Munculnya JKT48 (Oleh Tanto Dhaneswara)

jkt48 kilas balik

Salah satu subkultur yang tak terpisahkan dari jagat jejepangan adalah idol, dan rasanya tidak lengkap kalau kita tidak membicarakan skena idol lokal kalau tidak membahas tentang JKT48.

JKT48 merupakan sister group dari grup idola AKB48 yang sama-sama dibentuk oleh Yashushi Akimoto pada Desember 2011. Sejak pertama kali dibentuk, grup ini membawa berbagai hal yang unik ke belantika musik tanah air, di mana baru kali ini ada grup musik yang merupakan cabang dari grup musik luar negeri. Tak hanya itu, jumlah member yang begitu banyak ketika tampil di atas panggung (pada awal-awal kemunculannya mereka bisa membawa 28 member sekaligus ke atas panggung) juga menjadi gimmick tersendiri yang membuat mereka terlihat berbeda. Mereka pun juga lebih suka untuk disebut sebagai “idol group” alih-alih dengan sebutan “girlband” yang kala itu populer untuk menyebut grup vokal perempuan yang juga tampil atraktif di atas panggung. Dari sisi penggemar, para fans JKT48 juga membawa ciri khas tersendiri di mana mereka mempopulerkan “wotagei”, sorakan dan gerakan yang dilakukan untuk mengiringi penampilan para member di atas panggung.

https://www.youtube.com/watch?v=q1H5PP90Saw

Seperti grup aslinya di Jepang, mereka juga mengusung konsep “idola yang dapat Anda temui setiap hari”, di mana para fans nantinya bisa menyaksikan penampilan mereka di teater khusus.  Lewat gimmick uniknya serta memanfaatkan momentum “demam girlband/boyband/idol” yang pada saat itu sedang mencapai puncaknya di belantika musik tanah air, JKT48 langsung berhasil mencuri perhatian.

Sebagai “cabang” dari grup idola luar negeri, JKT48 sering ikut tampil bersama AKB48 dan para sister group lainnya dalam berbagai konser di luar negeri sejak awal kemunculannya. Selain itu, dalam beberapa kesempatan ada member yang berpindah dari AKB48 ke JKT48 dan juga sebaliknya. Salah satu pengumuman yang mengejutkan para fans adalah adalah bergabungnya dua member AKB48, Haruka “Harugon” Nakagawa dan Aki “Akicha” Takajo ke JKT48 pada Desember 2012. Akicha pada akhirnya kemudian kembali ke AKB48 pada 2014 bersama dengan Rena Nozawa, sedangkan Harugon tetap di JKT48 hingga ia lulus pada 2016. Posisi Akicha di JKT48 kemudian “digantikan” oleh Chikano Rina yang sebelumnya bergabung dengan AKB48 Team K. Yang menarik, pada 2018 ada member JKT48 dan AKB48, Stephanie Pricilla dan Saya Kawamoto, yang saling bertukar tempat selama sebulan.

Sebelum memiliki teater “permanen”,  JKT48 menggelar pertunjukan “theater”-nya dulu di dua lokasi “sementara”, yaitu gedung Nyi Ageng Serang pada Mei 2012 dan Pasaraya Blok M pada Juni-Juli 2012 dengan setlist Pajama Drive yang awalnya dibawakan oleh AKB48 Team B. Setelah ditunggu-tunggu oleh para fans setahun setelah debut, akhirnya mereka membuka teater permanen di mal fX Sudirman pada September 2012. Tak lama setelah pembukaan teater, member Generasi 2 JKT48 (yang proses audisinya pada waktu itu menjadi perbincangan hangat di kalangan fans karena ditayangkan menjadi program TV) dan Tim J JKT48 akhirnya terbentuk berturut-turut pada November dan Desember 2012.

Pada Februari 2013, JKT48 akhirnya merilis album perdananya berjudul “Heavy Rotation” yang berisi berbagai lagu unggulan yang sudah sering ditampilkan di berbagai acara sejak debut (dari Heavy Rotation, Kimi no Koto ga Suki Dakara, hingga Gomen ne, Summer!) serta beberapa lagu dari setlist Pajama Drive. Seperti para sister group-nya di Jepang mereka akhirnya juga menggelar Handshake Event, di mana para fans dapat bersalaman langsung dengan para member JKT48 dengan membeli tiket yang disertakan dalam album mereka (tentunya durasi salamannya pun bisa semakin panjang jika fans membeli albumnya lebih banyak).

Pada Mei 2013, JKT48 akhirnya merilis lagu terbaru mereka “River” dalam format single, alias dalam satu CD hanya berisi 2-3 lagu saja. Pada waktu itu hal ini masih belum menjadi sesuatu yang lazim di belantika musik Indonesia, di mana kebanyakan musisi yang bernaung di label besar langsung merilis karyanya dalam format album. Istilah “single” waktu itu lebih identik sebagai “lagu jagoan” dari suatu album yang sering dipromosikan dan diputar di radio dan TV, bukan dijual terpisah seperti di luar negeri. Sejak saat itu, mereka rutin merilis berbagai lagu lagu barunya dalam format single.

jkt48 river jkt48 heavy rotation

Setelah membuka teater dan merilis single, JKT48 akhirnya mulai menggelar berbagai event konser unik seperti para sister group AKB48 lainnya di Jepang. Salah satu konser yang ditunggu-tunggu oleh para fans adalah Senbatsu Sousenkyou (General Election) yang pertama kali digelar pada April 2014 dan kemudian digelar rutin sekali setahun. Dalam konser ini, para fans diajak untuk memilih member favoritnya untuk tampil di single terbaru grup idola ini, tentunya dengan membeli single sebelumnya terlebih dahulu. 16 member dengan suara terbanyak akan tampil dalam lagu utama di single tersebut.  Selain itu, mereka juga menggelar event unik lain, seperti Request Hour yang merupakan konser yang berisi lagu-lagu pilihan para fans dan juga Janken Taikai yang merupakan turnamen adu suit para member (ya, serius).

Memasuki paruh kedua dekade 2010, popularitas JKT48 mulai memasuki masa “stagnan”. Pada saat itu tren “boyband-girlband-idol” di belantika musik tanah air mulai menurun. Para member generasi 1 dan 2 yang bisa dibilang menjadi “wajah” JKT48 satu per satu mulai lulus. Melody dan Nabilah yang merupakan member JKT48 yang juga populer di luar kalangan fans akhirnya sama-sama lulus pada tahun 2017. Pada tahun yang sama, tragedi juga menimpa grup idola ini di mana Jiro Inao yang menjadi General Manager JKT48 meninggal karena bunuh diri.

Mencoba berbenah, JKT48 akhirnya tampil dengan konsep baru pada 2018. Diumumkan oleh Melody yang kini menjabat sebagai General Manager grup idola ini, mereka hadir dengan proyek bertajuk “Re:BOOST.” Proyek ini dibuat untuk mengembalikan kepopuleran JKT48 sebagai grup idola nasional seperti pada tahun-tahun awal mereka terbentuk.

Proyek Re:BOOST hadir dengan berbagai perubahan di grup ini, mulai dari format jumlah member tiap tim yang kini berjumlah 16 orang (agar jumlah member yang masuk ke tiga tim utamanya tepat berjumlah 48 orang) hingga renovasi teater dengan fasilitas yang lebih baik. Namun, satu perubahan paling fundamental adalah bergesernya konsep “idol you can meet” yang sebelumnya diusung oleh JKT48 serta grup idola 48 Family lainnya menjadi “idol that will come to meet you”. Lewat konsep ini, berbagai event utama yang digelar oleh grup idola ini tidak lagi digelar di ibukota saja, tetapi juga di daerah lain di Indonesia dengan nama JKT48 Circus. Selain itu, event Senbatsu Sousenkyou ke-5 digelar di Yogyakarta pada November 2018 lalu.

Dan setelah ditunggu-tunggu oleh para fans selama 8 tahun, JKT48 akhirnya akan merilis lagu originalnya. Sebelumnya, salah satu sub-unit dari grup idola ini, JKT48 Accoustic, telah merilis lagu originalnya sendiri yang berjudul Lantang. Namun, lagu original ini nantinya akan dibawakan oleh para member utama JKT48 yang terpilih lewat event Senbatsu Sousenkyou ke-6 yang digelar pada akhir November 2019.

Kira-kira hal apa lagi kah yang akan menunggu JKT48 di dekade mendatang? Mari kita nantikan.

——————————————

Itulah lima tren yang terjadi di dunia Jejepangan lokal selama satu dekade ini. Simak kesepuluhlima tren lainnya di bagian keempat!

KAORI Newsline | Oleh Litbang KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses