Salah satu event jejepangan terbesar di Jakarta, Ennichisai 2019, telah digelar pada 22-23 Juni lalu di kawasan Blok M, Jakarta. Di tengah kemeriahan event yang telah digelar selama 10 tahun ini, muncul kabar di mana tahun ini akan menjadi penyelenggaraan Ennichisai terakhir di Blok M. Perhelatan ini dipastikan akan kembali digelar pada tahun mendatang, namun di lokasi baru yang disebut-sebut akan lebih luas.

Baca Juga: Sayonara Ennichisai Blok M

Kabar berhentinya penyelengaraan Ennichisai di Blok M tentu mengejutkan semua kalangan, termasuk para pengunjung yang datang ke event ini. Di tengah berlangsungnya event ini, tim KAORI berkesempatan untuk mewawancara beberapa pengunjung yang datang ke event ini.

Kecewa Tahun Depan “Ditiadakan”

Malam “terakhir” di Ennichisai 2019 Blok M (Foto: Yujitea)

Semua pengunjung yang kami wawancarai menyayangkan bahwa Ennichisai tidak akan kembali digelar di Blok M dengan berbagai alasan. Tiara, salah satu pengunjung asal Bekasi yang juga bercosplay ke acara ini merasa sedih jika Ennichisai tidak akan digelar pada tahun depan. Menurutnya, acara ini telah menjadi ajang kumpul-kumpul para cosplayer. Hal senada juga diungkapkan Yusuf, pengunjung asal Bogor yang sudah empat kali datang ke Ennichisai sejak 2015. Ia pun juga melihat bahwa acara ini telah menjadi event kumpul-kumpul semua orang, mulai dari masyarakat umum yang penasaran dengan budaya Jepang maupun para wibu yang sudah menjadi penikmat jejepangan.

Alasan Ke Ennichisai: Dari Jajan, Cosplay, Hingga Budaya Tradisional

Penampilan salah satu tim cosplay pada babak Grand Final ICGP 2019 di Ennichisai 2019 (Foto: Dean Astarada)

Mengusung suasana “Little Tokyo” yang sudah lekat dengan kawasan Blok M, perhelatan Ennichisai seolah telah berhasil menjadi magnet tersendiri bagi para penikmat jejepangan untuk datang ke acara ini. Hal tersebut juga diungkapkan oleh pengunjung lainnya yang kami wawancarai.

Aisyah yang datang dari Bogor dan baru pertama kali datang ke Ennichisai mengaku ia datang ke sini untuk merasakan nuansa ala Jepang secara kecil-kecilan sambil mencari berbagai pernik jejepangan (mulai dari anime dan artis favoritnya) dan mencicipi berbagai makanan yang dijajakan. Selain berbagai merchandise, Hansel yang berasal dari Jakarta Pusat mengaku juga penasaran ingin menonton penampilan bintang tamu yang hadir di sini, terutama di panggung Main Stage seperti Jakarta Keion Club. Sementara itu, Vinia yang berasal dari Bekasi dan datang ke acara ini bersama Tania mengatakan kalau ia penasaran dengan para cosplayer yang ada di acara Ennichisai serta mengamati tren cosplay yang sekarang sedang populer.

Tak hanya elemen pop culture, acara Ennichisai juga menarik karena turut menonjolkan sisi budaya tradisional. Hal itulah yang diungkapkan oleh Hilal, pengunjung asal Bogor yang datang bersama Yusuf. Ia mengatakan para penikmat jejepangan pun juga perlu tahu berbagai budaya tradisional dari Negeri Sakura yang ditampilkan di Enichisai, seperti arak-arakan Mikoshi atau penampilan grup tari Yosakoi yang selalu ditampilkan di sini dari tahun ke tahun.

Harapan Pengunjung

Penampilan grup Bonten Taiko di Ennichisai 2019 (Foto: Yujitea)

Lokasi perhelatan event Ennichisai dipastikan akan pindah pada tahun depan. Para panitia penyelenggara pun juga melakukan evaluasi agar penyelenggaraan acaranya nanti akan menjadi lebih baik. Dengan alasan tersebut, tentu para pengunjung yang kami wawancara menaruh harapan bila perhelatan ini akan kembali digelar pada tahun-tahun mendatang.

Hilal tidak terlalu mempermasalahkan jika Ennichisai tidak digelar pada 1-2 tahun ke depan asalkan evaluasi yang dilakukan oleh para panitia dapat membuat acara ini semakin baik. Tiara berharap jika lokasinya harus pindah, perhelatan Ennichisai bisa digelar di lokasi yang lebih luas dengan akses transportasi yang lebih terjangkau. Hansel dan Yusuf pun berharap suatu saat panitia acara ini dapat mengundang bintang tamu asal Jepang yang lebih top seperti di perhelatan Anime Festival Asia alias AFA.

Event Ennichisai telah sukses diselenggarakan selama tepat 10 tahun di kawasan Blok M, Jakarta. Sebagai salah satu event dengan usia penyelenggaraan yang tergolong sudah cukup panjang, apakah Kaoreaders memiliki memori tersendiri tentang perhelatan jejepangan yang satu ini selama digelar di Blok M?

KAORI Nusantara

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses