Selamat datang di rubrik Locomotive Sunday! dalam rubrik baru ini, KAORI akan membahas secara mendalam berbagai unit lokomotif dengan berbagai fakta menarik yang mungkin mengena di hatimu, di setiap edisinya. Simak juga KRL Wednesday yang fokus membahas rangkaian KRL!
Dalam edisi kali ini akan dibahas tentang lokomotif CC 203 33R yang terbilang unik karena lokomotif ini adalah satu-satunya unit lokomotif seri CC 203 yang memiliki tambahan huruf “R” pada penomorannya.
Simak pula Locomotive Sunday sebelumnya: CC 201 135R / CC 201 83 54R
Apa itu CC 203 ?
CC 203 (tipe GE U20C) adalah salah satu seri lokomotif diesel dengan transmisi elektrik (diesel elektrik / DE) yang beroperasi di Indonesia. Lokomotif dengan desain eksterior modern dan aerodinamis pesanan KAI ini muncul di hadapan publik untuk pertama kalinya bertepatan dengan kehadiran unit-unit kereta penumpang kelas Eksekutif baru di tahun 1995 yang dikenal dengan sebutan kereta Eksekutif “Argo”, untuk merayakan 50 tahun kemerdekaan Republik Indonesia. Dari jumlah 42 unit lokomotif CC 203 yang diproduksi, ada dua kelompok produksi CC 203 berdasarkan pabrik perakitannya. Kelompok pertama dibuat langsung di pabrik pembuatnya yaitu General Electric (GE) di Erie, Amerika Serikat (AS) pada tahun 1995 sebanyak 12 unit (CC 203 01 – CC 203 12), sedangkan kelompok kedua yang berjumlah 30 unit sisanya dirakit di pabrik PT GE Lokomotif Indonesia yang terletak di komplek pabrik PT Industri Kereta Api (INKA), Madiun, Jawa Timur secara bertahap mulai tahun 1997 sampai 2002, dengan nomor lokomotif CC 203 13 s/d CC 203 41 dan 1 lokomotif CC 203 pesanan ICTSI, salah satu operator kereta api (KA) di Filipina.
Dibeli Swasta dan Berpindah ke Sumatera
CC 203 33R adalah salah satu unit lokomotif seri CC 203 yang diproduksi di pabrik PT GE Lokomotif Indonesia, Madiun – Jawa Timur, bersama 3 unit saudaranya; CC 203 31, CC 203 32 dan CC 203 34. Setelah rampung diproduksi pada tahun 2000, sebelum sempat merasakan menarik kereta-kereta milik PT Kereta Api Indonesia (KAI), 4 unit lokomotif ini dibeli oleh perusahaan swasta yaitu PT Tanjung Enim Lestari (TEL) yang bergerak di bidang industri bubur kayu (pulp) untuk bahan baku kertas di wilayah Sumatera Selatan, bersamaan dengan selesainya produksi pesanan 117 unit gerbong tertutup (GT) yang didesain khusus oleh INKA untuk memenuhi kebutuhan dukungan sarana KA barang angkutan pulp.
Lokomotif ini dikirim sekitar akhir tahun 2000 bersama 3 unit saudaranya dan seluruh unit GT yang dipesan. Pada saat tiba dan berdinas di Sumatera, lokomotif ini masih “berseragam” eksterior putih bergaris biru khas KAI pada waktu itu. Baru pada sekitar tahun 2008, saat lokomotif ini menjalani Perawatan Akhir (PA) di Balai Yasa Lahat (BY LT) warna eksteriornya berubah menjadi dominan hijau sesuai dengan warna PT TEL, tetapi masih menggunakan corak garis ala KAI, dengan hanya merubah warna yang sebelumnya biru tua dan biru muda menjadi merah dan kuning.
Di tempat tinggal barunya, lokomotif ini ditugaskan untuk menarik KA angkutan pulp milik perusahaan pemiliknya, TEL yang melayani relasi Niru – Tarahan P.P. dengan sistem lokomotif tunggal, atau dua lokomotif dalam satu rangkaian alias traksi ganda (TG). Dinasan TG lokomotif CC 203 TEL ini memakai kabel Multiple Unit (MU) yang menjadi penghubung kendali dua lokomotif, sehingga hanya dibutuhkan sepaket kru kabin yang berada di lokomotif paling depan untuk mengendalikan dua lokomotif sekaligus.
bersambung ke halaman berikutnya