Temui Para Legenda Komik Indonesia Ini di Akhir Pekan

0

komik indonesia

Dalam rangka perhelatan Pameran Komik Superhero dan Silat Indonesia 2015, para legenda komik Indonesia ini akan hadir dan membagikan ilmunya masing-masing kepada para pengunjung. Para legenda komik Indonesia tersebut di antaranya adalah Kus Bram (komikus Laba-Laba Merah), Usyah Budin (komikus Pendekar Bambu Kuning), Mansyur Daman (komikus Mandala), dan Hans Jaladara (komikus Pandji Tengkorak).

Diselenggarakan oleh KPKI (Komunitas Penerbit Komik Indonesia), Pameran Komik Superhero dan Silat Indonesia adalah sebuah perhelatan yang bertujuan untuk tujuan menghimpun kegiatan para penggiat komik Indonesia dan memperkenalkan kepada publik yang pada gilirannya akan menggairahkan kembali komik Indonesia melalui genre komik superhero dan komik silat.

kus bram

Kusumah Armandjaja, atau yang lebih dikenal sebagai Kus Bram, adalah komikus yang terkenal dengan karyanya, serial superhero yang diimitasi dari Spider-Man, bertajuk Laba-Laba Merah yang dirilis pertamakali pada tahun 1969.

Sejak umur empat tahun, dirinya sudah suka menggambar. Dirinya sendiri memang menyukai kesenian. Sejak umur tujuh tahun, Kus Bram telah mempelajari tari tradisional dan pernah mengajar seni tari setelah lulus SMP. Selain itu, Kus Bram juga pernah bergabung di sebuah tim perfilman .

Kus Bram mulai masuk ke dunia komik sejak tahun 1964 di beberapa perusahan yang berada di Bandung. Beberapa karyanya selain Laba-Laba Merah di antaranya adalah Elang Setan Berhati Singa (1968), Hancurnya Siluman Lembah Neraka (1968) dan Asmara Dendam dan Perang (1969). Ia juga membuat komik yang mengambil kisah Romawi antara lain Rivak (1969), dan juga beberapa komik bergenre roman remaja.

usyah budin

Usyah Budin adalah komikus yang terkenal dengan karyanya bertajuk Pendekar Bambu Kuning. Komik ini berceritakan mengenai petualangan Madi Sembada atau yang lebih dikenal dengan julukan Pendekar Bambu Kuning dalam menumpas kejahatan dan kemunafikan dengan segala kesaktian ilmu silatnya. Petualangan Madi inipun juga sempat diangkat ke dalam bentuk Movie yang dibintangi oleh Ratno Timoer pada tahun 1971.

Saat ini dirinya masih aktif dalam industri komik di antaranya melanjutkan komik Pendekar Bambu Kuning di bawah penerbit AIU Comic yang berpusat di kota Bandung.

mansyur daman

Mansyur Daman atau lebih dikenal dengan nama penanya MAN (lahir di Jakarta, Indonesia, 3 Juli 1946) adalah seorang komikus yang paling dikenal lewat serial Golok Setan dan Siluman Sungai Ular, karya komik silatnya yang menampilkan tokoh fiktif Mandala, seorang pendekar silat yang memiliki kesaktian tinggi, yang kemudian diangkat menjadi sebuah film berjudul Golok Setan yang dibintangi aktor laga Barry Prima pada tahun 80-an.

Mansyur Daman belajar menggambar dari seorang pelukis saat belajar di SMP. Dia menyelesaikan SMA pada tahun 1964 dan bekerja lepas sebagai ilustrator sampul novel di Penerbit Rose di Jakarta. Di sana ia bertemu dengan beberapa seniman komik senior seperti Jan Mintaraga. Komik pertamanya adalah Istana Hantu. Komik silat pertamanya adalah Mentjari Djedjak Setan Tjulik.

Salah satu karyanya yang sangat populer adalah serial Mandala seri (diterbitkan dalam judul berbeda), yang juga diangkat ke dalam film layar lebar berjudul Golok Setan (1984) yang dibintangi Barry Prima, dan kemudian sebuah serial TV. Selain komik, MAN juga menciptakan desain untuk taman hiburan. Dalam beberapa tahun terakhir, karyanya telah diterbitkan oleh Image Comics dalam New World Order #2 dan #3. Beberapa judul komiknya yang terkenal adalah Si Tompel, Golok Setan, Mandala Siluman Sungai Ular dan Braja. Proyek barunya antara lain Mandala 2020 dan Bunuh Mandala, sebuah komik bertema horor/sejarah dan tema Wayang Ramayana, maupun komik Neraka Borneo yang dikerjakannya dengan menggandeng komikus muda Alfi Zachkyelle.

hans jaladara

Hans Rianto Sukandi (lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 4 April 1947; umur 67 tahun) atau yang lebih dikenal dengan nama pena Hans Jaladara atau hanya Hans adalah seorang komikus yang terkenal di Indonesia. Dia dikenal sebagai pencipta serial Panji Tengkorak, komik cerita silat Indonesia yang populer.

Hans yang pada awalnya membuat komik jenis drama, kemudian diminta sebuah penerbit untuk membuat komik serupa Si Buta dari Goa Hantu karya Ganes TH. yang waktu itu tengah menjadi idola di kalangan penggemar komik. Hans kemudian menciptakan tokoh Pandji Tengkorak pada tahun 1968 dan komik ini sangat sukses di pasaran. Komik Pandji Tengkorak pada tahun 1971 diadaptasi menjadi sebuah film aksi laga layar lebar berjudul sama yang dibintangi oleh Deddy Sutomo, Shan Kuan Ling Fung, Rita Zahara, Lenny Marlina dan Maruli Sitompul.

Kebiasaan membaca (termasuk komik) merangsang Hans untuk berimajinasi dan merangkai cerita. Gerakan silat dalam komik merupakan aktualisasi dari ilmu yang diperolehnya saat belajar kungfu di perguruan Cheng Bu di kawasan Mangga Besar dan judo pada Tjoa Kek Tiong.

Sekitar tahun 1975 sampai 1980-an, komik Indonesia mengalami kemerosotan seiring dengan membanjirnya komik-komik impor. Hans masih bertahan dan sempat menerbitkan Pandu Wilantara dan Durjana Pemetik Bunga. Semangatnya mulai bangkit kembali ketika ada tawaran untuk memproduksi kembali Panji Tengkorak versi 2 pada tahun 1984 dan kemudian versi 3 tahun 1996.

Pada tahun 1990 Hans menggeluti dunia seni lukis dan beberapa kali mengikuti pameran. Ia mengaku terlambat membuat lukisan, setidaknya jika diukur dari masa kejayaan lukisan. Melukis dan mengajar hingga kini masih ia tekuni agar hobi menggambarnya tetap tersalurkan. Dunia komik memang telah menjadi bagian dari hidupnya bahkan kedua putrinya berhasil Ia sekolahkan hingga perguruan tinggi dari penghasilan membuat komik. Ia masih menaruh harapan besar, suatu hari kelak komik lokal kembali berjaya di negerinya sendiri.

Kus Bram akan hadir sebagai salah satu pembicara pada sesi Talkshow : Komik Superhero Indonesia dari masa ke masa pada hari Sabtu 7 Februari 2015 pukul 13.00-14.30 WIB.

Usyah Budin akan hadir sebagai salah satu pembicara pada sesi Talkshow : Menerbitkan Komik Sendiri pada hari Sabtu 7 Februari 2015 pukul 14.30-16.00 WIB.

Mansyur Daman dan Hans Jaladara masing-masing akan hadir sebagai salah satu pembicara pada sesi Talkshow : Komik Silat Indonesia dari masa ke masa pada hari Minggu 8 Februari 2015 pukul 09.15-11.00 WIB.

Simak lebih lanjut mengenai Pameran Komik Superhero dan Silat Indonesia 2015 pada tautan berikut ini.

KAORI Newsline | Photo Courtesy of Andy Wijaya, Usyah Budin, & Koleksi Pribasi

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses