Gempa yang mengguncang daerah Kyushu, Jepang pada 14 April 2016 lalu ternyata masih menyisakan sebuah duka bagi salah satu perusahaan operator kereta api (KA) yang beroperasi di Prefektur Kumamoto yaitu Minami-Aso Railway Company. Jalur Takamori yang merupakan satu-satunya jalur yang dioperasikan oleh Minami-Aso Railway Company mengalami kerusakan yang cukup parah akibat diguncang gempa tersebut.
Sebagian jalan rel KA tertutup oleh longsoran tanah, jembatan jalur KA mengalami kerusakan dan dinding dari terowongan yang ada pada jalur tersebut retak. Tidak hanya itu, sejumlah bangunan stasiun di jalur ini juga mengalami kerusakan, Seperti di Stasiun Shimoda-Jo Fureai Onsen yang memiliki tempat pemandian air panas di dalamnya, mengalami kerusakan pada bagian atap.
Perusahaan operator KA yang hanya memiliki 13 karyawan ini masih belum bisa memastikan kapan jalur tersebut akan dibuka kembali, sementara penduduk lokal membutuhkan layanan KA di jalur ini untuk bepergian. Dengan tingkat kerusakan yang cukup parah, tentunya akan membutuhkan biaya yang besar untuk mengembalikan jalur tersebut seperti sediakala. Beberapa penggemar KA (railfans) di Jepang yang peduli terhadap nasib jalur ini mencurahkan isi hatinya di salah satu media sosial, Twitter.
“Sanriku Railway telah menjadi simbol rekonstruksi setelah bencana gempa dahsyat yang meluluh-lantakkan bagian timur Jepang. Tidak bisakah kita melakukan hal yang sama terhadap Minami-Aso Railway?” Ungkap salah seorang railfans melalui akun Twitter-nya. “Kita tidak bisa membiarkan jalur tersebut menjadi Takachiho Railway lainnya,” tambah seorang railfans lainnya. Takachiho Railway Company sendiri merupakan perusahaan operator KA di Prefektur Miyazaki yang harus merasakan pahitnya bencana angin topan yang terjadi pada 2005 silam dan mengakibatkan jembatan di jalur KA tersebut hancur sehingga jalur tersebut tidak dapat dioperasikan kembali.
Selain railfans, seorang pelajar berusia 16 tahun yang menggunakan kereta di jalur Takamori untuk bepergian ke sekolah sehari-hari juga ikut mengungkapkan isi hatinya, “Jalur ini merupakan jalur yang ada sebelum saya lahir dan merupakan sesuatu yang kita tidak dapat hidup tanpanya.”

Masalah besar yang dihadapi Minami-Aso Railway Company akhirnya mendapat perhatian dari sejumlah perusahaan operator KA lokal di seantero Jepang, diantaranya Hitachinaka Seaside Railway yang beroperasi di Prefektur Ibaraki, Isumi Railway di Prefektur Chiba, Yuri Kogen Railway di Prefektur Akita, dan Wakasa Tetsudo KK di Prefektur Tottori. Mereka bersatu untuk membantu salah satu sahabat mereka yang tengah kesusahan. Perusahaan-perusahaan tersebut mulai menjual tiket spesial dengan tarif yang sebagian nilainya akan disumbangkan untuk rekonstruksi jalur KA yang terkena dampak gempa di Prefektur Kumamoto. Tiket spesial ini akan dijual di stasiun-stasiun dan di kios yang dimiliki oleh 4 perusahaan tersebut. Khusus di Yuri Kogen Railway, tiket spesial tersebut dijual secara online.
Ide ini digagas oleh pimpinan dari Hitachinaka Seaside Railway, Chiaki Yoshida yang pada awalnya sempat berpikir apakah perusahaannya mampu membantu secara sendirian. Akhirnya dia menghubungi Akira Torizuka, pimpinan dari Isumi Railway yang pernah membantu perusahaannya saat jalur yang dimiliki terkena dampak dari gempa dahsyat yang terjadi pada 5 tahun lalu. Melihat dua perusahaan ini bahu-membahu membantu Minami-Aso Railway, dua perusahaan lainnya yaitu Yuri Kogen Railway dan Wakasa Tetsudo akhirnya bergabung.
Jalur Takamori terbentang sepanjang 18 km dari Stasiun Tateno yang terletak di desa hingga Stasiun Takamori yang merupakan basis dari Minami-Aso Railway. Dulunya jalur ini dioperasikan oleh Japanese National Railways (JNR), namun pada tahun 1986 jalur ini diambil alih setelah JNR di-privatisasi.
Kereta “Torokko” alias kereta dengan jendela terbuka yang berjalan melewati hutan dan jembatan setinggi 60 meter dari atas permukaan tanah merupakan kereta yang terkenal dari jalur ini. Sekitar 45% pendapatan tahunan Minami-Aso Railway didapat dari pelancong yang berwisata dengan kereta ini.
Cemplus Newsline by KAORI