Belum selesai dengan proyek kereta api (KA) semi cepat koridor Jakarta – Bandung, kini muncul rencana proyek KA semi cepat untuk Jakarta – Surabaya. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman sekaligus Pelaksana tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia, Luhut Binsar Panjaitan. Tidak seperti KA cepat Jakarta – Bandung yang bekerja sama dengan Tiongkok, KA semi cepat Jakarta – Surabaya ini mengundang Jepang untuk ikut serta dalam rencana proyek ini.

Menko Luhut sebelumnya telah pergi ke Jepang dalam rangka kunjungan kerja untuk mengundang negeri matahari terbit tersebut untuk ikut mengerjakan proyek tersebut. “Kami sudah menyampaikan surat resmi kepada Pemerintah Jepang untuk dapat mengerjakan proyek ini. Secara pribadi saya yakin teknologi Jepang tepat untuk proyek ini,” ujarnya seperti dilansir dari Antaranews.com.

Di Jepang, Luhut bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, Menteri Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi dan Pariwisata Keiichi Ishii, Wakil Menteri Luar Negeri Shinsuke Sugiyama dan beberapa anggota muda Liga Parlemen Jepang. Pertemuan ini bertujuan untuk mengeksekusi program kerja sama Indonesia – Jepang.

Kunjungan kerja Menko Luhut ke Jepang | Sumber: Akun Facebook resmi Menko Luhut
Kunjungan kerja Menko Luhut ke Jepang | Sumber: Akun Facebook resmi Menko Luhut

Proyek ini merupakan salah satu bentuk kerja sama yang disepakati oleh Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo dengan PM Jepang, Shinzo Abe. “Dampak investasi dari Jepang ini akan membuat perekonomian kita makin bagus. Contohnya adalah pembangunan kereta api semi cepat Jakarta – Surabaya yang akan memicu pembangunan sentra – sentra industri dan 1.000 jembatan penyeberangan di sepanjang jalur yang dilewatinya. Selain itu kita juga akan menerima alih teknologi dari Jepang,” sebut Menko Luhut melalui akun facebooknya.

Rencananya, kereta semi cepat Jakarta – Surabaya ini akan memiliki kecepatan operasional 180 km/jam hingga 200 km/jam yang mana akan memotong waktu tempuh menjadi sekitar 3,5 jam, serta akan dibangun jalur ganda. Menurut Menko Luhut, jalur ganda ini memungkinkan untuk dimanfaatkan guna membantu operasi angkutan peti kemas dry port antara Jakarta – Semarang – Surabaya.

Selain itu, rencana lainnya adalah pembangunan KA semi cepat ini akan menggunakan jaringan jalur KA yang ada saat ini. Menko Luhut menuturkan bahwa jalur yang ada sekarang akan ditingkatkan kekuatan bantalannya, serta perlintasan sebidang akan dibuat di bawah atau di atas sehingga tidak ada palang pintu. Hal ini dituturkan saat Menko Luhut selesai melaporkan hasil kunjungan ke Jepang guna menindaklanjuti kesepakatan pertemuan PM Jepang, Shinzo Abe dengan Presiden RI, Joko Widodo.

Nilai investasi proyek tersebut cukup besar yakni mencapai sekitar US$ 2,5 hingga 3,0 Miliar.

Mengenai survei bersama pihak Jepang dan Indonesia terhadap proyek ini, Menko Luhut berharap hal tersebut dapat dilaksanakan pada kuartal pertama 2017.

Manuver negara Jepang dan Tiongkok dalam kancah teknologi kereta api dunia menarik disimak. Dalam catatan KAORI, Tiongkok lebih agresif menawarkan pembangunan infrastruktur kereta api di dunia sebagaimana yang telah dikerjakan di Ethiopia atau kerja sama operasi dengan beberapa perusahaan baik operator maupun pabrik kereta api.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses