Hijrah Lagi ke Sumatera Selatan

Setelah hidup kembali, lokomotif ini kembali berpindah rumah. Lokomotif yang dahulunya berdipo induk Semarang Poncol pindah menuju dipo induk Jatinegara. Namun, ia tidak bertahan lama di dipo lokomotif Ibukota karena sekitar pada awal 2007, lokomotif ini harus dimutasi kembali ke pulau Sumatera untuk menambah armada lokomotif di sana. Kali ini, ia menempati rumah baru di Dipo Induk Tanjung Karang (TNK).

Di Sumatera, lokomotif ini kembali menggunakan “seragam” lama era Perumka yaitu merah – biru, lengkap dengan suling lokomotif khas Divisi Regional 3 Sumatera Selatan (Divre III SS). Tak hanya itu, rasio gear lokomotif ini juga diganti menggunakan gear dengan perbandingan 93:18 agar sesuai dengan karakter lokomotif di Divre 3 yang lebih mengutamakan tenaga daripada kecepatan. Efeknya, kecepatan maksimal yang diperkenankan untuk lokomotif ini melaju hanya sampai 80km/jam.

CC 201 135R saat berdinas KA Rajabasa di Divre 3 Sumatera Selatan | Source : http://flickriver.com/photos/29978147@N06/
CC 201 135R saat berdinas KA Rajabasa di Divre 3 Sumatera Selatan | Source : http://flickriver.com/photos/29978147@N06/

Pada tahun 2010, terbit peraturan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Ditjen KA Kemehub RI) tentang penomoran baru untuk seluruh sarana perkeretaapian di Indonesia yakni Keputusan Menteri nomor 45 tahun 2010 (KM 45/2010) tentang penomoran sarana KA. CC 201 135R tak luput dari penomoran baru tersebut dan mendapat jatah nomor CC 201 83 54R. Ternyata, ada keanehan dalam penomoran baru lokomotif ini. Walau terdapat 2 digit nomor belakang yang menyatakan tahun mulai dinas (MD), lokomotif ini tidak menggunakan tahun MD sebagai CC 201, tetapi masih menggunakan MD asli dari BB 203 sebelum di-rebuild (1983), padahal lokomotif ini selesai di-rebuild dan mulai berdinas pada tahun 2000.

Kembali (Lagi) ke Jawa

Setelah lima tahun “pulang kampung” dan mengabdi kembali di Sumatera Selatan dengan segala suka-dukanya, lokomotif ini akhirnya kembali menginjakkan roda besinya ke tanah Jawa pada bulan Oktober tahun 2012 sebagai bagian dari program pertukaran sarana lokomotif pulau Jawa dan Sumatera. Dalam program ini, Divre 3 mengirim 6 unit lokomotif CC 201 ke pulau Jawa dan dan dari Jawa dikirim 19 unit CC 204 menuju pulau Sumatera. Lokomotif CC 201 135R ikut terpilih untuk dimutasi menuju pulau jawa bersama kelima rekannya yaitu CC 201 101, CC 201 102, CC 201 129R, CC 201 130R dan CC 201 134R.

Setelah datang kembali ke pulau Jawa, lokomotif ini tidak langsung berdinas karena lokomotif-lokomotif yang baru datang dari Sumatera ini harus dibawa menuju BY YK untuk menjalani beberapa pengecekan sebelum akhirnya ditentukan alokasi lokomotif-lokomotif tersebut. Selesai menjalani pengecekan, rupanya lokomotif ini tidak menempati “rumah lama”nya di dipo Semarang Poncol maupun Jatinegara, tetapi dialokasikan ke dipo induk Sidotopo bersama keempat rekannya yaitu CC 201 101, CC 201 129R, CC 201 130R dan CC 201 134R,  sedangkan CC 201 102 dialokasikan ke dipo induk Jatinegara.

CC 201 135R saat baru dikirim dari sumatera masih menggunakan livery khas perumka
CC 201 135R saat baru dikirim dari sumatera, masih menggunakan livery khas Perumka

Dengan seragam eksterior khas Perumka, lokomotif ini menjadi salah satu target utama buruan para penggemar KA (railfans) ketika dia berdinas kemanapun karena livery warna yang dia gunakan sudah hampir tidak bisa dijumpai di tanah Jawa, apalagi di lokomotif jenis CC. Namun karena masih menggunakan rasio gear 93:18, lokomotif ini lebih sering menarik KA barang dan sesekali berdinas KA lokal yang batas kecepatan (taspat) nya dibawah 80km/jam. Seiring berjalannya waktu, pada pertengahan 2013 lokomotif ini masuk ke BY YK guna menjalani program Perawatan Akhir (PA).

Lokomotif CC 201 135R saat berdinas ka Kertajaya dari stasiun Surabaya Pasar turi setelah kembali ke Jawa
Lokomotif CC 201 135R saat berdinas ka Kertajaya dari stasiun Surabaya Pasar turi setelah kembali ke Jawa

Setelah satu bulan, lokomotif ini keluar dari BY YK dengan seragam baru (sama seperti lokomotif CC 201 lainnya) dan suling lokomotif baru khas lokomotif CC 201 di Jawa. Rasio gear-nya pun telah diganti menjadi 90:12 yang membuat lokomotif ini dapat dipacu hingga kecepatan 120 km/h dan berdinas KA-KA jarak jauh yang memiliki taspat diatas 80 km/jam, meski tak jarang lokomotif ini masih didinaskan menarik KA lokal.

Berganti seri, berpindah-pindah rumah (bahkan antar pulau) dan masih bertahan meskipun pernah mengalami kecelakaan besar, benar-benar perjalanan hidup yang menarik, bukan?

Cemplus Newsline by KAORI

1 KOMENTAR

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses