KNKT Rilis Laporan Investigasi Kecelakaan KRL Di Juanda

0
Kecelakaan KRL di stasiun Juanda (23/9)

Setelah tiga bulan berselang, akhirnya Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merilis laporan hasil investigasi kecelakaan dua rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang melibatkan KA 1154 (rangkaian 205-123F) dan KA 1156 (rangkaian 205-54F) di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, 23 September 2015 lalu. Menurut KNKT, ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan tersebut.

Kecelakaan KRL di Stasiun Juanda |Sumber foto: tidak dikenali
Kecelakaan KRL di Stasiun Juanda | Foto: Anonim

Selain karena kesalahan masinis KA 1156 yang lalai sehingga terlambat melakukan pengereman, menurut KNKT ada faktor teknis yang turut berpengaruh. Diantaranya adalah sinyal yang tak terlihat jelas karena posisi track yang melengkung belok dan pandangan terhadap sinyal yang terhalang oleh pohon besar dari jauh. Menurut Peraturan Menteri (PM) Perhubungan 10 tahun 2011 dan PM 24 tahun 2015, seharusnya dipasang sinyal pengulang apabila sinyal tak terlihat karena terhalang.

Selain itu, teralis (ram) besi pelindung kaca kabin masinis justru membuat pandangan masinis terganggu. Ram yang baru dipasang di KRL saat berdinas di Indonesia ini berfungsi untuk melindungi kaca kabin dari gangguan lemparan batu. Menurut ketua KNKT, Soerjanto Cahyono, seharusnya di KRL tak perlu dipasang tralis, cukup dengan memasang safety glass atau menggunakan kaca polikarbonat seperti yang sudah dipasang di kabin lokomotif.

Masalah sepatu rem yang diganti menjadi berbahan besi cor (metalik) juga menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan ini. Sepatu rem dengan tipe metalik membuat jarak pengereman menjadi lebih jauh jika dibanding dengan sepatu rem tipe komposit.

Cemplus Newsline by KAORI | Amri Bintang

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.