Ketika menggunakan layanan kereta rel listrik (KRL), salah satu hal yang paling diharapkan adalah keadaan KRL tidak dalam keadaan penuh atau bahkan kosong tanpa penumpang. Namun, ketika KRL dalam keadaan cenderung sepi seringkali ditemukan penumpang pria yang posisi duduknya memakan ruang tempat duduk untuk orang lain alias mengangkang.

Seoul, Ibukota dari Korea Selatan yang merupakan salah satu kota terbesar ini menganggap bahwa “Pria Mengangkang” sudah menjadi sebuah masalah. Sebanyak 5 juta orang yang setiap hari menggunakan kereta bawah tanah (Subway) menganggap hal tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan.

Dalam video yang diunggah akun AJ+ di media sosial Facebook tersebut, Jiyo Hong, salah satu mahasiswa di Korea Selatan menyampaikan solusinya. Jiyo Hong mengatakan dia telah menciptakan sebuah stiker berbentuk hati yang dirancangnya untuk kontes marketing yang disponsori oleh International Nederlanden Groep (ING). Stiker tersebut telah digunakan di dua jalur dari sembilan jalur yang beroperasi di Seoul.

Stiker tersebut sengaja dibuat berbentuk hati karena umumnya orang cenderung tertarik dan merasa lebih bahagia ketika melihat bentuk tersebut. Selain itu, stiker tersebut juga dimaksudkan sebagai tempat pijakan kaki sehingga penumpang yang duduk tidak mengangkang. Hong menyatakan bahwa dia tidak ragu-ragu untuk menyampaikan pengalamannya.

“Sejujurnya, saya pikir itu bukanlah masalah yang besar pada awalnya. Hal itu mungkin saya rasa karena saya adalah seorang pria. Tapi saya mulai sering membaca berita tentang pria-pria yang mengangkang ketika duduk di kereta. Akhirnya sya menyadari kalau perilaku kecil seseorang bisa membuat ketidaknyamanan yang besar bagi orang lain”, ucap Hong.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses