Pemerintah Kerajaan Thailand menunda pembangunan kereta api (KA) kecepatan tinggi atau High-Speed Train (HST) di negaranya. Kementerian Transportasi Thailand menyatakan, penundaan ini disebabkan tidak tercapainya kesepakatan harga nilai kontrak pekerjaan proyek HST ini diantara kedua belah pihak, sehingga Pemerintah Kerajaan Thailand akhirnya berencana akan mendanai sendiri proyek ini.
Sebelumnya, Tiongkok menawarkan harga paket pekerjaan senilai 190 juta Baht, sementara Pemerintah Kerajaan Thailand hanya menghendaki sebesar 170 juta Baht atau US$ 6,6 Miliar. Hal lain yang menyebabkan pemerintah Thailand berpaling menggunakan pendanaan sendiri karena Tiongkok juga ternyata menginginkan hak penggunaan lahan sekitar jalur kereta untuk dimanfaatkan.
Proyek HST Thailand ini awalnya merupakan bagian rencana jangka panjang pemerintah Tiongkok untuk berinvestasi dengan membangun jalur kereta cepat di kawasan Asia Tenggara, dari Kunming di barat daya Tiongkok hingga Singapura. Rencananya, pembangunan kereta cepat di Thailand ini akan dimulai pada Agustus atau September tahun ini dan akan menghubungkan Ibukota negara, Bangkok dengan kota Nakhon Ratchasima di timur laut negeri Gajah Putih tersebut.
Sebelumnya, pekerjaan konstruksi proyek ini sempat direncanakan akan dimulai pada bulan Mei 2016. Meskipun didanai sendiri oleh Pemerintah Kerajaan Thailand, jalur HST sepanjang 250 km tersebut akan tetap menggunakan konsultan dan teknologi perkeretaapian dari Tiongkok. Rencananya, proyek prestisius ini ditargetkan rampung dalam waktu 2,5 tahun.
Cemplus Newsline by KAORI