Demi mengejar target mengangkut 1,2 juta penumpang di tahun 2019, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) selaku operator layanan kereta rel listrik (KRL) komuter Jabodetabek terus berupaya mengadakan penambahan armada KRL. Di tahun 2016 ini, KCJ akan menerima 60 unit (6 rangkaian formasi 10 kereta) KRL eks Tokyo Metro seri 6000 yang telah dipesan sejak akhir tahun 2015 lalu.

Pada Jum’at (29/7) siang, KRL seri 6000 eks Tokyo Metro pengadaan 2016 tahap pertama yang berjumlah 30 unit (3 rangkaian berformasi 10 kereta) telah tiba di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Rangkaian yang telah tiba pada tahap pertama tersebut adalah 6101F, 6108F dan 6117F.

Tiba pada pagi hari di dermaga 101 pelabuhan Tanjung Priok, 30 unit KRL tersebut diboyong dari pelabuhan Tokyo, Jepang menggunakan kapal MV New Legend. Tak lama setelah kapal bersandar, secara bergantian 30 unit KRL tersebut menjalani proses bongkar muat untuk selanjutnya diangkut menggunakan truk trailer menuju stasiun Pasoso yang terletak di area pelabuhan Tanjung Priok. Dari stasiun Pasoso, KRL tersebut akan ditarik dengan lokomotif beserta rangkaian kereta rel diesel (KRD) penolong (NR) Djoko Tingkir menuju dipo KRL Depok, Jawa Barat.

Rangkaian 6008F siap dirangkai dengan KRD NR untuk ditarik ke Dipo Depok.
Rangkaian 6108F dilangsir dengan KRD NR untuk ditarik ke Dipo Depok. (Fasubkhanali)

Berbeda dengan KRL seri 6000 eks Tokyo Metro yang sebelumnya sudah didatangkan KCJ pada tahun 2012 silam yang masih menggunakan teknologi propulsi Chopper, 6 rangkaian KRL seri 6000 eks Tokyo Metro pesanan KCJ di tahun 2016 ini sudah menjalani penyehatan (refurbishment) sebelumnya, dengan pembaruan teknologi propulsi yang telah menggunakan sistem Variable Voltage Variable Frequency (VVVF). Dengan teknologi VVVF, penggunaan daya listrik pada KRL diklaim akan lebih hemat dibandingkan dengan teknologi Chopper, bahkan mampu mencapai penghematan energi hingga 50% dibandingkan dengan teknologi Rheostatik yang terbilang konvensional.

Formasi rangkaian 6101F yang asli (atas) dan setelah diubah (bawah) (Litbang KAORI)
Formasi rangkaian 6101F yang asli (atas) dan setelah diubah (bawah) (Litbang KAORI)
Formasi rangkaian 6108F dan 6117F (Litbang KAORI)
Formasi rangkaian 6108F dan 6117F (Litbang KAORI)

Selain itu, seluruh rangkaian KRL seri 6000 eks Tokyo Metro yang tiba di tahun 2016 ini akan dioperasikan dengan formasi utuh 10 kereta per rangkaiannya, berbeda dengan 13 rangkaian KRL seri 6000 eks Tokyo Metro pengadaan tahun-tahun sebelumnya yang beroperasi dengan formasi hanya 8 kereta per rangkaian, atau dipotong 2 kereta. Dengan rangkaian yang lebih panjang, diharapkan daya angkut penumpang akan lebih banyak demi mengikuti tren kenaikan jumlah penumpang layanan KRL Jabodetabek yang sudah mencapai 10,9% dari tahun 2015 lalu.

Dengan demikian, tersisa 30 unit (3 rangkaian) KRL seri eks 6000 Tokyo Metro berikutnya yang akan segera menyusul pergi ke Jakarta, setelah mengakhiri tugasnya di jalur Chiyoda milik Tokyo Metro. Diharapkan dalam beberapa bulan kedepan sebelum tahun 2016 berakhir, seluruh 60 unit (6 rangkaian) yang dipesan dapat segera tiba secara lengkap dan dapat segera dioperasikan melayani penumpang KRL Jabodetabek.

Cemplus Newsline by KAORI | Amri Bintang (teks), Fasubkhanali (foto)

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses