Merasa KRL semakin padat dan berdesakan? Perasaan ini ada benarnya, karena pada April 2015, jumlah penumpang KRL Commuter Jabodetabek nyaris menembus angka 800 ribu penumpang.
Dalam dokumen yang dikirimkan ke redaksi KAORI oleh Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa, diketahui bahwa jumlah penumpang KRL pada 20 April telah mencapai angka 791.924 penumpang. Sebagai perbandingan, pada tahun 2011 jumlah penumpang KRL rata-rata hanya berkisar di angka 380 ribu penumpang.
Peningkatan jumlah penumpang ini sejalan sesuai dengan amanat Perpres no 83 tahun 2011 yang mewajibkan PT KCJ untuk mengangkut 1,2 juta penumpang pada 2019. Untuk meningkatkan jumlah penumpang, PT KCJ tidak hanya memperbaiki sarana dan meningkatkan jadwal perjalanan tetapi juga melakukan rekayasa operasi untuk bisa mencapai kepadatan penumpang yang diharapkan.
Saat ini KCJ mengoperasikan lima jalur KRL dengan jumlah 874 perjalanan kereta api yang menjangkau wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sebagai perbandingan, operator kereta api bawah tanah Tokyo Metro mengoperasikan sembilan jalur KRL yang setiap hari mampu mengangkut 6,3 juta penumpang.
Berikut rincian jumlah penumpang per lintas dibandingkan dengan tahun 2014:
Rute | Penumpang | Rute | Penumpang | |
Bogor – Jak. Kota | 300,575 | Bogor – Jak. Kota | 353,844 | |
Bogor – Jatinegara | 157,773 | Bogor – Jatinegara | 202,298 | |
Bekasi – Jak. Kota | 88,566 | Bekasi – Jak. Kota | 109,028 | |
Maja – Tanah Abang | 74,600 | Maja – Tanah Abang | 94,107 | |
Tangerang – Duri | 26,216 | Tangerang – Duri | 32,647 | |
total | 647,730 | total | 791,924 |