Si Juki, karakter komik yang ngakunya anti mainstream, padahal udah mainstream banget ini nampaknya tak lagi bisa mengklaim dirinya anti mainstream. Setelah komik-komiknya berhasil “menaklukkan” penjualan komik-komik asal Jepang yang sudah punya nama, kini terhitung sejak 31 Desember 2017 lalu, film layar lebarnya yang dibuat dengan menggandeng Kumata Studio dan Falcon Pictures juga dilaporkan telah ditonton hingga 243.000 orang penonton, hanya 3 hari setelah dirilis sejak 28 Desember 2017 lalu.
Film yang diberi judul Si Juki the Movie: Panitia Hari Akhir memang dibuat tanpa tanggung-tanggung. Sejumlah seiyuu papan atas dan juga selebriti ternama turut direkrut untuk mengisi suara di film tersebut. Mereka semua adalah Santosa Amin yang selama ini dikenal sebagai Seiyuu dari Suneo dari anime Doraemon, Bima Sakti yang selama ini juga aktif menjadi Seiyuu di anime Doraemon sebagai Giant, Denis Setiano yang juga dikenal sebagai Seiyuu Mickey Mouse di Indonesia, hingga Arief Lintau Darwis yang merupakan Seiyuu reporter Yanagisa Shingo dari Acara Spektakuler Benteng Takeshi, Lies Kurniasih sang Seiyuu Ichigo di Aikatsu maupun Mirna Haryati yang saat ini aktif sebagai Seiyuu di anime Petualangan Si Unyil.
Selain itu, sejumlah bintang film ternama juga akan hadir menyumbangkan suaranya di sini, di antaranya adalah Bunga Citra Lestari, Indro Warkop, Nikita Mirzani, Agus Kuncoro, Tio Pakusadewo, Butet Kertaredjasa, Pandji Pragiwaksono, Arie Kriting, Babe Cabita, Tarzan, Jaja Miharja, Tyson Bule, Mongol Stress, Mudy Taylor, Ki Joko Bodo, Wizzy, Jeremi Teti dan Maya Wulan.
KAORI Nusantara sempat mewawancarai 3 orang seiyuu yang turut bermain dalam Si Juki the Movie. Mereka semua adalah Bima Sakti (bisa dibaca melalui tautan berikut ini), Arief Lintau Darwis, dan Mirna Haryati.
Arief Lintau Darwis (kiri) dan Mirna Haryati (kanan) bersama dengan Faza Meonk (tengah) dan Juki (paling kiri)
Arief Lintau Darwis memulai karirnya sebagai seiyuu sejak tahun 1993. Berbagai film pernah dilakoninya dari Kamen Rider 555 hingga Tamra the Island. Dirinya juga sempat bermain film seperti Di Bwah Lindungan Ka’bah. Salah satu perannya sebagai seiyuu yang cukup menonjol adalah dalam Acara Spektakuler Benteng Takeshi, di mana dirinya menyulihsuarakan sosok reporter Yanagisa Shinggo.
Sementara itu Mirna Haryati adalah seiyuu yang pernah aktif menjadi seiyuu di bawah naungan SCTV tatkala SCTV tengah aktif menayangkan film-film asing pada era 2000an, di antaranya adalah sejumlah serial Ultraman yang kerap kali ditayangkan di SCTV pada masa itu. Adapun menjadi seiyuu di film karya lokal bukanlah hal asing baginya, di mana dirinya pernah terlibat mengisi suara di Angel Dives, Hijabear, Grey & Jingga: The Twilight, hingga Petualangan si Unyil, di mana dirinya berperan sebagai Unyil. Selain itu, ia juga salah seorang seiyuu Indonesia yang pernah berperan sebagai Naruto selain Hana Bahagiana, Ridawati, dan Leni M Tarra, di mana aperan Naruto dilakoninya tatkala anime tersebut disiarkan di saluran televisi berbayar Animax. Dalam Si Juki the Movie sendiri, dirinya berperan sebagai kakak perempuan Juki.
Kini, mari simak wawancara KAORI bersama Arief Lintau Darwis dan Mirna Haryati:

Arief Lintau Darwis bersama keluarga
Bisa dijelaskan di film Juki ini kakak-kakak berperan sebagai siapa?
Arief Lintau Darwis (A): Perkenalkan saya Arief Lintau Darwis. Saya aktor teater, saya pantomim, perkusi, dan juga seiyuu. Di film ini berperan sebagai pengawal pribadi presiden.
Mirna Haryati (M):
Saya Mirna Haryati, seiyuu profesional sejak 2004. Di sini sebagai kakaknya Juki, gurunya Juki, operator, dan banyak lagi, termasuk salah satu dari 2 bocah Melayu botak yang sempat muncul di trailer film ini.
Sebelum bermain dalam film Juki ini, sudah tahu mengenai si Juki belum sih?
A: Kalau saya jujur belum.
M: Kalau saya tahu, bahkan sempat ketemu Faza, bahkan sempat nodong-nodong buat dicasting setelah tahu Juki difilmkan. Eh akhirnya ternyata dicasting juga. Jadi senang deh.
Mirna Haryati
Kan mengisi suara di animasi lokal masih jarang di Indonesia ketimbang mendubbing film asing. Nah bagaimana rasanya bisa turut berpartisipasi menjadi seiyuu di film Juki ini?
A: Saya Alhamdulillah sekali mendapat kesempatan seperti ini. Karena untuk membuat suatu karya yang bagus, dengan proses pengisian suara yang begitu rumit, itu tantangan buat saya.
M: Benar. Biasanya kita animasi, pendek-pendek. Ini cukup panjang. Sebelumnya saya pernah mengerjakan beberapa animasi lokal seperti Unyil. Namun ini karena Si Juki adalah layar lebar, jadi durasinya cukup panjang, dan prosesnya juga lebih seru. Beda yang pasti.
Gimana rasanya bertandem dengan selebriti dari Tarsan hingga Maya Wulan?
A: Kalau menurut saya biasa saja, karena kita punya skill masing-masing. Dia bintang film tapi belum tentu bisa menjadi pengisi suara, sementara kami para seiyuu profesional sudah lebih berpengalaman dalam hal itu. Begitupula sebaliknya
M: Kalau saya seru pastinya kerjasama dengan selebriti. Dan mereka kerjanya juga profesional juga. Oke kok menurut saya untuk beberapa karakter tuh cocok banget.
Apa harapan untuk film Si Juki dan animasi serta pengisian suara Indonesia ke depannya?
A: Paling tidak secara garis besar, saya Cuma satu: Mengangkat harkat dan martabat dunia pengisian suara.
M: Semoga sukses dan menjadi jembatan untuk bikin animasi lagi. Lebih maju lagi, proses dan hasilnya bisa lebih baik lagi. Semuanya bekerja dengan profesional.
Si Juki the Movie: Panitia Hari Akhir telah diputar di bioskop-bioskop Indonesia sejak 28 Desember 2017. Intip ulasan KAORI atas film tersebut berikut ini:
Kenali lebih lanjut profil seiyuu film ini melalui artikel berikut ini:
KAORI Newsline | Oleh Dody Kusumanto | Photo courtesy of Falcon Pictures, Ahmad Faisal, & Koleksi Pribadi