Selasa (11/10), dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pertambangan dan transportasi kereta api (KA), PT Pertamina (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan uji coba penggunaan Liquified Natural Gas (LNG) sebagai bahan bakar KA. Kegiatan uji coba yang dilaksanakan di Balai Yasa Pengok Yogyakarta ini merupakan bagian dari program konversi penggunaan High Speed Diesel (HSD) menjadi LNG dalam operasional KA di Indonesia.
Pada uji coba tahap awal ini, sebuah gerbong pembangkit P 0 67 04 milik KAI digunakan sebagai bahan uji coba. Rencananya, penggunaan LNG ini akan dikembangkan lebih lanjut untuk bahan bakar Lokomotif.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro menyatakan uji coba penggunaan LNG sebagai bahan bakar KA yang dikembangkan oleh dua BUMN ini merupakan yang pertama kali di Asia dan hal ini sebagai bagian dari upaya dukungan kedua belah pihak untuk mendorong pemanfaatan LNG untuk transportasi.
Konversi penggunaan HSD ke LNG untuk transportasi ini telah sesuai dengan UU No 30 tahun 2007 tentang Energi yang mengamanatkan perlunya diversifikasi untuk pengurangan penggunaan minyak bumi. Dengan penggunaan LNG, Wianda memproyeksikan konversi ini akan memberikan penghematan belanja bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp84,5 Miliar per tahun, serta lebih ramah lingkungan.
“Kami telah melakukan studi dan riset bersama baik dari Pertamina dan KAI melalui uji statis dan dinamis Kereta Pembangkit di Balai Yasa Yogyakarta pada tahun ini, dan untuk dukungan LNG kami kirim dari Bontang ke Pulau Jawa, dengan isotank melalui perjalanan laut dan darat,” jelas Wianda pada rilis resmi Pertamina. “Jika pilot project ini sukses maka perseroan akan menjual LNG untuk KA secara komersial pada April 2018,” lanjutnya.
Langkah terobosan yang ditempuh Pertamina dan KAI ini diharapkan dapat menjadikan KA sebagai moda transportasi publik dan angkutan barang yang lebih efisien.
Selain Indonesia, negara yang baru-baru ini mengembangkan LNG sebagai bahan bakar KA adalah Rusia. Perusahaan operator KA di Rusia, Russian Railways (RZD) bersama dengan perusahaan energi Rusia, Gazprom, dan perusahaan manufaktur KA Rusia, Transmashholding, serta perusahaan pengembang sarana perkeretaapian, Sinara Group, telah sepakat untuk mengembangkan lokomotif dengan LNG sebagai bahan bakarnya.
Transportasi massal lain yang menggunakan bahan bakar gas di Indonesia di antaranya Transjakarta yang menggunakan teknologi compressed natural gas (CNG).
Cemplus Newsline by KAORI