Medan. Alkisah kota yang merupakan ibukota dari provinsi Sumatra Utara tersebut pernah turut mewarnai sejarah perkomikan Indonesia di masa lalu dengan ciri khasnya tersendiri. Oleh banyak peneliti dan kolektor, “Cergam Medan” dianggap aliran tersendiri yang khas dalam sejarah komik dan novel grafis Indonesia. Dalam rentang kurang lebih satu dekade, utamanya 1955-1965, aliran ini menghasilkan karya2 komik yang khas, dengan melahirkan komikus-komikus seperti Bahzar, Taguan Hardjo, Zam Nuldyn, dan banyak lagi. Para komikus ini mengeksplorasi aneka genre dan mencapai batas terjauh keterampilan narasi visual, tapi kini tak banyak lagi yang tahu mereka.
Berangkat dari pada itu, sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Forum Cergam bekerjasama dengan Pusat Kajian Naratif Visual Fakultas Seni Rupa IKJ, Bentara Budaya Jakarta, Kelompok Kaji Cergam, Akademi Samali, Cakrapolis, Paperina, dan Parbrikultur akan menggelar Pameran Cergam Medan.
Pameran ini akan memamerkan karya dan arsip cergam (komik) periode Medan dari tahun 1955-1968-an, sebuah periode yang penting dalam sejarah cergam di Indonesia. Dokumentasi kegiatan ini akan tertulis dalam bentuk katalog pameran dan penerbitan buku hasil penelitian panjang dari Koko Hendri Lubis tentang Taguan Hardjo serta Henry Ismono tentang Cergam Medan secara umum. Kedua buku ini akan dibahas dalam dua diskusi yang mengundang budayawan Seno Gumira Ajidarma dan Arswendo Atmowiloto.

Keramaian acara akan diisi oleh anak-anak muda yang mengundang DJ Godit untuk memainkan musik 50-60-an saat pembukaan, Cergamis-cergamis muda juga akan menggelar rally launching karya terbarunya, seperti Setan Jalanan #3 (Franki Indrasmoro Sumbodo & Haryadhi), Rizal Fahmi alias Bang Gaber, Cacink & Fadia, serta karya kompilasi mahasiswa ilustrasi IKJ. Serta pameran karya cergamis Medan terkini: Digidoy yang kini memegang tongkat estafet cergam di Medan.
Sebagai pengingat, pada penghujung acara akan digelar kegiatan mengenang dua tokoh cergam nasional yakni alm Djair Warni dan alm Hasmi yang akan dipandu oleh Surjorimba Suroto dengan mengundang kembali Arswendo Atmowiloto, kerabat, sahabat, keluarga, murid dan lain-lainnya.
Demi regenerasi, maka akan digelar beberapa kegiatan pelatihan membuat komik dan ilustrasi yang akan menghadirkan ekspertis seperti Adi Suta (workshop menggambar dengan pensil), komikin_ajah (membuat komik strip di medsos) dan ilustrasi digital oleh pengajar Ilustrasi IKJ Amir Muchtar dan Cindy Saja
Akan ada juga bazaar cergam dan pernak-pernik keren, serta akan ada kegiatan sablon langsung image Morina (seperti dalam poster) oleh Bung Kebo Dolan.
Pameran ini akan diselenggarakan pada 8 hingga 18 Desember 2016, bertempat di Bentara Budaya Jakarta, Jl. Palmerah Selatan no 17, Jakarta Barat.
KAORI Newsline | Courtesy of Beng Rahadian, Hikmat Darmawan & Setya Adyaksa