugamerilis buku bertema Princess yaitu 3 Putri Pelangi yang terbit 3 edisi langsung tamat dalam format cerita bergambar yang juga sudah beredar di toko buku. Salah satu karya dari Skylar Comics adalah komik Superhero wanita Valentine.
4. Franki “Pepenk” NAIF (Setan Jalanan)
Franki Indrasmoro alias Pepeng, sebelumnya lebih dikenal sebagai Drummer dari Grup Band kenamaan NAIF. Dirinya mulai aktif dalam industri komik sejak merilis karya bertajuk Komik Petualangan NAIF sebanyak 5 seri buku yang diterbitkan oleh Penerbit KPG (Kepustakaan Populer Gramedia). Karya monumental terbarunya kini adalah Setan Jalanan yang bekerjasama dengan dengan Haryadhi Gee yang terkenal dengan karyanya yang bertajuk KOSTUM (komik strip untuk umum). Bercerita mengenai sosok pengendara sepeda motor yang berkeliaran di jalanan menumpas kejahatan. Diproduksi oleh FranKKomiK dan diterbitkan oleh penerbit Cendana Art Media yang rencananya akan diterbitkan secara berkala sebanyak 3 jilid.
Pameran telah dibuka sejak 25 Januari 2015 lalu dan akan berlangsung sampai 31 Januari 2015.
KAORI Newsline | Photo Courtesy of Andy Wijaya, Pepenk, Verde, & Koleksi Pribadi