Me VS Big Slacker Baby

Aduh… jelasinnya gimana ya… mmm… saya cuma bisa bilang bahwa untuk komik lokal, wawasan saya masih kurang luas. Tapi ketika membaca BSB, saya merasa ada suatu ikatan yang dekat antara cerita dengan kondisi sekitar saya yang kebetulan waktu itu juga sedang duduk pada banku sekolah menegah. Cerita pada BSB menyenangkan walaupun kadang naik turun dan mudah ditebak, namun interaksi dan penokohan tiap tokoh di BSB sangat layak untuk dinantikan. alasan lain kenapa saya suka BSB sih : saya suka detail rambut pada BSB. (Shofa Pranata/KAORI Newsline)

Methal Pertiwi

Karena hidoep tiada artie zonder tjinta. (Dody Kusumanto/Direktur Opsartek KAORI Nusantara)

No Homo

Ada beberapa webtoon Indonesia yang menurut saya bagus di LINE webtoon. Salah satunya yang paling saya suka adalah “No Homo”. No Homo merupakan webtoon karangan apitnobaka yang berhasil meraih juara 3 di webtoon challenge dan mendapat serialisasi. No Homo menceritakan dua orang sahabat kecil yang persahabatannya awet dari SD sampai kuliah, tapi terlalu akrab sampai dianggap homo oleh orang sekitar meski sebenarnya seksualitas mereka normal bahkan pernah menyukai seorang cewek yang sama. Dari segi cerita, webtoon ini lebih berfokus ke bagaimana keseharian mereka sebagai orang yang dicap homo dan kelucuan dibaliknya. No Homo sedikit banyak menyentil bagaimana terkadang orang-orang mudah sekali terjebak dengan persepsi, namun dengan gaya penceritaan yang santai dan diselingi komedi yang dapat mengundang senyum pembaca. Art yang unik dan tidak biasa juga menjadi salah satu poin plus. Saat ini webtoon ini masih diserialisasi di LINE webtoon namun sedang hiatus. (Dany Muhammad/Indonesian Anime Times)

Ojek Story

Saya menyukai konsep Ojek Story karena ada moral yang bisa dipelajari dari setiap rilis dan saya merasa lebih bertanggung jawab setelah membacanya. Aku suka bagaimana karakter utama selalu memberikan saran yang baik dari setiap episode. Gaya seni yang sederhana dan minimalis membuat ceritanya lebih gampang untuk dinyerap. (Eri Gunawan Suriana/Indonesian Anime Times)

Only Human

only human

Bisa dibilang ini merupakan komik lokal pertama yang saya beli. Secara pribadi saya memang tertarik dengan cerita-cerita bertema “survival”, dan Only Human berhasil menjawab ekspektasi saya. Penampilan Dokter yang setengah manusia dan setengah robot langsung menarik perhatian saya setelah melihat kover komiknya. Selain itu, model komik 4-panel yang banyak diselingi dengan adegan komedi, tentunya membuat cerita ini menjadi cukup menghibur, terlepas dari tema utamanya yang cukup mencekam. Sayang saya masih belum tahu informasi mengenai kelanjutan komik ini. Semoga saja saudara Mukhlis Nur berkenan untuk melanjutkannya.‎ (Razif Kurniawan/Indonesian Anime Times)

Pendekar Cyborg

pendekar cyborg

Sinting! itulah kata-kata pertama yang saya ucapkan begitu melihat komik ini. Mungkin bagi saya pribadi inilah apa yang disebut sebagai kreatif, kapan lagi anda bisa membeli komik dengan bonus berupa disket (floppy disk) yang berisi lagu soundtrack? Selain bonusnya yang sangat futuristik, kisah di komik ini juga tak kalah futuristik dan menggetarkan hati, jiwa, serta sanubari. Komik, eh salah, cergamusik peninggalan masa depan ini menghadirkan kisah heroik nan jenaka seputar warga yang keamanannya terancam oleh ulah mas-mas bionik. Secara visual komik ini hadir dengan goresan tinta bernuansa 8-bit dan mungkin membaca komik ini mengingatkan saya akan seri Inferno Cop maupun Ninja Slayer. Inilah produk media mix yang tak hanya memadukan kisah komik dengan musik dalam disket saja namun juga memadukan generasi futuristik yang sangat saik beeng. (Rafly Nugroho/Direktur Pemberitaan KAORI Nusantara)

Shonen Fight/Fight Comic Magazine

shonen fight

Shonen Fight (yang sekarang namanya FIGHT comic magazine) adalah sebuah buku komik dimana kumpulan-kumpulan illustrator atau mangaka ternama membuat karya komiknya yang dimuat ke dalam buku komik tersebut. Yang saya sukai dari komik Shonen Fight adalah dalam setiap edisi komik tersebut terdapat beberapa komik-komik yang menarik buatan mangaka dalam negeri. Jadi dalam buku tersebut tidak hanya memuat satu cerita saja tetapi banyak cerita tergantung dari mangaka yang dimuat di dalam buku tersebut. (Irfan Dhafirwan/KAORI Newsline)

Tahilalats

Mengapa aku suka ? Tahilalats membuatku senang. Terkadang aku tertawa sendiri saat di kamar, kamar mandi, bahkan saat kelas sedang berlangsung. Komik Webtoon ini memang sudah terkenal. Sudah banyak penikmat dan peminat dari komik ini. (Muhammad Hafizh Andifaisa/KAORI Newsline)

TAWUR

TAWUR (karangan C Suryo Laksono) menyajikan premis yang unik, ketika perkelahian antar pelajar bukan hanya masalah gengsi remaja belaka, melainkan ada sesuatu yang lebih berarti yaitu untuk memperebutkan dana subsidi operasional sekolah. Dipadukan dengan karakter-karakter berkemampuan super, beragam sifat serta aksesoris-aksesoris pemberi kekuatan dalam pertarungan mereka, benar-benar menarik bagi saya. Tentunya dengan drama romansa, pertemanan, serta lelucon-lelucon segar, saya sangat merekomendasikan pada teman-teman untuk membacanya. (Prambudi Nugroho/Staf Media Sosial & Komunitas)

Tiap Detik

Suka komiknya sih pertama dari art yang 11-12 dekat karakter art dari komik jepang jadi kesannya tuh menarik gitu dan kedua dari latar ceritanya yang berlatarkan kehidupan SMA. (Irfan Mansyur/KAORI Newsline)

Itulah dia beberapa komik Indonesia favorit pilihan staf KAORI Nusantara. Apakah ada kaorin yang hobi membaca dan mengoleksi komik Indonesia? Apakah ada komik yang pernah kaorin baca dari daftar diatas?

KAORI Newsline | Dirangkum oleh beberapa staf

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses