Hari Pertama Pengoperasian (Kembali) KRL Formasi 12 Kereta, Lancarkah?

0
KRL seri 205 rangkaian 205-87F + 205-20F (NaHa H3 + H36), formasi 12 kereta

Sejak Selasa (12/1), PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) kembali menjalankan rangkaian kereta rel listrik (KRL) Commuter Line dengan formasi 12 kereta, setelah sebelumnya sempat ditunda beberapa waktu. KRL dengan formasi terpanjang ini diplot untuk melayani jalur Bogor dengan relasi Bogor / Bojonggede / Depok – Jakarta Kota P.P. Untuk sementara, baru sebanyak 21 jadwal perjalanan dalam 2 putaran dinasan yang dilayani 2 rangkaian KRL formasi 12 kereta.

Jika menengok kembali pada saat KRL formasi 12 kereta pertama kalinya dijalankan (Baca : Laporan Perjalanan: Malam Pertama Bersama KRL Formasi 12 Kereta), masih segar dalam ingatan bagaimana suasana di hari pertama pengoperasiannya. Proses naik dan turun penumpang yang “heboh” dan penuh resiko serta memakan waktu lebih, terutama pada jam sibuk karena seluruh peron stasiun di lintas Bogor – Manggarai belum dapat mengakomodasi panjang rangkaian, aliran listrik aliran atas (LAA) yang masih kurang stabil akibat formasi yang menggunakan banyak kereta penggerak (8M4T), dan beberapa kendala lain yang akhirnya menghambat operasi KRL formasi panjang ini. Akhirnya, operasional KRL formasi 12 kereta dihentikan untuk sementara waktu sembari menunggu siapnya seluruh sarana dan prasarana, dan KRL formasi 12 kereta pun “disunat” menjadi 10 kereta saja.

Penumpang menyerbu untuk turun di stasiun Pondok Cina di emplasemen tanpa peron. Tampak Walka dan petugas PT KCJ yang membantu.
Penumpang menyerbu untuk turun di emplasemen tanpa peron stasiun Pondok Cina di hari pertama pengoperasian KRL formasi 12 kereta (16/9/2015)

Empat bulan berselang, kondisi dan situasi yang ada sudah jauh lebih baik saat KCJ memutuskan untuk menjalankan kembali KRL dengan formasi 12 kereta. Seluruh rangkaian KRL seri 205 eks-JR East jalur Nambu yang dipesan KCJ sebanyak 120 unit (20 trainset) sudah tiba di Jakarta, dan hampir seluruh stasiun lintas Bogor – Manggarai sudah selesai diperpanjang peronnya, kecuali Pasar Minggu dan Cawang. Praktis, proses naik dan turun penumpang di setiap stasiunnya sudah lebih aman dan lancar, serta tak perlu memakan waktu lama. Semua berjalan sebagaimana wajarnya KRL formasi 8 atau 10 kereta beroperasi. Selama perjalanan, rangkaian KRL pun beroperasi dengan lancar dan tanpa kendala, walau terasa lebih bertenaga dengan banyaknya jumlah kereta penggerak (motor car).

Suasana turun penumpang KRL formasi 12 kereta di peron baru stasiun Bojonggede (12/1)
Penumpang KRL formasi 12 kereta dapat turun dengan aman dan nyaman di peron baru stasiun Bojonggede (12/1)
Jpeg
Suasana di dalam rangkaian KRL formasi 12 kereta (12/1)

Rangkaian yang digunakan untuk pengoperasian KRL formasi 12 kereta diantaranya 205-87F + 205-20F (NaHa H3 + H36) dan 205-21F + 205-26F (NaHa H37 + H42). Sebelumnya, sejak didatangkan dan dirangkai, masing-masing 2 kereta penggerak (motor car) di kedua rangkaian tersebut dicopot  sehingga hanya berformasi 10 kereta saja. Namun tak butuh waktu lama, akhirnya dua rangkaian ini dikembalikan ke formasi 12 kereta untuk dioperasikan kembali secara utuh.

IMG_8210

Uniknya, di dalam salah satu rangkaian KRL formasi 12 kereta yakni di 205-87F + 205-20F (NaHa H3 + H36) telah dipasang cenderamata berupa gambar-gambar karya anak-anak Jepang yang mengiringi pengiriman KRL seri 205 eks-jalur Nambu. Awalnya, gambar-gambar ini dipasang di rangkaian 205-23F (NaHa H39) yang merupakan rangkaian terakhir KRL seri 205 batch 0 di jalur Nambu. Gambar-gambar ini dipasang di slot iklan pada dinding kereta dan tampak menarik dilihat.

Jpeg
Gambar-gambar hasil karya anak-anak Jepang sebagai “kenang-kenangan” dan persembahan untuk orang Indonesia dan KRL seri 205 dari jalur Nambu yang beroperasi di Jabodetabek
Jpeg
“Kaigai demo, ganbatte ne ~ Nihon no kodomotachi kara no messeeji~” (Di luar negeri pun, tetap berjuang ya ~ pesan dari anak-anak Jepang ~)

Semoga kembali hadirnya KRL formasi 12 kereta dapat membantu meningkatkan daya angkut penumpang KRL Jabodetabek menuju target 1,2 juta penumpang per hari di tahun 2019 mendatang, serta manfaat-manfaat lainnya yang dapat dirasakan pengguna jasa KRL Jabodetabek. Namun demikian, segala kekurangan yang masih terdapat diharapkan bisa segera diperbaiki sehingga pengoperasian KRL formasi 12 kereta dapat berjalan secara optimal.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses