Pengantar
Klub Baca Manga KAORI telah dilaksanakan kembali di bulan ketiga tahun 2022. Kegiatan ini diadakan sebagai suatu kesempatan bagi peserta untuk menambah ragam bacaan manga, dengan mencoba membaca seri-seri di luar majalah atau kelompok demografi yang biasanya dibaca.
Kegiatan ini dilakukan dengan format sederhana, yaitu setiap bulan dipilih satu majalah manga sebagai sumber bacaan, dan peserta cukup membaca setidaknya satu judul manga yang pernah dimuat di majalah tersebut (disarankan memilih manga yang tidak sedang dibaca atau belum pernah dibaca sebelumnya). Pilihan majalahnya setiap bulan akan diselang-seling antara majalah shoujo/josei dan majalah shonen/seinen. Kemudian di hari Minggu terakhir setiap bulan akan diadakan obrolan di Discord KAORI Nusantara untuk membahas komik-komik yang telah dibaca di bulan tersebut. Kegiatan ini tidak hanya terbuka bagi staf KAORI, tapi juga bagi #Kaoreaders yang berminat.
Edisi Maret 2022: Manga Action
Di bulan Maret 2022, majalah yang menjadi sumber bacaan Klub Baca Manga KAORI adalah majalah seinen Manga Action terbitan Futabasha. Terbit pertama kali pada 1967 dengan nama Weekly Manga Action, sejak 2003 terbit dua minggu sekali dan kata Weekly dihilangkan dari namanya. Manga majalah ini yang paling dikenal di Indonesia adalah Crayon Shinchan. Namun selain manga gag seperti Shinchan, kontennya juga memiliki variasi seperti drama sejarah (In This Corner of The World) hingga jidaigeki (Lone Wolf and Cub).
Pada diskusi yang dilaksanakan tanggal 27 Maret 2022, ada tiga manga majalah ini yang dibahas, yaitu Town of Evening Calm, Country of Cherry Blossoms (Fumiyo Kouno, 2004), Love Riron (Keiya Mizuno & Masaki Satou, 2012-2014), dan Shirogane no Nina (Itokatsu, 2012-…). Berikut adalah rangkuman bahasan mengenai manga-manga tersebut.
Town of Evening Calm, Country of Cherry Blossoms (Yuunagi no Machi, Sakura no Kuni)

Manga ini terdiri dari tiga bagian. Bagian pertama, Yuunagi no Machi, menceritakan tentang Minami, penyintas bom atom yang mencoba melanjutkan hidup di Hiroshima pasca perang di tahun 1955. Bagian kedua dan ketiga, Sakura no Kuni, menceritakan tentang Nanami, anak perempuan dari adik laki-laki Minami.
Editor The Indonesian Anime Times, Halimun memperhatikan teknik-teknik visual yang menarik yang digunakan Kouno untuk menggambarkan ingatan dan kenangan karakter-karakternya. Misalnya, dalam bagian Yuunagi no Machi terdapat panel-panel vertikal yang menggambarkan Minami seperti mencoba menjauh dari ingatannya mengenai korban-korban bom atom yang dia saksikan setelah bom tersebut diledakkan, tetapi arah teksnya membuat pandangan pembaca justru mengarah kepada ingatan mengerikan yang ia jauhi tersebut. Teknik paneling tersebut serta beberapa contoh instrumen visual lainnya memberi kesan bahwa meskipun Minami masih terus hidup sampai 10 tahun sesudah peristiwa tersebut di Hiroshima yang dibangun kembali setelah perang. Di sisi lain ia juga masih terus hidup dalam pengalaman peristiwa tersebut seolah-olah waktu telah berhenti dalam peristiwa tersebut baginya. Mengenai teknik bercerita visual Kouno ini, Miho Takeuchi dalam Kritika Kultura 26 (2016) memberikan analisis yang lebih detail dan patut dipelajari.
Satu hal menarik lainnya bagi Halimun adalah bagian Sakura no Kuni mengambil perspektif karakter yang lahir dan besar setelah perang berakhir dan di luar Hiroshima, jadi tidak mengalami langsung bom atom, tapi memiliki anggota keluarga yang merupakan penyintas peristiwa tersebut. Hal ini menarik karena Kouno sendiri, meskipun dari Hiroshima, bukan penyintas bom atom atau keturunan penyintas. Itu bisa menjadikan karya ini menarik untuk menjadi titik awal bagi audiens yang terpisah oleh jarak dan waktu dari bom Hiroshima untuk mempelajari lebih lanjut bagaimana peristiwa tersebut mengubah Hiroshima, baik fisik kotanya maupun manusia penghuninya, serta bagaimana perubahan itu diingat atau dibisukan.
Love Riron

Kanji Yarahata adalah seorang mahasiswa otaku yang belum pernah pacaran. Namun suatu hari, dia dikunjungi oleh seorang hantu bernama Aiya. Aiya mengaku dirinya ada seorang dating coach yang dikirim oleh kakek Kanji dari akhirat agar Kanji mampu mendapatkan pacar. Kanji tentu saja menolak. Namun Aiya mengatakan bahwa apabila Kanji gagal mendapatkan pacar, maka nasib keluarga Arahata akan tamat.
Ceritanya sendiri secara garis besar fokus ke tiap-tiap teori yang dikasih tahu Aiya dan bagaimana Kanji mempraktekkannya, dan seringkali sarannya Aiya gagal dengan eksekusi yang sangat lucu. Di satu sisi hal ini membuat manganya lebih dekat ke bagaimana pick up dalam kenyataan memang sangat menekankan ke persistence, sehingga gagal itu udah biasa. Namun Dany juga melihat manga ini tidak sekritis Tomozaki atau Skill of Lure dalam hal mengkritisi value yang mendasari berlatih skill-skill seperti ini, yang mungkin karena manganya sendiri bersifat komedi. Sementara melihat tokoh utamanya yang diceritakan seorang otaku, Halimun mempertanyakan apakah seri ini bisa ditelaah dari diskursus Densha Otoko, sebuah waralaba media tentang seorang otaku yang berusaha jadian dengan seorang perempuan yang ditolongnya di kereta dengan bantuan tips-tips dari message board. Sebagaimana dirangkum oleh blautoothdmand, kisah Densha Otoko sempat menjadi populer di pertengahan 2000-an. Tetapi di sisi lain juga dikritik karena dianggap “menggurui” otaku untuk mengikuti standar masyarakat bahwa agar menjadi lelaki dewasa yang baik dan benar itu harus memiliki pasangan perempuan.
Shirogane no Nina

Shutaro baru saja dipecat dari perusahaannya di Tokyo. Karena itu, dia pun kembali ke rumah keluarganya di pedesaan Gunma. Tapi sesampainya di rumah, dia malah bertemu dengan seorang gadis berambut perak bernama Nina. Nina ternyata adalah keponakannya yang datang dari Finlandia karena ingin menjadi idol di Akiba.
Editor The Indonesian Anime Times, Dany, melihat manga ini punya charm yang sama dengan Barakamon, yaitu tentang hubungan persahabatan antara orang yang lebih tua dan seorang anak kecil. Ceritanya sendiri cenderung iyashikei, lebih fokus ke kehidupan sehari-hari Shuu dan Nina. Ada usaha dari mangakanya untuk membuat kita mengapresiasi momen-momen kecil di manganya, Barakamon banget. Juga kepolosan Nina selalu membuat potensi-potensi konflik di ceritanya serasa menghilang. Nina juga yang biasanya membuat Shuu (yang ketika di awal manga depresi karena baru dipecat), jadi mengapresiasi hal-hal kecil di kehidupannya. Manga yang cocok banget buat dibaca ketika ingin healing.
Topik Bulan April 2022: Hana to Yume
Untuk bulan April 2022, majalah yang menjadi sumber bacaan Klub Baca Manga KAORI kembali merupakan majalah shoujo, yaitu Hana to Yume terbitan Hakusensha. Terbit sejak 1974, awalnya terbit sebulan sekali, tapi menjadi dua kali sebulan di tahun berikutnya. Menurut data tahun 2009, mayoritas pembacanya berumur 13-18 tahun, dan seri-serinya punya reputasi cukup digemari oleh pembaca lelaki juga. Selain memiliki seri-seri klasik seperti Glass Mask, Patalliro, Pygmalio, Sukeban Deka, dll., banyak manganya yang juga telah diterbitkan di Indonesia termasuk misalnya Fruits Basket, Topeng Kaca, Dragon Pigmario, Skip Beat, Alice Academy, Oresama Teacher, Ciuman Dewa, Yona: The Girl Standing in the Blush of Dawn, The World is Still Beautiful, dan masih banyak lagi. Elex Media juga pernah menerbitkan majalah versi Indonesia yang berisi komik-komik Hanayume dan majalah saudarinya, LaLa. dengan nama HanaLaLa.
Mempertimbangkan bahwa bulan April kali ini bertepatan dengan bulan puasa, diskusi yang akan diadakan pada tanggal 24 April 2022 nanti akan dimulai lebih awal, yaitu pukul 13.00, tetap di Discord KAORI Nusantara seperti biasanya. Discord-nya sendiri dapat dikunjungi melalui tautan berikut: https://discord.gg/9WGNKht
KAORI Newsline