Ulasan

Latar cerita dan konsep yang menarik.

© CIRCUS

Konsep pohon sakura yang bisa mengambulkan keinginan dan latar tempat Hatsune-jima menjadi satu hal yang menarik perhatian saya terhadap seri novel visual ini. Kisah seri D.C. sendiri lebih menekankan kepada kekuatan pengabul keinginan dari pohon sakura tersebut yang mana kalau kita memiliki keinginan pasti ada efek dibalik itu semua, atau bahkan ada harga yang harus dibayar karenanya. Seperti, keinginan Nemu yang ingin Junichi terus berada di sisinya, namun harus mendapatkan penyakit misterius karena permohonannya itu, Kotori dan Nanaka yang berkeinginan mengetahui isi hati orang tetapi bayarannya mereka berdua menjadi terisolasi. Atau bahkan Sakura yang memiliki keinginan untuk tidak sendiri dan membentuk keluarga dari berbagai kemungkinan yang ada, yang mana pohon sakura itu melahirkan Yoshiyuki, seorang yang seharusnya tidak boleh terlahir di dunia. Akibatnya, pohon sakura menjadi tidak terkontrol yang akhirnya membuat celaka para warga di Hatsune-jima. Sakura harus membuat gugur pohon sakura tersebut.

Konsep yang dibangun dalam kisah cerita Da Capo ada saja yang membuat saya tersentuh, terlebih lagi kisah rute para heroine seperti Miharu, Moe, bahkan rute Sakura yang ada pada D.C. II. Tidak hanya itu, bahkan saya juga merasakan rasanya ‘masa muda’ yang terjadi pada interaksi karakter seri D.C. sendiri, pertemanan Yoshiyuki dengan Suginami dan Wataru yang saya sukai. Tentu saja banyak hal lain yang saya sukai, tetapi itu tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Character Development yang Bagus.

© CIRCUS

Setiap karakter dalam seri D.C. ini tentu mengalami perkembangan, namun terkadang masih ada plot hole di dalam ceritanya. Beberapa contohnya seperti kabar karakter Junichi yang sempat menyerahkan dirinya untuk menghentikan pohon sakura yang tak terkontrol, atau kisah Kotori setelah D.C. terjadi. Di dalam seri D.C., yang mengalami perkembangan karakter yang signifikan adalah Sakura sendiri. Sakura yang awalnya mencoba mengambil kembali perhatian Junichi, akhirnya menyerah demi kebahagiaan orang yang dia sayangi dan kembali ke Amerika. Tetapi yang paling saya sukai perjuangan Sakura di D.C. II, di mana dalam rute Da Capo (true route dan disebut juga rute Sakura) menjelaskan kesepian, kesedihan, perjuangan, dan semua perasaan Sakura yang membuat saya tersentuh. Karena ini, karakter favorit saya adalah Sakura.

Suginami, karakter legendaris seri D.C.

Wataru dan Suginami (© CIRCUS)

Dari seluruh seri D.C. selalu muncul karakter yang bernama Suginami, yang mana karakter ini diselimuti kemisteriusan. Entah karakter ini juga merupakan karakter turunan dari Suginami pada seri D.C. pertama atau bukan. Yang pasti, kemunculannya tentu sangat membekas bagi pemain seri novel visual ini.

Lagu yang Membekas di Hati

Lagu-lagu dalam seri novel visual Da Capo ini sangat membekas bagi saya, seperti lagu Asaki Yumemishi Kimi to, Kimi ni Sasageru Ai no Mahou, Mabushikute Mienai, Dai Ni Botan no Chikai, atau bahkan lagu Kimi ga Ita Mirai Kimi to Inai Mirai. Selain itu, versi piano Asaki Yumemishi dari lagu Kimi to dan Dai ni Botan no Chikai juga sangat saya sukai. Semua itu terci[ta berkat Hijiri Anze dan yozuca* yang terkenal mengomposisi musik dan menyanyikan lagu untuk seri D.C. ini.

Seri Lawas itu Memang Top.

Sometimes, old is better than new. Entah ini sebuah kebiasaan saya yang sering mencoba memainkan novel visual lama atau bukan, tapi memang seri lama terutama untuk novel visual memiliki cerita yang berkualitas tinggi. Memang, cerita seri Da Capo ini bisa saya bilang moderate, namun ternyata para staff masih bisa menyembunyikan hidden gem pada novel visual ini, yaitu cerita yang menyentuh perasaan serta beberapa narasi yang menurut saya cukup indah. Meskipun begitu, tidak menutupi kemungkinan karya novel visual sekarang memiliki kualitas cerita yang tidak kalah bagus.

Staf dan Adaptasi

Seri Da Capo atau D.C. ini juga dikerjakan banyak orang. Berikut ini adalah daftar staf yang bekerja dalam seri D.C.:

Desain Karakter/Ilustasi Naru Nanao, igul, Natsuki Tanihara, Akisoba, Yuka Kayura, Yuuna Kagesaki, Mitsumamu, Mochi Chinochi, eco*, Yuki Takano, Yuki Takano, Tateha, Konata, Karin Yuitsuki, Mikeou.
Skenario Mikage, Jet Mochizuki,Yokoyoko, Chihare Ameno, Kouta Takeuchi, Mori no Me, Nonoka Maihama, Aibane, Shin Gotou, Hiroshi Kushiro, Kure, Mari.
Musik Angel Note, Maasaki Iizuka, Comet Nekono, tororo, Hiroshi Usami, Wataru Maeguchi, CooRie, Nijine, Hiroki, Sou Honda, HAL, Katsuhiko Kurosu, kyoro, lotta, Haruko Momoi, No Life Negotiator, rino, Shin’ya Saitou.

 

Sementara itu, staf yang diketahui akan menangani D.C. 4 adalah Hasama, Shingo Hifumi, Kei Hozumi, Hakumai Manpukutei, Nakamichi Sagara, dan Izumi Yuunagi sebagai penulis skenario. Untuk desain karakter dan ilustrasi, Yuki Takano bersama Natsuki Tanihara akan kembali bersama Yuu Kisaragi, Mamu Mitsumomo, dan Shayuri. Untuk musik, tororo bersama Nekusam dan yozuca* akan mengerjakan lagu-lagu untuk D.C. 4 ini.

Selain novel visualnya sendiri, D.C. juga diadaptasi ke manga, novel dan juga seri anime. D.C. pertama diadaptasi menjadi anime sebanyak 2 musim dengan jumlah 52 episode yang ditangani di bawah studio Zexcs (episode 1-26) dan Feel (episode 27-52) yang rilis pada tahun 2003-2005. D.C. II juga diadpatasi menjadi anime sebanyak 2 season dengan jumlah 26 episode yang diadaptasi oleh studio Feel yang rilis pada tahun 2007-2008, dan  anime D.C. III yang digarap oleh studio Actas dengan nama Kazami Gakuen Koushiki Douga-bu sebanyak 13 episode.

Adaptasi manga dengan judul yang sama untuk D.C. pertama ditangani oleh Natsuki Tanihara sebagai mangaka-nya. Manga ini diterbitkan di majalah komik Comptiq pada 2003-2004 sebanyak 2 volume. Adapun salah satu manga yang diadaptasi dari novel D.C. II adalah manga yang berjudul Da Capo II: Imaginary Future yang mengisahkan Nanaka sebagai main heroine-nya. Manga ini diserialisasikan di Dengeki G’s Magazine sebanyak 5 volume yang rilis pada 2007-2009. Adaptasi manga D.C. III kembali diterbitkan di majalah Comptiq dengan digarap oleh Yuka Kayura sebagai mangaka-nya. Manga ini dirilis pertama kali pada 2012 dan tamat dalam 3 volume.

Kesimpulan

Best girl-nya seri D.C. (© CIRCUS)

Tidak sadar saya menulis ulasan sampai sepanjang ini, karena saya menyukai seri ini. Bahkan sampai sekarang masih mendengarkan berbagai OST atau lagu dari seri novel visual D.C. ini. Da Capo merupakan seri visual novel yang sebenarnya mengalami loop. Di mana timelinenya dimulai dari D.C. III (Kazamidori Arc) → D.C. → D.C. II → D.C. III (Present Arc). Yang mana kisah ini menceritakan kisah awal mula pohon sakura yang ajaib itu sampai hal-hal yang terjadi karena pohon tersebut.

Seri novel visual ini cocok sekali Amda mainkan karena temanya ringan dan masih bisa dinikmati karena tema slice-of-life yang ada dalam ceritanya. Meskipun semakin lama ceritanya mengandung nakige yang mendalam, saya sangat menikmati novel visual ini. Bahkan saya ingin main lagi untuk ketiga kalinya. Semoga ulasan ini jadi referensi Anda kalau Anda suka dengan cerita fantasy romance ditambah bumbu slice-of-life dan supranatural-nya.

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses