Cerita dimulai saat Junichi Hashiba memulai babak baru di kehidupan sekolahnya. Dia mengalami sebuah pemandangan tidak menyenangkan. Banyak sekali pasangan-pasangan yang baru saja jadian pada saat liburan. Tidak hanya di depan gerbang sekolah, bahkan di kelas pun banyak sekali para siswa-siswi yang baru saja jadian asik ngobrol. Bahkan terkadang ada pemandangan tidak senonoh. Misalnya si cewek payudaranya atau pantatnya diraba-raba oleh cowoknya atau mereka berciuman di dalam kelas tersebut. Junichi ragu, kenapa dirinya masih jomblo dan virgin? Bukankah masa SMA itu adalah masa yang paling mudah untuk mendapatkan seorang pacar?
Junichi pun tidak sendiri. Shinpei, Keigo dan Minoru, 3 orang sohib Junichi yang merasakan hal yang sama dengan dirinya. Kenapa mereka masih jomblo dan, yang paling penting, virgin? Mereka berkeluh-kesah kenapa teman-teman mereka melakukan hal tersebut di depan mereka. Bukankah sekolah adalah tempat untuk menimba ilmu?


Bahasan di bawah ini mengandung bocoran jalan ceritanya, stop membaca bila belum menonton sampai episode ini.
Mari kita lihat baik-baik sifat yang dimiliki oleh Junichi dan sohibnya. Ada persamaan sifat yang dimiliki oleh 4 sekawan tersebut: Mereka memandang diri mereka sebagai Beta Male. Apa itu beta male? Menurut pengetahuan slang populer, beta male adalah kebalikan dari alpha male. Penjelasan mudahnya, beta male adalah cowok yang memiliki kecenderungan jinak dan kurang memiliki sikap tegas. Kadang tipe-tipe cowok tersebut sering kali memandang rendah diri mereka sendiri sehingga kurang percaya diri. Sayangnya, alih-alih melakukan refleksi diri sendiri, mereka malah denial, menyalahkan lingkungan sekitarnya, memanfaatkan Nene si teman masa kecil Junichi untuk berdelusi dan yang paling parah membaca komik dewasa secara terang-terangan dengan maksud untuk merusak suasana kelas.

Pemandangan ini sering saya lihat di kehidupan nyata. Banyak yang mengeluh kok nggak dapat pacar. Terkadang suka membesar-besarkan nilai plus mereka namun mereka mengabaikan nilai minus mereka. Ganteng, pintar sepik sepik iblis tapi ternyata dirinya tidak sadar kalau mesum, atau pintar secara akademik tapi nalarnya jongkok. Junichi dan 3 sohibnya adalah sebuah perwujudan dari tipe orang-orang tersebut dalam Hajimete no Gal. Nggak perlu sekolah tinggi-tinggi untuk mengetahui kenapa Shinpei, Keigo dan Minoru sampai saat itu belum punya pacar: mereka bikin ilfil (alias hilang feeling).

Saya cukup salut dengan pribadi Junichi yang mengakui dirinya perjaka ampas namun dia tidak mundur saat dikonfrontasi oleh Yukana. Nawaitu untuk mendapatkan pacar tetap lurus dan semakin mantap. Dirinya sempat tergoyahkan mengingat pagi harinya dia membuat ilfil Yukana dengan memegang majalah dewasa secara terbuka. Ditambah dengan Junichi yang tiba-tiba dogeza (berlutut) dan puncaknya dia kepergok memandangi selangkangan Yukana dengan serius. Akhirnya niat yang didorong dengan motif terselubung tersebut berhasil sampai ke Yukana. Yukana setuju menjadi pacar Junichiro. Walaupun suasana sempat menjadi canggung namun hal tersebut terasa komedik bagi saya.

Episode satu ini benar-benar menyuguhkan premis-premis romcom yang cukup menyenangkan. Saya yang tidak berbekal membaca komiknya memiliki sebuah spekulasi bahwa Yukina bukanlah sembarang gyaru yang secara stereotip “cewek gampangan”. Apakah Yukina bukanlah sembarang gyaru? Apakah Junichi akan lebih memahami sosok Yukina? Segera tunggu jawabannya di episode 2!
KAORI Newsline | Ditulis oleh Naufalbepe
BONUS: Ilustrasi End Card Episode 1: Katsurai Yoshiaki
