Selamat datang di rubrik Locomotive Sunday! dalam rubrik ini, KAORI akan membahas secara mendalam berbagai unit lokomotif dengan berbagai fakta menarik yang mungkin mengena di hatimu, di setiap edisinya. Simak juga KRL Wednesday yang fokus membahas rangkaian KRL setiap hari Rabu!
Hasil rebuild saudara muda
CC 201 75R adalah salah satu unit lokomotif bermesin Diesel dengan transmisi elektrik alias Diesel Elektrik (DE) seri CC 201 hasil pembangunan ulang (rebuild) dari lokomotif seri saudaranya yang muncul belakangan, BB 203. Hanya bertahan 2 tahun saja sebagai BB 203, lokomotif ini di-rebuild menjadi seri CC 201 pada tahun 1985. Lokomotif ini merupakan modifikasi dari lokomotif BB 203 50 milik dipo lokomotif Kertapati (KPT), Sumatera Selatan yang didatangkan dari pabrikan General Electric (GE), Erie, Pennsylvania pada tahun 1983 dengan penambahan 2 buah motor traksi penggerak roda.

Tak banyak catatan tentang lika-liku kehidupan BB 203 50 ini semasa berdinas karena memang singkatnya masa dinas Lokomotif itu sebagai BB 203. Selesai menjalani rebuild pada tahun 1985 lokomotif ini dialokasikan kembali di Dipo Induk Kertapati namun hanya sebentar saja karena pada tahun 1987, lokomotif CC 201 75R ini dimutasi ke tanah Jawa, tepatnya ke dipo lokomotif Bandung (BD) untuk memenuhi kebutuhan armada lokomotif di pulau Jawa.
Setelah dimutasi dan dialokasikan di dipo lokomotif Bandung, mulai tahun 1987 lokomotif ini sering digunakan untuk menarik kereta api (KA) angkutan penumpang maupun barang ke berbagai tujuan. Setelah 8 tahun menghuni pulau Jawa, lokomotif ini turut mengalami nasib naas ketika terkena peristiwa luar biasa hebat (PLH) atau kecelakaan yang dikenal dengan Tragedi Trowek dikala berdinas KA Kahuripan relasi Bandung – Kediri.
Alami petaka yang sama dengan CC 201 05
Pada awalnya KA ini berangkat dari Kota Kembang tanpa halangan berarti. Dalam perjalanan, kru KA ini mendapat kabar bahwa KA Galuh yang berangkat 30 menit lebih awal di depannya mengalami gangguan di Stasiun Cibatu. akhirnya Pusat Pengendali (Pusdal) perjalanan KA daerah operasi (Daop) 2 Bandung memutuskan untuk menggandengkan rangkaian KA Kahuripan dan KA Galuh. Penggandengan kedua KA tersebut bertujuan agar KA Galuh tidak mengalami kelambatan yang parah. Namun malangnya, sekitar pukul 00:03 dinihari saat akan mendekati stasiun Trowek (sekarang Cirahayu), kedua KA yang digabungkan tersebut mengalami masalah pada sistem pengereman yang diperkirakan berasal dari rangkaian KA Kahuripan, hingga membuat kedua kereta ini semakin lama semakin melaju dengan kencang. PLH tersebut pun tak terhindarkan ketika rangkaian KA sampai pada lokasi kejadian yang berada di km 241, tepat di tikungan jembatan sungai Cirahayu yang panjangnya sekitar 100 m.
Lokasi kejadian tersebut memiliki bentuk jalan rel yang menikung sekaligus turunan. PLH tersebut terjadi diduga karena kecepatan KA yang terlalu tinggi dan rem kereta yang tidak berfungsi, sehingga mengakibatkan rangkaian KA ini anjlok dan terguling ke sisi kanan dan kiri rel hingga terperosok ke dalam jurang. 4 unit Kereta masing-masing bernomor K3-66545R, K3-81761, K3-64551 dan KMP3-80501 terlempar ke bagian kanan rel , kereta terakhir ini berada di bawah jurang sedalam 10 m. Sementara itu, kereta bernomor seri K3-93505 terlempar ke arah kiri rel yang jaraknya sekitar 10 m. Sedangkan 3 unit kereta lain masing-masing K3-93559, K3-61502 dan K3-66715 masih berada di atas rel. 5 unit kereta yang selamat dan tidak anjlok maupun terlempar berhasil dievakuasi ke Stasiun Cibatu. Kondisi lokomotif bernomor seri CC 20175R ini terbalik bagian roda lokomotif itu berada di atas, sementara dindingnya terkelupas dan rusak parah.
Diperbaiki, sehat kembali, pindah ke Ibukota
Pada tanggal 07 November 1995, CC 201 75R dibawa menuju Balai Yasa Yogyakarta (BY YK) untuk menjalani perbaikan serius setelah mengalami PLH Trowek dan kembali berkondisi prima setelah 3 bulan menjalani perbaikan, tepatnya pada tanggal 09 Februari 1996. Pada tahun 1997 lokomotif ini dimutasi menuju ibukota tepatnya menuju dipo lokomotif Jatinegara (JNG). Dengan segala suka dukanya di Ibukota, lokomotif ini tetap melaju mengantarkan penumpang dan barang ke berbagai kota.
Lokomotif yang memiliki nomor baru CC 201 89 03 dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) ini akhirnya dimutasi ke dipo lokomotif kedua Ibukota, Tanah Abang (THB) pada tahun 2014 bersama beberapa rekannya sesama unit lokomotif CC 201, seiring dengan datangnya lokomotif seri terbaru, CC 206 yang membuat dipo lokomotif Jatinegara menjadi penuh sehingga beberapa lokomotif seri 201 harus dipindahkan ke dipo lokomotif Tanah Abang. Selain itu dipo yang berada di pusat kota tersebut juga sudah dianggap layak untuk menjadi dipo induk lokomotif DE.

Pada tahun 2014, saat menjalani Perawatan Akhir (PA) salah satu meja pelayanan lokomotif ini di donorkan ke lokomotif CC 201 130R yang pada saat itu hanya memiliki satu meja pelayanan (control desk) yaitu hanya pada sisi kanan ujung pendek (short hood), untuk memenuhi standar yang ada pada lokomotif tersebut. Namun, CC 201 75R tidak dibiarkan begitu saja dengan hanya satu meja pelayanan, tetapi diberi perangkat meja pelayanan yang baru.

Hingga saat ini, kondisi lokomotif CC 201 75R masih baik-baik saja dan berstatus Siap Operasi (SO). Lokomotif ini seringkali ditemui berdinas di wilayah barat Daop 1 Jakarta, tepatnya di lintas Angke – Tanah Abang – Merak untuk berdinas KA-KA Lokal disana. Walaupun tak jarang lokomotif ini juga sesekali ditugaskan untuk menarik rangkaian KA jarak menengah dan jauh yang rangkaiannya disimpan (stabling) di jalur simpan stasiun Tanah Abang.
Cemplus Newsline by KAORI