KAORI Nusantara membuka rubrik Opini KAORI, situs anime pertama di Indonesia yang menyediakan hal ini. Setiap hari KAORI menerima beberapa submisi artikel opini, tapi bagaimana supaya tulisannya bisa diterima di KAORI?
Mengapa Opini KAORI?
Kolom opini KAORI dimodel dari kolom di surat-surat kabar serupa, tetapi secara khusus kolom opini KAORI dimodel dari Financial Times dan The Guardian (Comment is Free). Kolom ini dibuat sebagai bentuk keprihatinan KAORI atas banyaknya “drama dan keributan” yang tidak bermanfaat di media sosial dan KAORI berharap kolom ini bisa memancing diskusi yang berbobot untuk memperkaya khazanah dunia anime (dan transportasi umum) di Indonesia.
Berbeda dari blog-blog pribadi (we heard you, Kompasiana), Opini KAORI dibaca oleh mereka yang berkompeten di bidangnya. Oleh karena itu, tidak semua opini bisa masuk dan tayang namun harus dapat dipertanggungjawabkan.

Mulailah Menulis, Dengan Baik
Menulis opini di KAORI agak berbeda dengan menulis di blog apalagi menulis artikel normal. Banyak isu-isu di luar cakupan KAORI yang luput dan berlalu begitu saja, atau mungkin ada perspektif lain dalam memandang sebuah permasalahan.
Tulislah opinimu dalam 500 – 1200 kata, boleh mengenai apapun yang terkait dalam lingkup KAORI (dunia anime, Jepang, kereta api, dan industri kreatif lokal.) Tulisan boleh dikemas dalam bahasa Indonesia atau Inggris; walau editor KAORI akan memperbaiki kesalahan penulisan, ada baiknya tulisan yang dikirimkan rapi dan tidak bertele-tele. Standar bahasa Indonesia yang dipakai di KAORI lebih tinggi dari situs-situs lain (setara Kompas; yang koran) dan ada baiknya melihat Panduan Gaya Penulisan Berita KAORI sebagai referensi.
Apapun topiknya, topik yang dibawakan tidak perlu sama dengan garis editorial KAORI. Bila menurutmu penayangan anime di TV adalah hal yang sia-sia, tulislah! Asal argumentatif. Yang penting, sertakan rujukan data bila memang mengutip data. Tidak perlu sampai mengutip jurnal ilmiah: siaran pers dari KPI saja sudah cukup sebagai data yang bisa dikutip.
Lengkapi Detailnya
Bacalah tulisan-tulisan sebelumnya di rubrik Opini KAORI, tapi jangan tiru mereka. Berceritalah kepada pembaca, persuasilah dan buat orang yakin bila kamu merasa kepopuleran Hatsune Miku mulai menurun, mengapa fandom harus dikontrol, atau mengapa saat ini KRL Commuter menyimpan bom waktu. Jangan menulis topik yang general seperti perkeretaapian Indonesia, anime di Indonesia, atau anime di televisi Indonesia. Bila menulis tentang AFA, fokuslah ke satu sisi: misalnya mengapa selalu ada booth penjual barang bootleg di AFA setiap tahun. Bila menulis tentang waifu musiman, fokuslah misalnya mengapa Rem menjadi waifu material.
Bahkan bila memang memungkinkan, tulislah argumentasi (bukan pembenaran apalagi pandering) ke hal yang diangkat tersebut. Staf KAORI telah menulis mengapa ada orang (dan mengapa kamu juga harus) menyukai Eriri, Anzu, dan Signum. Jangan menulis sebagaimana sales waifu tapi tangkaplah mengapa orang bisa tertarik dengannya.
Bila menulis tentang kereta api, ekspresikanlah ke satu titik fokus. Di lingkup KRL Jabodetabek ada banyak hal-hal menarik dan penting. Ketimbang menulis tentang masalah antrian Manggarai yang menyengsarakan penumpang, angkatlah mengapa pukul 5-7 sore antrian menggila dibandingkan antrian pukul 6-8 pagi. Atau angkatlah mengenai mengapa ada kecenderungan setengah hati dalam mengoperasikan kereta VVVF. Atau yang selalu relevan: PKD yang enggan difoto di stasiun!
Bersambung ke halaman berikutnya: bagian teknis pengiriman dan pengeditan