Apa yang ditunggu-tunggu oleh pecinta komik Indonesia akhirnya datang juga. Kompendium Wanara karya Sweta Kartika, salah satu judul dibawah naungan IP agency KOSMIK, akhirnya terbit. Serunya lagi, tidak hanya Wanara 02 yang rilis, namun Wanara Vol. 01 juga dicetak ulang. Menurut Sweta, hal ini adalah salah satu bentuk keberhasilannya dalam menyuarakan gagasannya kepada pembaca.
Komik tentang perjuangan Seta dan Lima Mandala dalam menumpas kejahatan yang dipimpin oleh Bos Panda ini dibuat untuk merefleksikan industri komik Indonesia. Dalam komik, Sweta memulai cerita dari sebuah kota di mana kejahatan semakin merajalela karena para superhero senior sudah tidak lagi setangguh dulu. Adalah Panca, salah satu superhero senior yang secara aktif mengumpulkan pemuda berbakat untuk dilatihnya menjadi penerus.
Kondisi ini sama dengan yang dialaminya selama bergelut di industri komik Indonesia. Kita pernah memiliki banyak kreator senior yang hebat dengan deretan karya yang luar biasa. Sekarang mereka sudah harus segera digantikan oleh generasi yang lebih muda. Banyak kreator komik senior yang beralih profesi, tapi masih ada pula yang masih aktif berkarya komik sambil melatih juniornya.
Konsep Kesimbangan pada Wanara 02
Melihat konsep cerita yang kental dengan budaya lokal, barangkali ada yang tidak percaya bahwa komik ini dibuat lebih 6 tahun yang lalu. Manuskrip pertama Wanara dibuat pada Desember 2010. Komik ini kemudian diterbitkan secara online di webcomic Makko.co pada Mei 2011 dengan stok 2 chapter. Tantangan saat itu adalah adanya tanggung jawab untuk menyelesaikan sekitar 30 halaman per bulan. Disaat yang sama, Sweta juga sedang menempuh pendidikan program Magister dan juga mengerjakan beberapa proyek ilustrasi lain. Meski begitu, menurutnya yang paling sulit justru bagaimana menyajikan kualitas cerita yang dapat dinikmati pembacanya.
Semua proses pembuatannya, baik Wanara Vol. 01 maupun Wanara Vol. 02 pun sama: digambar sebanyak 20-32 halaman per bulan. Bedanya, dalam buku kedua ini Sweta melakukan lebih banyak riset. Pada tahun 2012, dia mengalokasikan 2 bulan untuk berkeliling ke 3 Kota untuk menemui beberapa narasumber. Kala itu Sweta juga sedang mempersiapkan diri untuk sidang Thesis.
Jika dalam Wanara Vol. 01 Sweta fokus untuk menciptakan cerita dengan tujuan utama pada pembentukan jagoan Wanara, di buku kedua nanti Sweta berusaha membangun sesuatu yang lebih besar. Dalam setiap dialognya, Sweta ingin menekankan pada konsep keseimbangan di mana apabila ada satu variabel dalam alam raya ini yang dimusnahkan, maka akan mempengaruhi banyak hal. Ketika ini terjadi, alam akan beradaptasi untuk mengembalikan keseimbangan dengan cara misterius.
“Saya berharap pembaca bisa memaknai inti gagasan ini lebih jauh karena yang saya usung mengandung nilai spiritualitas. Tentunya, jika nilai ini benar-benar ditangkap oleh pembaca, akan ada semacam kehati-hatian bagi semua untuk berbuat keburukan.”
Dalam mengembangkan cerita Wanara, Sweta mengaku banyak mengambil referensi dari film. Melalui film, Sweta belajar pacing dan penataan plot, serta cara menghadirkan karakter yang kuat. Beberapa judul film yang paling mempengaruhi pembuatan komik ini diantaranya Watchmen dan Zack Snyder. Sesekali, tayangan National Geographic juga digunakan sebagai sumber acuan.
Wanara Vol 02 sudah bisa dibeli di toko buku. Komik ini resmi rilis pada acara Pasar Komik Bandung 14 Mei 2017.
KAORI Newsline | Informasi yang disampaikan berasal dari pihak pemberi siaran pers dan tidak merepresentasikan kebijakan editorial KAORI.