Populernya Gim Rhythm bertema Idol di Indonesia (Oleh Andira Indrawan)

© BNEI

Dalam beberapa tahun terakhir, game rhythm idol di Indonesia semakin berkembang. Sebagian besar game yang mempunyai pengaruh yang kuat dalam dunia fans anime di Indonesia merupakan IP milik anak perusahaan dari grup Bandai Namco (Love Live! Series, The Idolm@ster, dan Aikatsu). Selain judul yang disebut tadi juga terdapat IP idol lainnya seperti Wake Up Girls! dan Tokyo 7 Sister.

Tren ini dimulai pada Juli 2011 ketika serial anime The Idolm@ster tayang di televisi Jepang. Anime The Idolm@ster adalah serial anime yang diadaptasi dari judul game yang sama. Gim The Idolm@ster sendiri sudah muncul sejak tahun 2005 dalam format dingdong (arcade) dengan genre Raising Simulation. Pada game ini, pemain akan menjadi seorang Produser untuk melatih dan membina para karakter idol. Tidak hanya itu, Produser juga akan melakukan komunikasi dengan para Idolnya untuk mengetahui dan memahami lebih dalam keinginan para Idolnya agar mudah mengarahkan mereka sesuai potensinya. Tidak hanya dalam bentuk game dindong, The Idolm@ster generasi pertama juga dirilis di konsol XBOX 360 dan PS3. 

Dalam perjalanannya, The Idolm@ster telah memiliki beberapa spin-off yaitu The Idolm@ster: Cinderella Girls, The Idolm@ster: Million Live, The Idolm@ster: Side M, dan yang terbaru adalah The Idolm@ster: Shiny Colors. Pada tahun yang sama, Bandai Namco Games Inc. merilis web game The Idolm@ster: Cinderella Girls. The Idolm@ster: Cinderella Girls adalah bagian dari Proyek 2nd Vision The Idolm@ster yang digagas untuk memperluas dunia dari The Idolm@ster dengan karakter baru. Game ini dirilis dalam bentuk web game di situs mobage dengan domain mbga.jp. Selain itu pada tahun 2013, The Idolm@ster juga merilis game The Idolm@ster: Million Live dalam format yang sama dengan Deremas (sebutan fans dari idolm@ster untuk Cinderella Girls).

Love Live! (Lantis/Sunrise)

Pada awal tahun 2013, musim pertama Love Live! School Idol Project tayang di TV Jepang. Love Live! School Idol Project adalah proyek Multimedia yang diciptakan bersama oleh 3 perusahaan: ASCII Media Works yang membawahi Dengeki G’s Magazine, label rekaman Lantis, dan studio animasi Sunrise (Gundam Series, Code Geass). Proyek ini diluncurkan pada tahun 2010 dengan Single MV pertama mereka Bokura No LIVE, Kimi to No LIFE.

Pada pertengahan tahun 2013 Love Live! merilis game rhythm mobile mereka dengan judul Love Live! School Idol Festival. Game ini dapat dimainkan di ponsel Android dan iOS. Seri Love Live! sekarang telah mencapai umurnya yang ke-9. Dalam jangka waktu 9 tahun Love Live! telah memiliki 2 serial baru yaitu Love Live! Sunshine!! dan yang terbaru Love Live! Nijigasaki Gakuen School Idol Doukoukai yang akan segera tayang.

Pada tahun 2013, anime Love Live! School Idol Project tayang di Jepang. Anime ini pun juga ditonton dan dinikmati oleh kalangan fans anime di Indonesia lewat situs “bajak laut”. Penayangan anime ini menciptakan fans baru, terutama dari anime yang bertema idol. Sebulan setelah selesai penayangan musim pertama Love Live! School Idol Project, gamenya Love Live! School Idol Festival telah rilis untuk di platform ponsel pintar Android.  Meskipun belum dirilis secara global, para fans di Indonesia banyak yang memainkan game tersebut dengan metode VPN. Hal ini terjadi karena penetrasi Internet yang semakin luas di masyarakat Indonesia dan semakin banyaknya pengguna ponsel pintar di Indonesia yang mempengaruhi jumlah penambahan fans anime di Indonesia. Pada event jejepangan sendiri banyak bermunculan Cosplay karakter dan juga grup dance cover dari serial Love Live!

The Idolm@ster: Conderella Girls

Game The Idolm@ster: Cinderella Girls akhirnya diadaptasi menjadi serial anime pada tahun 2015. Deremas adalah serial The Idolm@ster yang bisa dibilang paling dikenal di kalangan fans anime di Indonesia. Hal ini terjadi karena dalam konteks Indonesia, tahun 2011 penetrasi internet dan Ponsel Pintar belum semasif pada tahun 2013. beberapa tahun sebelum kemunculan Deremas. Animenya ditayangkan di situs streaming Daisuki -yang sekarang sudah tutup- dan saluran TV berlangganan Aniplus Asia. Akses untuk mendapatkan konten Deremas relatif begitu mudah, sehingga membuatnya lebih dikenal di kalangan fans anime di Indonesia. Pada September 2015 gim The Idolm@ster Cinderella Girls: Starlight Stage dirilis. Gim ini memiliki keistimewaan, yaitu dengan animasi 3D. Pada saat itu belum ada game rhythm dengan model 3D, sehingga game ini akhirnya menjadi terkenal. Pilihan karakter di di gim ini juga bervariasi dan sangat banyak dibanding serial Love Live!

love live! all stars
Hey now, you’re an all-star!

Pada acara Tokyo Game Show 2017, game baru Love Live! School Idol Festival All Star telah dirilis pada 2019. Di game ini karakter dari Perfect Dreaming Project tampil sebagai karakter baru di bagian cerita utama game ini. Selain itu, game ini memiliki fitur model 3D seperti game The Idolm@ster Cinderella Girls Starlight Stage. Game ini akan dirilis secara global pada tahun 2020.

Perkembangan gim mobile terutama Idol Rhythm Game tidak bisa terlepas dari peran internet dan ponsel pintar. Hal ini dapat memberikan para fans anime akses kepada konten yang mereka inginkan secara legal maupun tidak. Hal ini dapat dilihat dari boomingnya konten game Idol di kalangan fans anime di Indonesia. Tidak hanya itu, media anime juga berperan dalam mempromosikan konten mereka, yang sebenernya game itu merupakan produk derivatif lain konten anime tersebut, bahkan sebaliknya. 

Semakin Gencarnya Film Layar Lebar Jepang Tayang di Bioskop Indonesia (Oleh Halimun Muhammad)

japanese film festival 2018
Daftar film yang diputar di gelaran Japanese Film Festival 2018

Film layar lebar asal Jepang sebenarnya bukanlah hal baru dalam perbioskopan di Indonesia. Keberadaannya sudah ada di bioskop-bioskop Indonesia sejak lama. Namun popularitasnya tidak pernah benar-benar besar, dan karenanya, kemunculannya di bioskop Indonesia boleh dibilang sangat sporadis.

Memasuki dekade 2010an, di saat popularitas acara dari Jepang di televisi Indonesia menjadi semakin terbatas, film layar lebar Jepang, baik anime maupun live action, justru semakin sering tayang secara resmi di bioskop Indonesia. Pertama, ada film-film yang didistribusikan untuk tayang secara umum di bioskop. Film-film Detektif Conan bahkan kini telah tayang secara rutin setiap tahun sejak 2014, memungkinkan komunitas Conan Fans Club untuk mengadakan acara nonton bareng tiap tahun. Ada juga distributor yang mengadakan penayangan terbatas untuk film-film tertentu dengan merchandise eksklusif sebelum film tersebut ditayangkan secara umum.

Selain penayangan umum, ada juga acara-acara yang khusus menayangkan film-film Jepang secara terbatas. Di tahun 2013 sempat ada acara J-Impact di Jakarta. Tapi acara yang kemudian memiliki peran penting adalah Japanese Film Festival yang pertama kali diadakan tahun 2015 dan kemudian diadakan setiap tahun. Tempat dan waktu penayangannya mungkin lebih terbatas daripada penayangan umum, namun ragam filmnya turut mencakup film-film yang bukan film populer dan juga menghadirkan bintang tamu dari Jepang dan acara-acara pengiring seperti talk show bersama para kru dan pemain filmnya. Seiring dengan waktu, kota-kota tempat diadakannya acara ini juga bertambah. Di tahun 2017 Studio Ghibli juga bekerja sama dengan Kaninga Pictures untuk menayangkan film-film Ghibli dalam waktu terbatas.

Artikel kilas balik pop culture Jepang satu dekade KAORI Nusantara bagian ketiga berlanjut di halaman ketiga.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses