This interview also available in English

Disela-sela kesibukan Ying Tze menjadi guest internasional di ComicFest ID kemarin, akhirnya KAORI berkesempatan berbincang bersama Ying Tze mengenai pertunjukan Grand Legend Ramayana yang ditampilkan pada hari sebelumnya dan membahas sedikit mengenai komik lokal. Perbincangan kami sebenarnya dalam bahasa Inggris namun agar mempermudah pembaca, kami translasikan dalam bahasa Indonesia. Mari simak wawancaranya:

Ying Tze Interview

Kemarin kan perform di Grand Legend Ramayana, apakah Anda mengetahui cerita Ramayana?

Saya tahu tentang Ramayana, sebuah cerita legenda, Pinky menceritakannya kepada saya.

Apakah anda tahu Ramayana dari India?

Saya tidak tahu, tapi saya sudah diberitahu Pinky Lu Xun mengenai dari mana asal kisah tersebut. Pinky juga sempat menceritakan mengenai Mandodari adalah ibu dari Shinta.

Apakah anda senang menjadi bagian dari pertunjukan Grand Legend Ramayana?

Bagian dari sebuah pertunjukan live action? Ya! Saat saya diundang menjadi bintang tamu di ComicFest ID dan diajak untuk tampil, saya bilang ya. Ini pertama kali saya tampil disini. Saya pikir hal ini akan menjadi sebuah kesempatan yang bagus untuk belajar dari cosplayer Indonesia. Karena dalam pandangan saya cosplayer Indonesia sangat bagus dalam pembuatan kostum dan performance. Dalam pertunjukan ini kami memiliki koreografer seperti Bowo dan Erlan yang mengatur gerakan adegannya dan saya belajar banyak dari mereka dalam dua hari ini.

Saya tiba di Jakarta sejak hari Rabu untuk berlatih agedan untuk pertunjukan tersebut bersama Liui juga. Saya belajar banyak hal seperti bagaimana mengatur timing dan kerjasama tim. Makanya saya senang sekali menjadi bagian dari pertunjukan Grand Legend Ramayana. Saya harap kedepannya saya bisa tampil lebih lama dan kasih saya lebih banyak action, hahahaha. Sebenarnya saya ingin jadi Vibishan, saya suka bad guy.

Jadi, berperan sebagai Shinta itu tidak pas?

Oh, tidak pas. Karena saya itu badannya tinggi, di tim yang paling besar adalah Rahvan, Erlan dan selain dia saya yang paling tinggi. Jadi, bayangkan Shinta dengan tinggi seperti itu bilang “Rama tolong saya” dan saya pikir sayalah yang harus selamatkan Rama, hahahaha.

Ying Tze Interview

Hahahaha, nah, kalo menurut Anda bagaimana komik lokal Indonesia?

Saya membaca majalah komik re:ON di hari Rabu setelah saya tiba. Saya seperti melihat komik Malaysia karena di Malaysia sendiri memiliki majalah bulanan yang komiknya terbit per bab dibuat oleh komikus lokal, saat kecil saya mengoleksi satu per satu.

Bagaimana sih komik lokal Malaysia itu, apakah sama dengan Indonesia?

Hampir sama, ada genre romance, action, horror dan komedi. Karena saya bisa baca Malay maka saya bisa membaca dan memahami komik Indonesia juga. Saat saya diundang re:ON untuk acara ini, mereka mengirim saya beberapa buku untuk memahami kisah Grand Legend Ramayana dan mendalami karakter Shinta.

Saat Anda kecil bagaimanakah gaya pengambaran komikus lokal disana?

Beberapa komikus di Malaysia setahu saya gaya menggambarnya seperti manga mungkin ada sekitar satu dua orang, beberapa komikus lagi mengambil konsep realistis.

Apakah di Malaysia ada komik dengan cerita Wayang?

Mungkin ada, namun saya belum pernah melihatnya.

Ying Tze Interview

Apakah kamu bercita-cita ingin jadi komikus?

Dulu iya, saya mempunyai akun deviantart dan semua karya saya diupload disana, saya juga dulu menggambar komik. Saat kecil saya mebaca komik dan menonton anime, jadi saya juga ingin menggambar karakter dan ceritanya, tapi saat itu gambar saya kurang bagus terutama di bagian anatomi tubuh. Waktu itu saya bisa menggambar bagian kepala, tapi proporsi badannya tidak bagus. Setelah saya menginjak umur 16 tahun, saya berhenti menggambar karena ada ujian nasional dan saya bilang ingin ambil jurusan illustrasi tapi tidak diizinkan.

*kemudian Ying Tze menunjukkan merchandise terbarunya, dia menggambar sendiri*

Apakah merchandise ini akan dijual di Malaysia?

Ya, nanti ini akan dijual di acara di Malaysia. Dulu Malaysia punya banyak event seperti ComicFest ID, saya malah sering ikut ke acara tersebut, membeli poster dan mengantri untuk mendapat tanda tangan artis nya. Tapi sekarang acara seperti ini tidak terlalu banyak, jadi saat re:ON mengundang saya, saya sangat senang karena event ini benar-benar event tentang komik. Event ini juga sangat bagus karena mempunyai hastag #MajuTerusKomikIndonesia.

KAORI Newsline | Teks oleh Zhuge Kamiya | Foto oleh Irfan Dhafirwan

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses