Kereta api (KA) super cepat Shinkansen Hokkaido tujuan Tokyo terpaksa berhenti di terowongan bawah laut Seikan yang menghubungkan Pulau Honshu dengan Pulau Hokkaido pada Jumat (1/4/2016). Masinis kereta Shinkansen dengan nomor perjalanan Hayabusa 22 terpaksa menghentikan kereta akibat sinyal pengamanan mendeteksi adanya benda asing metal yang berada di jalur.
Namun kejadian ini cepat diatasi, tak lama setelah Shinkansen berhenti sempurna, sinyal kembali menunjukkan bahwa jalur telah kembali aman untuk dilalui kembali. Efek kejadian ini hanya Shinkansen tersebut terlambat dua menit saat tiba di stasiun terdekat, yakni Stasiun Okutsugaru-Imabetsu.
Saat kejadian, kereta Shinkansen tersebut tengah melaju pada kecepatan 140 km/jam yang merupakan puncak kecepatan dalam Terowongan Seikan. Sebanyak 350 penumpang berada dalam Shinkansen tersebut dan hanya satu penumpang mengeluh lehernya sakit akibat pengereman mendadak.
Setelah kejadian tersebut, pihak JR Hokkaido selaku operator mengadakan penyelidikan dan menemukan benda asing berupa metal dengan panjang 6 cm, lebar 4,5 cm dan tebal 0,2 cm yang berada dekat rel.
Isu keselamatan memang menghantui Shinkansen Hokkaido. Mengingat 82 km jalurnya, termasuk jalur dalam Terowongan Seikan, harus berbagi dengan kereta barang yang dioperasikan oleh JR Freight. Jalur yang berbagi tersebut memiliki tiga batang rel, mengingat kereta barang JR Freight menggunakan jalur rel dengan lebar 1067 mm. Diduga sistem pengamanan jalur membuat kesalahan saat mendeteksi dan menduga ada kereta barang tepat di depan Shinkansen tersebut.
Kejadian ini dikhawatirkan merusak euforia Shinkansen Hokkaido yang baru diluncurkan akhir Maret 2016 dan membuat okupansi menurun akibat kekhawatiran mengenai keselamatan.
Cemplus Newsline by KAORI