Skandal, Lagi: Mitsubishi Motors Akui Curangi Konsumsi BBM Mobilnya

0
Nissan Days yang diproduksi oleh Mitsubishi dan tersangkut skandal konsumsi BBM. (Wikimedia Commons)

Masih ingat dengan skandal Volkswagen? Perusahaan mobil ternama di Jerman tersebut terkuak mencurangi data emisi dalam mobil-mobil dieselnya sehingga pada saat penggunaan sehari-hari, mobil Volkswagen (dengan mesin diesel TDI) menghasilkan gas nitrogen monoksida lebih besar dari saat tes.

Kali ini, perusahaan otomotif Mitsubishi “meniru” jejak Volkswagen. Direktur utama Mitsubishi Tetsuro Aikawa mengakui bahwa pegawai perusahaannya mencurangi data konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk sejumlah kendaraannya.

“Kami berpikir manipulasi tersebut dilakukan secara sengaja… (mereka yang bertanggung jawab) ingin membuat mobil-mobil itu hemat BBM, namun kami masih menyelidiki mengapa mereka melakukannya dengan cara yang tidak patut,” tutur Aikawa dalam konferensi pers dadakan di Kementerian Perhubungan Jepang.

Skandal bermula saat Nissan melakukan pengecekan terhadap kendaraan-kendaraannya dan menemukan selisih dari data yang diberikan Mitsubishi. Mitsubishi sendiri memproduksi mobil Dayz dan Dayz Roox untuk Nissan dan dijual di bawah merek Nissan. Menurut Mitsubishi, perbedaan konsumsi BBM kendaraan tersebut berkisar lima sampai sepuluh persen. Sekitar 600 ribu unit kendaraan diduga diuji dengan metode seperti ini.

Belakangan diketahui Mitsubishi “mengakali” hasil tes konsumsi BBM kendaraan tersebut dengan berbagai cara. Misalnya, sengaja mengisi angin ban lebih dari kondisi operasional normal seharusnya. Dengan tekanan angin lebih besar, mesin bekerja lebih ringan dan menghasilkan konsumsi BBM yang lebih hemat.

Sementara dalam isu terpisah, Mitsubishi menggunakan metode pengujian yang tidak dilegalkan di Jepang (namun biasa dipakai di Amerika Serikat) sejak 1991 “tanpa menyadari bahwa hal tersebut tidak benar.” Sejumlah mobil seperti Pajero, Outlander, dan i-MiEV dites melalui metode seperti ini.

Skandal bukan kali pertama menimpa Mitsubishi Motors. Pada awal 2000-an terbongkar cacat produksi dalam mobil-mobil Mitsubishi yang sudah terjadi sejak pertengahan 1970-an dan tidak dilaporkan ke Kementerian Perhubungan.

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses