
Bicara transportasi umum, masih segar dalam ingatan masyarakat Jakarta mengenai kasus bus Transjakarta buatan Tiongkok yang berkarat dan terbakar saat dioperasikan. Tidak hanya Jakarta, ternyata operator transportasi umum Singapura, SMRT, punya pengalaman buruk dengan barang made in China.
Sebanyak 26 unit kereta MRT Singapura dikembalikan ke Tiongkok. Kereta MRT Singapura pertama yang dibeli dari Tiongkok tersebut dikembalikan karena ditemukan adanya keretakan pada bodi kereta.
Kereta dengan seri SMRT C151A tersebut merupakan buatan perusahaan China Southern Railway (CSR) Qingdao Sifang Locomotive and Rolling Stock Company yang mengambil lisensi produk pabrikan kereta asal Jepang, Kawasaki Heavy Industries. Kereta tersebut merupakan hasil pengadaan tahun 2009, dimana perusahaan tersebut menyuplai 22 rangkaian dengan stanformasi 6 unit kereta per rangkaiannya, untuk digunakan di Jalur Utara-Selatan dan Timur-Barat dengan nilai kontak mencapai $368 Juta.
Pada keterangan persnya, SMRT Trains Managing Director Lee Ling Wee mengatakan bahwa teknisi SMRT menemukan retakan pada struktur utama penghubung bodi kereta dengan bogi dan bagian bawah lantai yang menahan komponen utama dan kabel kelistrikan pada 26 dari 35 kereta yang dikirim dari CSR Sifang pada 2013. Sejak itu SMRT bekerjasama dengan Land Transport Authority dan CSR Sifang untuk mengatasi masalah tersebut sebelum akhirnya diputuskan untuk dikembalikan.

Saat ini kereta tersebut sudah persiapan untuk dikirim kembali ke Tiongkok melalui Pelabuhan Jurong, setelah sebelumnya disimpan di Depo SMRT Bishan. Kereta yang dikirim tersebut akan diperbaiki dan diganti cuma-cuma karena masih dalam masa garansi dan diperkirakan akan rampung pada tahun 2023.
Kereta buatan CSR Sifang dengan seri C151A dan C151B memang kerap mendapat masalah teknis, diantaranya kaca jendela yang mudah pecah, dan pada tahun 2011 baterai UPS pada salah satu kereta buatan Tiongkok tersebut meledak saat tengah diperbaiki di Depo. Sejak saat itu CSR Sifang mengganti seluruh baterai dengan baterai buatan produsen Jerman.
Berdasarkan keterangan CSR Sifang, Kawasaki Heavy Industries akan memproduksi kembali bodi kereta yang terbuat dari bahan alumunium tersebut. Sedangkan perusahaan Tiongkok itu akan merakit ulang komponen utama ke bodi baru.
Cemplus Newsline by KAORia